Naiknya asam lambung seringkali memicu sakit perut yang tak tertahankan pada seseorang. Asam lambung yang naik merupakan kondisi di mana cairan asam lambung di dalam perut kembali naik ke kerongkongan.

Asam lambung berada di tubuh untuk mengerjakan tugasnya, sama seperti organ lain. Asam lambung memiliki fungsi untuk membantu tubuh dalam mengolah protein, memproduksi enzim khusus yang bekerja melawan bakteri yang masuk ke sistem pencernaan, dan membantu tubuh dalam menyerap vitamin B12.

Diketahui, penyebab asam lambung naik sangat terkait dengan kesehatan pencernaan. Penyebab asam lambung naik ditandai dengan rasa nyeri terbakar di area dada. Asam lambung naik yang berlangsung secara persisten bisa menyebabkan kondisi GERD atau gastroesophageal reflux disease.

Untuk kamu yang sering merasakan sakit perut hingga mual, bisa jadi asam lambungmu sedang naik. Untuk mengetahui penyebab dan ciri-cirinya, yuk simak 15 penyebab asam lambung naik, gejala, dan cara mencegahnya, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (13/7).

Penyebab asam lambung naik.

foto: freepik.com

1. Faktor usia.

Usia adalah salah satu faktor yang membuat asam lambung meningkat. Semakin bertambah usiamu maka semakin tinggi juga kemungkinan ketidakseimbangan asam lambung yang bisa membuatmu merasa tidak nyaman.

2. Stres.

Stres dapat berkaitan juga dengan faktor usia. Semakin bertambah usia seseorang tidak dapat dipungkiri tingkat stres dalam tubuhnya juga dapat semakin bertambah.

Stres akan merangsang area tertentu pada otak sehingga bisa meningkatkan sensitivitas terhadap nyeri, termasuk ulu hati.

3. Obat-obatan.

Obat-obatan yang kamu konsumsi memiliki peluang besar memberikan efek samping pada tubuh. Kalau kamu mengonsumsi obat asma, pereda nyeri, darah tinggi, bisa jadi pemicu meningkatnya asam lambung.

4. Masalah kesehatan.

Kerongkongan manusia dilengkapi dengan lingkaran otot di bagian bawahnya yang berfungsi sebagai pintu pemisah antara kerongkongan dengan lambung. Nah, lingkaran otot ini sering disebut dengan LES, lower esophageal sphincter.

Beberapa penyakit dapat memberikan efek terhadap keseimbangan asam lambung. Sebagai contoh hiatus hernia membuat bagian atas lambung berpindah ke atas diafragma, sehingga hal ini menyebabkan melemahnya LES.

5. Defisiensi magnesium.

Rendahnya kadar magnesium dapat membuat LES tidak berfungsi maksimal. Selain magnesium, kekurangan vitamin dan mineral lainnya juga membuat keseimbangan kadar asam lambung terganggu.

6. Merokok, aktif maupun pasif.

Merokok memberikan efek yang tidak baik untuk kesehatan kita. Tak hanya bagi kesehatan jantung dan paru-paru, rokok dapat merusak membran mukosa, serta menghalangi otot LES untuk berfungsi sebagaimana mestinya, meningkatkan sekresi asam.

Selain itu, merokok juga mengurangi produksi air ludah yang dapat menetralkan efek asam di mulut. Dan jangan sampai juga kita menderita kanker tenggorokan akibat merokok.

7. Indeks massa tubuh tinggi.

Dampak lain pada orang yang memiliki indeks massa tubuh tinggi adalah melambatnya sistem pencernaan, mengakibatkan lebih banyak tekanan pada abdomen, juga mengurangi kinerja otot yang menyebabkan isi perut naik ke kerongkongan. Hal ini juga diungkap oleh studi yang diterbitkan Annals of Internal Medicine.

8. Terlalu banyak mengonsumsi alkohol.

Alkohol dapat mengendurkan esophageal sphincter bagian bawah, otot yang membantu isi perut tetap berada di dalam perut. Alkohol dapat mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung, meskipun pada kondisi normal. Apalagi kalau kamu mengonsumsi alkohol sebelum tidur, kamu benar-benar mencari masalah untuk tubuhmu.

9. Minuman soda.

Minuman bersoda dapat membuat perut kembung. Tentu minuman berkarbonasi ini juga dapat memicu peningkatan asam lambung yang bisa memicu maag. Minuman ini juga dapat melemahkan otot pada katup kerongkongan bagian bawah dan memberikan efek asam lambung naik.

Minuman soda juga memiliki kandungan kafein yang dapat memudahkan kemunculan gejala maag. Maka minuman ini termasuk pantangan bagi orang-orang yang memiliki permasalahan pada organ lambung.

