Cara agar tidak hamil kerap kali masih menjadi pertanyaan besar bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan. Walaupun sudah akrab dengan kontrasepsi, tapi sebenarnya masih ada cara agar tidak hamil lainnya yang bisa dicoba.

Tapi perlu diingat seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas telur serta sperma yang dihasilkan akan menurun. Jadi ketika berencana menunda kehamilan kamu perlu melakukan konsultasi ke dokter spesialis kandungan.

Dokter spesialis kandungan ini juga bisa memberikan saran cara atau alat kontrasepsi apa yang cocok dengan kondisimu dan pasangan.

Baca Juga: Luar Biasa, Ini 9 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan

Cara agar tidak hamil yang perlu diketahui
Terdapat beberapa cara agar tidak hamil yang bisa diterapkan oleh pasangan. Sebelum bertemu dokter, kamu juga perlu mengetahui cara mencegah kehamilan yang bisa dilakukan secara mandiri berikut ini.

1. Sistem kalender
Sistem kalender menjadi salah satu cara mencegah kehamilan yang bisa dilakukan secara mandiri.

Cara alami yang satu ini sebenarnya sulit diandalkan karena kamu perlu mencatat dengan teliti kapan masa subur setelah masa menstruasi. Namun, menghitung masa subur agar tidak hamil juga perlu dicoba.

Menghitung masa subur agar tidak hamil bisa dilihat dari siklus menstruasi. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi berbeda-beda, normalnya hari. Setelah menstruasi berhenti disebut dengan masa ovulasi atau disebut juga dengan masa subur.

Risiko kehamilan akan tinggi ketika kamu berhubungan di masa ovulasi ini. Oleh karena itu, menghitung masa subur agar tidak hamil bisa menjadi metode paling mudah yang dapat diikuti.

Sistem pencatatan kalender ini akan berhasil jika kamu rajin mencatat masa hari pertama dan terakhir menstruasi. Tapi sistem pencatatan kalender ini tidak terbukti 100 persen berhasil, cara menunda kehamilan ini akan lebih berhasil pada wanita yang memiliki siklus teratur.

2. Cara agar tidak hamil dengan penggunaan kondom
Alat pencegah kehamilan paling umum dan memiliki tingkat keberhasilan tinggi. Alat kontrasepsi satu ini mudah ditemui dimana-mana sehingga kamu tak perlu repot untuk konsultasi ke dokter.

Selain mencegah kehamilan, kondom juga efektif mengurangi risiko penularan penyakit seksual.

Kondom pria
Penggunaan kondom saja belum cukup efektif jika dipakai secara tidak benar. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, ketika dipasang secara benar, kondom pria bisa lebih dari 80 persen efektif mencegah kehamilan.

Berikut beberapa langkah yang tepat dalam menggunakan kondom:

1. Pilih dan gunakan kondom dengan ukuran yang pas dengan penis.
2. Letakkan kondom di kepala penis yang sedang ereksi. Jika tidak disunat, tarik kulup ke belakang terlebih dulu.
3. Jepit ujung kondom untuk menghilangkan udara.
4. Buka gulungan kondom ke arah batang penis, hati-hati agar tidak robek.
5. Setelah berhubungan seks, pegang pangkal kondom di tempatnya sebelum menariknya keluar dari vagina.
6. Lepaskan kondom dan buang, jangan pernah memakainya kembali.

Kebanyakan kondom pria terbuat dari lateks, tapi ada juga yang terbuat dari bahan lain bagi orang-orang yang alergi lateks. Jika menggunakan pelumas, periksa apakah sudah sesuai dengan jenis kondom yang dipakai.

Misalnya, kondom lateks hanya dapat digunakan dengan pelumas berbahan dasar air.

Baca juga: Kondom Bisa Turunkan Gairah Bercinta? Berikut Tips Agar Seks Tetap Menggairahkan!

Kondom wanita
Cara memasang kondom wanita. Sumber foto: -yteplyai.comBukan hanya pria, kondom juga tersedia untuk wanita, lho. Menurut CDC, kondom wanita mampu memberi perlindungan agar tidak hamil hingga 79 persen. Sama seperti kondom pria, kondom wanita dijual bebas dan bisa didapat tanpa resep dokter.

