Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab kepala sering pusing, termasuk gangguan telinga bagian dalam, mabuk perjalanan(motion sickness) dan efek obat-obatan tertentu. Mengetahui penyebabnya secara pasti akan memudahkan kita dalam mengatasi pusing ini sampai tuntas.

Dizziness adalah istilah medis yang dipakai untuk menggambarkan rasa pusing atau ringan kepala seperti melayang, lemas, merasa ‘goyang’, atau tidak stabil. Sensasi kepala pusing ini seringkali dipicu atau diperburuk dengan berjalan, berdiri atau menggerakkan kepala. Keluhan pusing bisa juga disertai mual atau kepala terasa berat sehingga mengharuskan untuk duduk atau berbaring. Seseorang bisa mengalaminya hanya sebentar dalam beberapa detik, namun terkadang berlangsung lama atau bahkan kepala sering pusing (berulang).

Iklan dari HonestDocsBeli Domperodine IF 10mg Tab via HonestDocs Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

> Pusing berbeda dengan sakit kepala!
Mencari Penyebab Kepala Pusing
Bagaimana pusing itu muncul, hal-hal yang memicunya, durasi serangan, gejala lain yang menyertai semua harus dicermati. Hal-hal tersebut akan memberikan petunjuk mengenai kemungkinan penyebabnya.

Penyebab Kepala Sering Pusing Akibat Gangguan Telinga
Sistem keseimbangan kita tergantung pada gabungan dari berbagai bagian dari sistem sensorik yang meliputi:

* Mata,berfungsi menentukan di mana tubuh Anda berada di dalam ruang sebuah ruangan, letak objek-objek sekitar dan pergerakannya.
* Telinga bagian dalam,di sinilah terletak sebuah sensor yang membantu mendeteksi gravitasi, posisi dan pergerakan tubuh.
* Saraf sensorik,mengirimkan sinyal yang ditangkap oleh kedua sensor tersebut ke otak. Di otaklah persepi tentang posisi tubuh itu diterjemahkan.

Vertigo adalah rasa aman palsu bahwa objek di sekitar Anda berputar atau bergerak, padahal sebenarnya tidak. Dengan adanya gangguan pada telinga bagian dalam, otak menerima sinyal dari telinga bagian dalam yang tidak konsisten dengan apa yang ditangkap oleh mata. Pusing berputar (vertigo) muncul sebagai hasil dari pengolahan otak yang bekerja dengankebingungan.

Kondisi telinga dalam yang menyebabkan pusing seperti ini antara lain:

* Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Kondisi ini yang paling umum menyebabkan pusing berputar atau bergerak. Episode ini dipicu oleh perubahan posisi atau gerakan kepala yang cepat. Sebagai contoh ketika bangun dari tidur, dari duduk ke gerakan berbaring, atau mengalami pukulan pada kepala.
* Infeksi. Infeksi virus pada saraf vestibular, yang disebut vestibular neuritis, dapat menyebabkan vertigo yang intens dan konstan. Jika Anda juga mengalami gangguan pendengaran mendadak, maka kondisi ini disebut dengan labyrinthitis.
* Penyakit Meniere. Penyakit ini terjadi ketika ada penumpukan cairan yang berlebihan di telinga bagian dalam. Kondisi ini ditandai dengan episode vertigo tiba-tiba yang berlangsung selama beberapa jam. Anda juga mungkin mengalami gangguan pendengaran fluktuatif, dering di telinga dan atau berdengung.
* Migrain. Orang yang mengalami migrain mungkin saja disertai dengan vertigo atau jenis pusing lainnya. Bahkan keluhan ini ada ketika mereka tidak merasakan sakit kepala yang parah. Serangan vertigo pada konsisi ini dapat bertahan beberapa menit hingga jam dan mungkin terkait dengan sakit kepala serta sensitivitas terhadap cahaya dan kebisingan.

Sering Pusing Akibat Gangguan Sirkulasi Darah
Anda mungkin akan merasa pusing, kehilangan keseimbangan, atau bahkan pingsan jika jantung tidak memompa cukup darah ke otak Anda. Hal ini bisa terjadi akibat:

* Tekanan darah rendah.Tekanan darah sistolik yang turun secara mendadak dapat menyebabkan pusing ringan atau perasaan melayang. Hal ini dapat terjadi ketika dari posisi duduk secara mendadak berdiri terlalu cepat. Kondisi ini juga disebut hipotensi ortostatik.
* Miskin sirkulasi darah. Kondisi seperti kardiomiopati, serangan jantung, aritmia jantung dan stroke ringan bisa menyebabkan pusing. Kurangnya volume darah juga dapat menyebabkan aliran darah ke otak atau telinga bagian dalam tidak memadai.

