Cara Cepat Menambahkan Tinggi Badan di Usia 15 Tahun

ilustrasi anak olahraga © 2020 /unsplash.com

Bagi sebagian besar orang, tinggi badan mereka nggak meningkat setelah usia 18 tahun. Bahkan dengan diet sehat pun yang dilakukan di umur 18 sampai 20 tahun, nggak menunjukan adanya perubahan tinggi badan. Alasan mengapa cara menambah tinggi badan untuk mereka nggak berhasil, karena lempeng pertumbuhan.

Lempeng pertumbuhan atau lempeng epifisis adalah area tulang rawan khusus di dekat ujung tulang panjang. Peningkatan tinggi badan disebabkan oleh pemanjangan tulang panjang karena lempeng pertumbuhan masih aktif atau ” terbuka” .

Nah, menjelang akhir masa pubertas, perubahan hormon menyebabkan pelat pertumbuhan mengeras atau ” menutup” dan perpanjangan tulang berhenti.

Lalu pernah nggak sih kamu melihat seseroang yang terlihat pendek di hari tertentu? Ini karena aktivitas harian berdampak pada tulang rawan dan cairan di tulang belakang sehingga menyebabkan sedikit penurunan tinggi seiring berjalannya hari. Tapi, penurunnya mungkin cuman mencapai sekitar 1.5 senti saja kok.

Penelitian juga menyebut kalau ketinggian cakram di tulang belakang ini dapat terus meningkat hingga dewasa muda,tetapi nggak terlalu berdampak pada tinggi keseluruhan.

Trus untuk yang masih punya kesempatan, gimana cara menambah tinggi badan?

Konsumsi Vitamin D dan Kalsium
Nutrisi ini sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan kesehatan secara keseluruhan.

Kalsium dari diet mengubah produksi hormon sehingga membaut tulang kuat dan tinggi. Vitamin D juga dapat meningkatkan kesehatan tulang. Makanya, kalau kamu ingin cara menambh tinggi badan, banyak makan buah dan sayuran, gih.

Cara menambah tinggi badan dengan asupan kalsium juga bisa kamu dapatkan dari minum susu dan suplemen kalsium kok.

Konsumsi Banyak Protein
Makan protein yang cukup juga penting untuk kesehatan tulang dan sebagai cara menambah tinggi badan. Meskipun beberapa orang mempertanyakan apakah asupan protein tinggi dapat membahayakan tulang.

Namun, analisis besar dari 36 studi menemukan bahwa asupan protein yang lebih tinggi tidak berbahaya bagi tulang Anda. Faktanya, asupan protein yang lebih tinggi bermanfaat untuk kepadatan tulang belakang.

Kalau kamu ingin cara menambah tinggi badan dengan meningkatkan konsumsi protein, kamu bisa melakukannya dengan makan setidaknya 20 gram protein setiap kali makan.

Sumber protein yang baik termasuk telur, unggas, daging tanpa lemak dan susu. Kedelai dan kacang-kacangan lainnya juga tinggi protein.

Hormon Pertumbuhan
HGH sangat penting untuk pertumbuhan, terutama pada anak-anak, tetapi juga terlibat dalam banyak proses lain dalam tubuh, termasuk kepadatan tulang, massa otot, dan suasana hati. Makanya, perawatan hormon melalui suntikan hormon pertumbuhan bisa digunakan sebagai cara menambah tinggi badan.

Sayangnya cara menambah tinggi badan dengan hormon ini hanay bisa dilakukan untuk anak-anak yang tidak tumbuh dengan baik, sedangkan nggak bisa dilakukan untuk orang dewasa.

Yoga
Kalau latihan postur berat untuk kamu, coba deh lakukan yoga sebagai cara menamnbah tinggi badan. Sekali lagi, yoga nggak bisa bikin kamu bertambah tinggi dalam senti, namun akan memberbaiki postur sehingga kamu terlihat lebih tinggi dan percaya diri.

Beberapa pose yoga yang bisa untuk cara menambah tinggi badan diantaranya
Pose Gunung
Pose Cobra
Pose Anak

Cukup Tidur
Kurang tidur sesekali nggak akan mempengaruhi tinggi badan kamu. Tapi kalau masa remaja kamu dihabiskan dengan begadang, mungkin bisa menyebabkan kamu kurang tinggi.

Ini karena hormon pertumbuhan dilepaskan saat masih tidur. Dan produksi horomon ini dan yang lainnya bisa turun kalau kamu nggak cukup wkatu tidur kamu.

Olahraga
Olahraga teratur memiliki banyak manfaat. Selain memperkuat otot dan tulang, membantu mempertahankan berat badan yang sehat, olajhraga juga meningkatkan produksi HGH untuk cara menambah tinggi badan.

Untuk remaja yang ingin cara menambah tinggi badan dengan produksi hormon pertumbuhan, penting untuk latihan berikut:

latihan membangun kekuatan, seperti pushup atau situp
latihan fleksibilitas, seperti yoga
kegiatan aerobik, seperti bermain tag, lompat tali, atau bersepeda