Jakarta – Jamur kulit adalah jamur yang tumbuh di area kulit hingga bisa menyebabkan penyakit kulit. Penyakitnya berupa kudis, kurap, ruam, dan lainnya.

Biasanya, jamur kulit terdapat pada area kulit yang lembab dan berkeringat, seperti ketiak, lipatan paha, sela-sela jari tangan dan kaki, bahkan area intim.

Jamur kulit dapat menyebabkan kulit menjadi bersisik, kemerahan, gatal, pembengkakan, dan melepuh. Hal itu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan terasa tidak nyaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikutip dari Healthline, jenis-jenis jamur kulit di antaranya:

1. Kurap (tinea corporis)
Kurap disebabkan oleh jamur, bukan cacing. Kurap biasanya terjadi pada tubuh dan tungkai. Kurap di area tubuh lain bisa memiliki nama yang berbeda, seperti kutu air dan gatal di selangkangan.

Gejala utama kurap adalah ruam berbentuk cincin dengan tepi agak menonjol. Kulit di dalam ruam melingkar ini biasanya terlihat sehat. Ruam bisa menyebar dan seringkali terasa gatal.

Kurap adalah infeksi jamur kulit yang umum dan sangat menular. Ini tidak serius, dan biasanya dapat diobati dengan krim antijamur.

2. Kurap Kaki (tinea pedis)
Kurap kaki adalah infeksi jamur kulit yang memengaruhi kulit di kaki. Seringkali terjadi di sela-sela jari kaki.

Gejala khas kurap kaki meliputi gatal, atau sensasi terbakar dan menyengat di antara jari-jari kaki atau di telapak kaki, kulit yang tampak merah, bersisik atau kering, kulit pecah-pecah atau melepuh.

Dalam beberapa kasus, infeksi juga dapat menyebar ke area lain di tubuh. Contohnya termasuk kuku, selangkangan, atau tangan (tinea manuum).

3. Jock Itch (tinea cruris)
Jock itch adalah infeksi jamur kulit yang terjadi di area selangkangan dan paha. Ini paling sering terjadi pada pria dan remaja laki-laki.

Gejala utamanya adalah ruam merah gatal yang biasanya dimulai di area selangkangan atau sekitar paha bagian dalam atas. Ruam bisa bertambah parah setelah berolahraga atau aktivitas fisik lainnya dan bisa menyebar ke bokong dan perut.

Kulit yang terkena mungkin juga tampak bersisik atau pecah-pecah. Batas luar ruam bisa lebih gelap.

4. Kurap pada Kulit Kepala (tinea capitis)
Infeksi jamur ini mempengaruhi kulit kepala dan batang rambut. Hal ini paling umum terjadi pada anak kecil dan perlu diobati dengan obat resep yang diminum serta sampo antijamur. Gejalanya antara lain kulit bersisik atau merah, gatal, dan nyeri.

5. Tinea Versikolor
Tinea versikolor atau yang disebut pityriasis versikolor adalah jamur kulit yang menyebabkan bercak-bercak kecil berbentuk oval yang berkembang pada kulit.

Bercak kulit yang berubah warna paling sering terjadi di punggung, dada, dan lengan atas. Bercak ini terasa gatal, atau bersisik.

6. Onikomikosis (tinea unguium)
Onikomikosis adalah infeksi jamur pada kuku. Ini dapat memengaruhi kuku tangan atau kuku kaki, meskipun infeksi pada kuku kaki lebih sering terjadi.

Gejala onikomikosis sangat terlihat jelas, seperti berubah warna kuku, biasanya kuning, coklat, atau putih, kuku rapuh atau mudah patah, menebal.

Lalu bagaimana cara mengobati jamur kulit?
Pengobatan jamur kulit dapat dilakukan dengan obat antijamur. Obat dapat membunuh jamur secara langsung atau mencegahnya tumbuh dan berkembang di area kulit.

Obat antijamur tersedia secara bebas atau dengan resep dokter dan tersedia dalam berbagai bentuk seperti:
* Krim atau salep antijamur
* Pil
* Bubuk
* Semprotan
* Sampo

Jika jamur kulit tak kunjung sembuh, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Nantinya, dokter akan meresepkan obat antijamur untuk membantu mengobati infeksi jamur kulit.

Selain mengonsumsi obat-obatan dari dokter atau obat antijamur, berikut 11 cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi jamur kulit. Dikutip dari sumber yang sama, berikut di antaranya:

1. Menjaga area yang terkena jamur kulit agar tetap bersih dan kering.
2. Menjaga kebersihan kulit kepala dengan keramas secara rutin, agar terhindar dari kurap kepala.
3. Mencuci kaki dengan sabun setiap pulang dari bepergian, agar terhindar dari kurap kaki.
4. Mengenakan pakaian atau sepatu longgar yang memungkinkan kulit untuk bernapas. Hindari pakaian atau sepatu yang terlalu ketat.
5. Jangan satukan pakaian, handuk, atau barang pribadi lainnya dengan siapapun. Hal ini akan memicu tumbuhnya jamur.
6. Mengenakan pakaian bersih setiap hari, terutama kaus kaki dan pakaian dalam.
7. Pastikan untuk mengeringkan tubuh dengan benar, menggunakan handuk bersih dan kering setelah mandi, atau berenang.
8. Kenakan sandal atau sandal jepit di ruang ganti daripada berjalan dengan telanjang kaki.
9. Bersihkan peralatan setelah digunakan, seperti peralatan makan hingga peralatan olahraga.
10. Menjaga kebersihan hewan peliharaan, jika ada
11. Jauhi hewan yang memiliki gejala infeksi jamur kulit, seperti bulu yang hilang atau sering mencakar.

Simak Video “Gejala Cacar Monyet Dilaporkan Mirip Infeksi Menular Seksual”
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)