Penyebab Sering Pusing lainnya
* Penyakit Saraf. Beberapa gangguan neurologis seperti penyakit Parkinson dan multiple sclerosis dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan secara progresif.
* Obat-obatan. Pusing bisa menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu – seperti obat anti-kejan , antidepresan, dan obat penenang. Obat darah tinggi yang dapat menurunkan tekanan darah dapat menyebabkan pusing bahkan pingsan jika menyebabkan tekanan darah turun drastis.
* Gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan tertentu dapat menyebabkan kepala seperti melayang atau perasaan sering pusing. Gangguan yang dimaksud diantaranya serangan panik dan fobia.
* Kekurangan zat besi (anemia).Seseorang yang kurang darah (anemia) sering kali mengeluhkan kepala pusing. Di samping itu gejala lain yang sering menyertai antara lain kelelahan, kelemahan dan kulit pucat.
* Gula darah rendah (hipoglikemia). Kondisi ini umumnya terjadi pada orang dengan diabetes yang menggunakan terapi insulin. Pusing yang terjadi di sini bisa disertai dengan banyak keringat dan kecemasan.
* Overheating dan dehidrasi. Jika Anda aktif di bawah terik matahari dengan cuaca panas, sedangkan Anda tidak minum cukup cairan, maka pusing akibat overheating (hipertermia) atau dehidrasi dapat terjadi.

Cara Mengobati Kepala Pusing
Pusing kepala sering kali membaik sendiri tanpa pengobatan. Dalam beberapa minggu, tubuh biasanya menyesuaikan diri dengan kondisi yang menyebabkan kepala pusing.

Untuk dapat menghilangkan pusing dengan tuntas, diperlukan pengobatan yang dapat mengusir penyebabnya. Pengobatan kepala pusing termasuk dengan obat-obatan, latihan keseimbangan, bahkan tindakan operasi.

Obat pusing kepala
* Pil air. Jika Anda memiliki penyakit Meniere, dokter mungkin meresepkan obat diuretik (pil air). Obat ini berfungsi menurunkan kadar air dalam telinga dan tubuh secara umum. Agar pengobatan dapat efektif, maka perlu dikombinasikan dengan diet rendah garam.
* Obat-obatan yang mengurangi rasa pusing. Antihistamin seperti meclizine dapat membantu menghilangkan pusing. Antikolinergik membantu mengurangi pusing.
* Obat anti-mual. Dokter dapat meresepkan obat untuk memberikan bantuan langsung terhadap keluhan mual. Misalnya saja domperidone, vometa, ranitidin dan lain-lain.
* Obat Anti-Cemas. Diazepam (Valium) dan alprazolam (Xanax) termasuk dalam golongan benzodiazepin yang bisa meminimalisir kecemasan. Hati-hati obat ini bisa menyebabkan kecanduan dan rasa kantuk.
* Obat migrain. Obat-obatan tertentu dapat membantu mencegah serangan migrain. Baca: Penyebab Migrain dan Cara Mengobatinya

Terapi Fisik
* Manuver Posisi Kepala. Teknik yang disebut reposisi canalith (Epley manuver) biasanya membantu mengatasi BPPV lebih cepat daripada hanya menunggu sampai pusing hilang sendiri. Hal ini dapat dilakukan oleh dokter, seorang ahli audiologi atau ahli terapi fisik. Biasanya akan efektif setelah satu atau dua kali perawatan.
* Terapi Keseimbangan. Anda dapat belajar latihan khusus untuk membantu membuat sistem keseimbangan Anda kurang sensitif terhadap gerakan. Teknik terapi fisik ini disebut rehabilitasi vestibular. Terapi ini untuk orang yang sering pusing akibat gangguan telinga bagian dalam seperti neuritis vestibular.
* Psikoterapi.Terapi ini dapat membantu mereka yang kepalanya sering pusing akibat gangguan kecemasan.

Operasi dan Prosedur Medis
* Suntikan. Dokter mungkin menyuntikkan telinga Anda dengan antibiotik gentamisin untuk mematikan fungsi keseimbangan yang ada di telinga.
* Pengangkatan telinga bagian dalam. Sebuah prosedur yang jarang dilakukan; labyrinthectomy. Tujuannya untuk membuang labirin vestibular di telinga yang terkena. Telinga yang lain masih dapat mengambil alih fungsi keseimbangan. Teknik ini menjadi jalan terakhir yang dapat digunakan bagi mereka dengan gangguan pendengaran serius disertai sering pusing padahal sudah diobati dengan berbagai cara.

Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.