10. Bawang-bawangan.

Bawang dengan segala bentuk, baik bawang bombay, bawang merah, atau bawang putih, bisa membuat otot pada kerongkongan bagian bawah melemah. Hal ini dapat membuat asam lambung bisa dengan mudah naik kembali ke kerongkongan sehingga menimbulkan gejala maag dan permasalahan lambung lainnya.

Ketika asam lambung naik secara tiba-tiba, bawang adalah salah satu pantangan yang harus dihindari. Bawang memiliki kandungan zat yang bisa memicu timbulnya berbagai masalah pencernaan yang mudah mengakibatkan sendawa.

Kamu harus mewaspadai penyakit asam lambung. Jika kamu sudah terindikasi, maka sebaiknya hindari hal-hal yang menjadi pantangannya. Karena jika hal ini disepelekan akan mengakibatkan dampak buruk.

Beberapa di antaranya adalah nyeri ulu hati, GERD atau penyakit asam lambung, gigi rusak, masalah pernapasan, radang tenggorokan, dan juga kerusakan jaringan kerongkongan yang menghubungkan mulut dengan lambung, atau yang biasa disebut dengan esofagus barret.

11. Berat badan berlebih.

Kelebihan berat badan adalah faktor risiko terbesar yang terkait dengan asam lambung naik. Berat badan berlebih meningkatkan tekanan perut, membuat asam lambung lebih mungkin bocor atau mengalir balik.

Penurunan berat badan adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi asam lambung naik. Mengurangi makanan berlemak dapat membantu mengurangi kalori sekaligus mengurangi risiko gejala yang ada.

12. Konsumsi makanan berlemak.

Makanan berlemak yang mengandung lemak dapat menyebabkan heartburn dan naiknya asam lambung. Makanan berlemak mencegah sfingter esofagus bagian bawah menutup sempurna dan menciptakan celah untuk asam lambung mengalir ke atas.

Makanan berlemak juga cenderung lebih sulit dicerna dan memperlambat pengosongan perut. Contoh makanan berlemak yakni santan, gorengan, daging merah, keju, hingga susu.

13. Konsumsi makanan asam.

Penelitian telah menunjukkan bahwa diet yang tinggi sodium bisa menyebabkan refluks asam yang dapat menyebabkan GERD pada beberapa orang. Mengonsumsi terlalu banyak garam selama periode waktu tertentu dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung.

Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak garam juga dapat menyebabkan retensi cairan, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Obesitas adalah faktor risiko terbesar dari GERD.

14. Rebahan setelah makan.

Rebahan setelah makan, membuat asam lambung bisa naik dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Bagi orang dengan kecenderungan asam lambung naik, katup antara kerongkongan dan lambung tidak berfungsi dengan baik.

Ini memungkinkan isi perut untuk kembali ke kerongkongan. Rebahan atau berbaring dapat memperburuk masalah ini, menyebabkan asam lambung naik.

15. Konsumsi cokelat.

Cokelat memiliki kandungan bahan alami yaitu methylxanthine. Kandungan inilah yang membuat cokelat dapat mengendurkan kinerja otot pengendali klep di esofagus.

Dengan kendurnya katup pengendali di asam lambung, cairan yang membantu proses pencernaan ini dapat kembali naik ke kerongkongan. Itulah sebabnya cokelat dapat menjadi salah satu penyebab asam lambung.

*

Gejala asam lambung.

foto: freepik.com

Asam lambung naik tak hanya mengakibatkan penderitanya merasa sakit perut atau nyeri ulu hati. Adapun beberapa ciri-ciri asam lambung naik ini tentunya perlu dikenali agar kamu bisa mengatasinya dengan tepat.

1. Dada seperti terbakar (heartburn).

Saat asam lambung naik, seseorang akan merasakan sensasi panas seperti terbakar di dada bagian tengah bila mengalami heartburn. Sensasi terbakar biasanya berawal dari perut dan bisa menyebar hingga ke leher hingga punggung.

Tak hanya rasa terbakar yang bisa muncul, sensasi seperti ditusuk-tusuk jarum pun bisa terjadi. Heartburn umumnya muncul setelah makan, berbaring, dan membungkuk. Saat asam lambung naik, jaringan di sepanjang dinding kerongkongan (esofagus) akan mengalami iritasi akibat asam ini.

2. Mual dan muntah.

Ciri-ciri asam lambung naik selanjutnya adalah munculnya rasa mual, hingga memicu muntah. Saat asam lambung naik, kamu bisa merasa mual dan memuntahkan cairan bening atau kuning yang terasa sangat pahit. Rasa mual di perut diakibatkan oleh nyeri hebat di lambung dan ulu hati. Sebagai penetral, kamu bisa meminum obat antasida.

