Selain faktor genetik dan kebiasaan buruk karena makan berlebihan, beberapa orang mengalami kenaikan berat badan karena beberapa faktor. Salah satunya adalah konsumsi obat-obatan tertentu. Sebagian orang yang mengidap sakit seringkali perlu mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan. Sayangnya, beberapa jenis obat-obatan bisa memberikan efek samping, khususnya dalam hal meningkatkan timbangan berat badan. Meskipun efek naiknya berat badan ini nggak berbahaya, tetapi bila dibiarkan akan membuat berat badan kamu bertambah dan kemungkinan menimbulkan gejala penyakit yang serius. Nah, itulah kenapa sebenarnya, sebelum kamu tahu cara menurunkan berat badan 20 kg dalam seminggu, perlu mengerti dulu apa saja jenis obat yang bisa menaikkan timbangan berat badan.

Penderita depresi akan diberikan dokter obat Antidepresan Trisiklik untuk menurunkan gejala bipolar, distimia, dan depresi. Beberapa jenis obat ini bekerja dengan cara menghambat penyerapan serotonin dan norepinephrine, yang kemudian berguna untuk meningkatkan kadar di dalam otak. Obat antidepresan ini berguna untuk memperbaiki perasaan yang kacau karena depresi.

Sayangnya, bila dikonsumsi terlalu sering, obat ini akan memberikan efek samping berupa kegemukan. Pasien yang meminum obat ini akan mengalami kenaikan nafsu makan sehingga berat badan pun juga akan bertambah. Rasa bahagia yang timbul setelah mengkonsumsi obat antidepresan membuat pasien cenderung bergairah mencoba berbagai jenis makanan.

Bagi penderita depresi yang hampir sembuh dan berencana mengurangi dosis antidepresan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum menghentikan penggunaan obat sama sekali.

Kortikosteroid merupakan jenis obat yang digunakan untuk menambah hormon steroid di dalam tubuh, serta meredakan peradangan. Obat ini digunakan untuk penyembuhan penyakit seperti Asma, Rheumatoid Arthritis, Bronkitis dan alergi mata, hidung serta kulit. Sayangnya, Kortikosteroid bisa menimbulkan berbagai macam efek buruk.

Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari Kortikosteroid sendiri salah satunya adalah kegemukan. Kortikosteroid bisa saja meningkatkan nafsu makan dan merubah kinerja metabolisme di dalam tubuh. Oleh karena itu, sebenarnya Kortikosteroid sendiri perlu dikonsumsi sehabis makan saja supaya keinginan untuk makan berkurang.

Bila Kortikosteroid dikonsumsi dalam waktu yang panjang, kenaikan berat badan akan sangat susah dikendalikan. Kamu yang mengkonsumsi kortikosteroid harus sering berolahraga agar berat badan menurun. Welll, bagi kamu yang ingin tahu cara menurunkan berat badan 20 kg dalam seminggu bisa coba buka LINK INI.

Kamu yang mengalami alergi serta ruam gatal bisa memanfaatkan antihistamin untuk mengurangi keluhan gatal akibat alergi. Biasanya, antihistamin juga diberikan pada orang yang mabuk kendaraan. Cara kerjanya adalah dengan menghambat sinyal yang ada di saraf otak dan mengendalikan respon akibat mual dan muntah.

Sayangnya, penggunaan antihistamin secara teratur bisa meningkatkan lingkar pinggang akibat kenaikan berat badan. Ini terjadi karena histamin juga sekaligus mematikan sinyal lapar pada diri manusia. Nah, sebaliknya, antihistamin dapat mengganggu sinyal kenyang sehingga membuat perasaan lapar pun naik.

Beberapa jenis obat yang digunakan untuk mengobati kejang terbukti bisa meningkatkan nafsu makan. Akhirnya, kalori yang masuk dari konsumsi makanan dapat menyebabkan penambahan berat badan. Oleh karena itu, perlu bagi kamu untuk berkonsultasi ke dokter sebelum membeli obat epilepsi terbaik yang sesuai dengan kondisi tubuh. Beberapa jenis obat kejang atau epilepsi sendiri adalah Felbamate, Topiramate dan Lamotigrin.

Bagi penderita gangguan jantung biasanya akan diberikan obat bernama Beta Blockers. Cara kerjanya adalah dengan menurunkan tekanan darah. Beta Blocker pun tak hanya bisa digunakan untuk mengobati penyakit jantung, tetapi juga beberapa keluhan lain seperti migrain, nyeri dada, gagal jantung, tekanan darah tinggi, glaukoma dan kecemasan.