3. Mencegah kehamilan dengan spermisida
Cara mencegah kehamilan berikutnya adalah dengan menggunakan spermisida, yaitu bahan kimia yang bisa menonaktifkan sperma. Spermisida dapat dibeli tanpa resep, sama seperti kondom.

Spermisida digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam area di dekat serviks, setidaknya 10 menit sebelum berhubungan seks. Dikutip dari Medical News Today, efektivitas spermisida dalam mencegah kehamilan mencapai 71 persen.

4. Alat diafragma
Diafragma atau diaphragm adalah alat kontrasepsi yang memiliki bentuk seperti kubah dangkal, biasanya terbuat dari karet atau silikon. Alat itu ditempatkan di dalam vagina, tapi sebaiknya diolesi gel spermisida dulu sebelum dipasang.

CDC menjelaskan, alat diafragma cukup efektif mencegah kehamilan hingga 90 persen. Alat ini harus dimasukkan ke dalam vagina beberapa jam sebelum berhubungan dan dibiarkan berada di tempatnya selama enam jam setelah seks.

5. Cervical cup
Cervical cup adalah salah satu cara mencegah kehamilan yang patut dicoba. Berbentuk seperti cangkir yang terbuat dari bahan silikon lembut, alat ini harus ditempatkan di dalam vagina hingga menutupi leher rahim. Tujuannya, menghentikan sperma mencapai sel telur.

Efektivitas cervical cup dalam mencegah kehamilan bervariasi, antara 70 hingga 85 persen. Namun, alat tersebut tidak bisa melindungimu dari penyebaran penyakit menular seksual.

6. Cara agar tidak hamil dengan penggunaan spons kontrasepsi
Spons kontrasepsi bisa kamu gunakan untuk mencegah kehamilan, dapat dibeli tanpa resep dokter. Terbuat dari busa poliuretan dan mengandung spermisida, spons ditempatkan jauh di dalam vagina untuk menghalangi masuknya sperma ke dalam rahim.

Jika digunakan sendiri tanpa kombinasi alat lain, spons kontrasepsi mempunyai efektivitas hingga 88 persen. Penggunaan bersama kondom dipercaya dapat mengurangi peluang kehamilan dan infeksi menular seksual.

7. Cincin vagina
Cincin vagina adalah salah satu alat kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan. Efektivitasnya mencapai 99 persen, tapi bisa menurun hingga kurang dari 95 persen jika salah dalam memasangnya.

Cincin yang terbuat dari plastik tersebut ditempatkan di dalam vagina selama tiga minggu, melepaskan hormon tertentu agar tidak hamil. Cincin harus dilepas selama tujuh hari pada periode menstruasi sebelum dipasang cincin yang baru.

8. Cara agar tidak hamil dengan konsumsi Pil KB
Beberapa wanita mungkin tidak hamil walaupun tidak KB. Namun, apabila seorng wanita khawatir bisa hamil dalam waktu dekat maka penggunaan KB perlu dipertimbangkan.

Perlu diketahui, penggunaan pil KB menjadi salah satu cara menunda kehamilan yang populer di Indonesia. Campuran senyawa estrogen dan progestin ini memiliki 90 persen efektivitas untuk mengontrol kehamilan.

Tapi perlu menjadi catatan pil KB memiliki efek samping yang perlu diperhatikan. Di antaranya adalah nyeri payudara, mual, dan dorongan seks yang rendah. Sangat disarankan sebelum mengonsumsi pil KB kamu harus konsultasi dengan dokter kandungan.

9. IUD atau KB spiral
Alat kontrasepsi yang juga populer di Indonesia, IUD atau yang lebih dikenal dengan sebutan KB spiral adalah kontrasepsi yang ditanam dalam rahim. IUD adalah potongan tembaga atau plastik yang ditanam di rahim untuk mencegah kehamilan.

Pemasangan KB spiral ini bisa mencegah kehamilan dalam waktu yang cukup lama 3-5 tahun dan ada juga tahun. Pemasangan IUD ini hanya dapat dilakukan oleh dokter kandungan.

Walaupun tingkat keberhasilannya mencapai angka 99 persen, KB Spiral ini memiliki efek samping seperti siklus menstruasi yang tidak teratur. Tidak hamil walaupun tidak KB mungkin diakibatkan oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup.