3. Perut kembung.

Makanan yang terlalu lama mengendap dalam sistem pencernaan dan tidak segera tercerna mengakibatkan produksi gas meningkat. Hal ini disebut dengan The Acid Reflux, yang mengakibatkan perut terasa kembung setelah mengonsumsi makanan.

Ciri-ciri asam lambung naik ini, jika dibiarkan akan mengakibatkan seseorang sering bersendawa dan heartburn.

4. Sakit kepala.

Meskipun sakit kepala ringan atau ekstrem dapat menjadi indikasi sejumlah masalah kesehatan yang berbeda, banyak orang yang menderita asam lambung naik sering mengalami migrain atau sakit kepala.

Ciri-ciri asam lambung naik bisa menyebabkan gangguan sinus yang memicu sakit kepala. Sakit kepala yang disebabkan GERD biasanya disertai dengan ciri-ciri asam lambung naik lainnya.

5. Dispepsia.

Dispepsia merupakan suatu ciri-ciri asam lambung naik yang menyebabkan kondisi perut yang tak nyaman. Hal ini akan familiar terjadi jika asam lambung sedang naik.

Biasanya dapat ditandai dengan perut yang terasa kembung, sakit pada perut bagian atas, mual setelah makan serta sering bersendawa.

6. Napas bau.

Ciri-ciri asam lambung naik yang berikutnya adalah napas bau. Jika sudah merasa rutin menyikat gigi dan membersihkan mulut namun masih memiliki bau mulut yang tetap, ini bisa menjadi ciri-ciri asam lambung naik.

Bau mulut karena asam lambung naik disebabkan oleh pergerakan isi lambung ke kerongkongan. Bisa juga disebabkan oleh cara mengunyah makanan yang tidak sempurna, yang membuat makanan membusuk di lambung dan menyebabkan bau busuk.

Asam lambung yang naik kembali ke esofagus dan mulut bisa memicu aroma tak sedap dalam mulut, tak hanya rasa asam atau pahit.

7. Mengalami radang tenggorokan.

Radang tenggorokan menjadi salah satu ciri-ciri asam lambung naik yang disebabkan oleh iritasi pada tenggorokan. Selain itu, biasanya penderitanya akan mengeluhkan adanya batuk kering.

Selanjutnya, rasa nyeri yang timbul di tenggorokan juga tak kunjung membaik. Apabila diperiksa, nantinya asam lambung yang naik ini akan menunjukkan kondisi dari dinding tenggorokan yang akan alami warna kemerahan.

8. Produksi air liur berlebih.

Asam lambung yang masuk ke tenggorokan, membuat mulut mengeluarkan air liur lebih banyak. Air liur yang keluar biasanya terasa lebih asam dari biasanya.

Terkadang sampai membuat mulut tidak nyaman dan mengeluarkan bau busuk dari lambung. Ini adalah bentuk respons terhadap asam lambung yang mengiritasi kerongkongan.

9. Kesulitan menelan.

Asam lambung sering menyebabkan disfagia, atau kesulitan menelan. Ciri-ciri asam lambung naik yang kronis dapat menyebabkan penyempitan kerongkongan, membuat seseorang sulit menelan cairan dan makanan padat.

Hal tersebut disebabkan refluks asam kronis yang menciptakan sensasi bahwa ada sesuatu yang menghalangi tenggorokan.

10. Timbul batuk.

Asam lambung naik dapat mengakibatkan munculnya batuk kronis pada seseorang. Hal ini dikarenakan asam lambung yang naik ke kerongkongan diduga bisa terhirup ke dalam paru-paru.

Inilah yang diperkirakan menjadi korelasi antara batuk kronis dengan ciri-ciri asam lambung naik. Pasalnya, batuk merupakan respons otomatis tubuh untuk mengeluarkan benda apa pun yang tidak sengaja terhirup ke dalam saluran napas. Respons ini akan membantu tubuh untuk melindungi diri.

*

Cara mencegah dan mengatasi asam lambung naik.

foto: freepik.com

Kamu bisa melakukan pencegahan sebelum asam lambung naik. Selain menggunakan obat, kamu juga bisa melakukan pola hidup sehat untuk menjaga agar asam lambung tetap stabil.

1. Jangan makan berlebihan.

2. Jangan tidur atau rebahan setelah makan.

3. Jaga berat badan agar tetap ideal.

4. Tinggikan bagian kepala saat tidur.

5. Jangan lakukan olahraga keras setelah makan.

6. Hindari konsumsi bawang mentah.

7. Konsumsi permen karet.

8. Kurangi asupan alkohol.

9. Lakukan diet rendah karbohidrat.

10. Hindari makanan asam, pedas, dan berlemak.

(brl/gib)

(brl/gib)