Beta-Blocker sendiri punya efek samping untuk menambah berat badan. Kandungan Beta Blocker sendiri bisa mengakibatkan efek lelah pada penggunanya. Akhirnya, perasaan lelah yang ditimbulkan ini bisa mengakibatkan rasa malas bergerak sehingga mendorong kenaikan berat badan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh jurnal Gastroenterology juga menunjukkan penurunan metabolisme yang sangat signifikan pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.

SSRI merupakan singkatan dari Serotonin Norepinephrine Reuptake Inhibitor. Obat ini digunakan pada penderita depresi. Cara kerjanya adalah dengan cara masuk ke dalam sistem saraf penderita depresi dan meningkatkan motivasi untuk mengerjakan sesuatu.

Sayangnya, sama seperti obat anti depresi yang lain, SSRI bisa menyebabkan berbagai macam efek samping seperti halnya: gemetar, merasa cemas, penurunan gairah seksual, sembelit, keringat yang berlebihan, tidur terganggu karena mimpi buruk, kesulitan tidur, pusing dan muntah.

MAOI adalah singkatan dari monoamine oxidase inhibitor. Ini adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi depresi. Cara kerjanya adalah menghambat senyawa kimia di dalam otak. Nah, senyawa kimia yang terhambat ini bisa mengatur kemampuan emosi seseorang. Konsumsi MAOI akan mengakibatkan perasaan senang pada penderita depresi.

Obat MAOI bisa diberikan pada penderita depresi yang sudah berumur. Bila diberikan pada penderita depresi yang masih remaja atau anak-anak, perasaan bunuh diri malah bisa meningkat.

Konsumsi MAOI sendiri juga bisa meningkatkan nafsu makan, yang mana bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Bagi pasien yang dulunya punya tubuh kurus kering, tentu efek ini sangatlah berguna. Sayangnya, bagi penderita depresi dengan berat badan subur, maka efek ini bisa mengakibatkan obesitas.

Insulin sendiri merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi diabetes. Namun, tahukah kamu bahwa insulin ini bisa menaikkan berat badan? Cara kerja insulin sendiri adalah dengan menyerap glukosa yang berlebihan di dalam tubuh. Sayangnya, bila penyerapan ini tidak didorong oleh peningkatan aktivitas di dalam tubuh, maka berat badan pun juga akan naik.

Apalagi, bila kamu mengkonsumsi glukosa semakin tinggi, misalkan makan martabak atau gula, maka berat badan pun jadi semakin naik. Perlu kamu ketahui juga kalau penggunaan insulin ini hanya bisa diberikan pada penderita diabetes level 1. Pada penderita diabetes level 2 perlu merubah gaya hidup agar fungsi insulin semakin efektif. Misalkan saja, dengan merutinkan olahraga.

Selain insulin, penderita diabetes juga bisa menggunakan sulfonilurea yang tujuannya untuk mengurangi kadar gula darah hingga 20 persen. Sayangnya, efek samping berupa kenaikan berat badan pun juga tinggi. Bahkan, bila dikonsumsi secara rutin maka kenaikan berat badan pun akan meningkat hingga sekitar 4-5 kg.

Sulfonilurea bisa merangsang sel beta pankreas untuk melepaskan insulin. Semakin banyak insulin di dalam aliran darah maka akan mendorong masuknya gula ke dalam tubuh. Pada akhirnya, kenaikan berat badan pun akan sangat drastis.

Bagi penderita bipolar dan gangguan skizofrenia, perlu pengobatan khusus dengan menggunakan obat jenis antipsikotik, misalkan saja Zyprexa. Sayangnya, obat ini pun punya efek samping untuk menambah berat badan. Obat ini pun merusak fungsi glukosa dan meningkatkan kadar kolesterol.

Beberapa jenis obat yang bisa menaikkan berat badan ini biasanya didesain khusus untuk penderita gangguan mental seperti depresi. Efek untuk kesehatan mental pun menunjukkan adanya penyembuhan yang baik. Sayangnya, obat anti depresi bisa meningkatkan berat badan. Kamu pun pasti notice dengan Jeongyeon, salah satu anggota girl group TWICE yang mengalami kenaikan berat badan karena obat antidepresi.

Well, ingin tahu cara menurunkan berat badan 20 kg dalam seminggu? Semua tipsnya ada DISINI, lho

November 26, 2021/by admin/wp-content/uploads/2021/11/cara-menurunkan-berat-badan-20-kg-dalam-seminggu.jpg admin /wp-content/uploads/2021/04/beaudelab-logo.png admin :23: :23:1810 Jenis Obat yang Bisa Menaikkan Timbangan Berat Badanmu