Namun, jika kamu tidak ingin memiliki anak dalam waktu dekat, maka penggunaan KB sangat dianjurkan.

10. KB suntik
Tidak hamil walaupun tidak KB bisa terjadi, namun dengan kemungkinan kecil. Oleh karena itu, KB suntik dapat digunakan meski tidak sepopuler pil KB ataupun KB spiral. KB suntik merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi yang memiliki tingkat efektivitas yang tinggi.

Kamu yang merasa repot untuk mengonsumsi pil KB setiap hari, KB suntik bisa menjadi alternatifnya. Dokter akan memberikan perawatan dengan KB suntik secara rutin untuk mencegah kehamilan.

KB suntik berisi progestin yang akan langsung disuntikkan ke kulit bokong atau lengan atas setiap 3 bulan sekali. Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), KB suntik ini juga bisa menekan risiko kanker rahim.

11. Mencegah kehamilan dengan KB implan
Cara mencegah kehamilan lain yang bisa dicoba adalah KB implan. Cara kerja KB implan ini sama dengan alat kontrasepsi lain yaitu melepaskan hormon progestin di dalam tubuh untuk mencegah sperma mencapai sel telur.

KB implan ini hanya bisa dilakukan oleh dokter saja karena kamu akan ditanamkan batang plastik seukuran korek api di bagian bawah lengan atas. KB implan ini umurnya lebih panjang dari KB suntik yaitu 3-4 tahun.

Baca Juga: Kulit Pucat Bisa Jadi Pertanda Kurang Darah, Konsumsi 10 Buah Ini

12. Sterilisasi permanen
Sterilisasi permanen artinya kamu akan melewati prosedur pengangkatan rahim atau tuba falopi untuk wanita sedangkan pria akan dilakukan vasektomi.

Kedua prosedur ini sifatnya permanen, jadi kamu dipastikan tidak akan bisa mengandung dan untuk pria setiap ejakulasi tidak akan mengeluarkan sperma.

Sterilisasi permanen ini merupakan tindakan medis yang perlu dipikirkan matang-matang dan harus dikonsultasikan dengan dokter terkait.

Fakta seputar kehamilan
Banyak orang mempertanyakan berhubungan saat haid apakah bisa hamil atau berhubungan setelah haid apakah bisa hamil. Perlu diketahui, wanita dapat terus berhubungan seks selama menstruasi namun banyak pertimbangan tentang infeksi yang mungkin terjadi.

Hamil selama masa menstruasi
Mengenai pertanyaan mengenai berhubungan saat haid apakah bisa hamil, biasanya tergantung pada siklusnya.

Ya, berhubungan saat haid apakah bisa hamil memiliki kemungkin besar terjadi apabila siklus menstruasi sudah memasuki masa subur. Waktu paling subur dari siklus menstruasi adalah antara hari ke-8 dan hari ke-19.

Hamil setelah masa menstruasi
Pertanyaan lain mengenai berhubungan setelah haid apakah bisa hamil masih membingungan. Berhubungan setelah haid apakah bisa hamil memang bisa terjadi. namun dengan kemungkinan kecil.

Perlu dipahami juga, berhubungan seks tanpa kondom bisa hamil kapan saja bahkan setelah mestruasi.

Menelan sperma apakah bisa hamil?
Menelan sperma apakah bisa hamil juga menjadi hal yang banyak dipertanyakan. Jawaban dari menelan spema apakah bisa hamil adalah tidak. Ya, seorang wanita memiliki kemungkinan sangat kecil untuk hamil dari melakukan seks oral.

Kehamilan hanya bisa terjadi jika air mani bersentuhan dengan sel telur. Oleh karena itu, menelan sperma atau air mani pasangan tidak akan menyebabkan kehamilan dalam keadaan normal.

Nah, itulah beberapa cara agar tidak hamil yang bisa dilakukan, baik untuk pria maupun wanita. Jadi, cara mana yang akan kamu pilih untuk mencegah kehamilan?

Jika kamu memiliki pertanyaan terkait cara mencegah kehamilan, kamu bisa langsung konsultasi online bersama dokter terpercaya di Good Doctor, atau klik link ini ya!