Ilustrasi meditasi. ©Shutterstock/Alexander Tihonov Merdeka.com – Membersihkan pikiran kotor dan negatif sudah sejak lama dipercaya baik untuk kesehatan mental. Terutama bagi mereka yang acap kali berkutat dengan beragam aktivitas yang menyita waktu.

Pikiran yang tidak baik akan memengaruhi kondisi emosional dan berimbas pula pada kesehatan fisik, bahkan memicu prasangka buruk dan mudah stres. Cara membersihkan pikiran kotor bisa menjadi salah satu solusi terbaik, dalam menciptakan kedamaian batin.

Jernihkan pikiran dan memberi diri Anda istirahat dari pemicu stres yang berulang ini. Melalui ketenangan, Anda bisa menyelesaikan masalah atau setidaknya berkompromi dengan solusi yang dapat dikelola.

Berikut beberapa cara membersihkan pikiran kotor secara mudah, sederhana dan menyenangkan.

©shutterstock.com/Ersler Dmitry

1. Istirahat yang Lebih Baik
Ruminasi atau kecenderungan memikirkan berulang kali kerap memengaruhi istirahat. Cobalah untuk merenungkan diri untuk berhenti dari stres.

Melansir dari Very Well Mind, dengan mengelola perenungan yang baik, Anda mungkin bisa menghabiskan lebih banyak waktu dalam keadaan yang lebih tenang. Baik saat sedang terjaga maupun tertidur.

2. Latih Kesadaran Diri Sendiri dan Meditasi
Melatih diri sendiri untuk menjadi lebih sadar dapat bermanfaat. Pertama, ini dapat membantu Anda untuk tetap hadir dan fokus pada apa yang terjadi di sekitar.

Hadir berarti, bisa memberi orang sekitar perhatian penuh saat mereka menjelaskan. Belajarlah untuk mengarahkan dengan penuh perhatian ke satu tugas di satu waktu. Hal ini dapat membantu Anda melepaskan pikiran pengganggu secara perlahan.

Cara melatih kesadaran diri ini bisa dengan ‘meditasi kesadaran’. Tapi jika meditasi tidak berhasil, Anda masih bisa menggunakan perhatian penuh untuk meningkatkan kesadaran saat menjalani hari. Berikut caranya:

1. Fokus pada sensasi

Jangan anggap remeh segala hal yang dapat dirasakan oleh kelima indra yang Anda miliki. Rasakan sepenuhnya selama mengikuti pengalaman hidup sehari-hari. Misalkan Anda menikmati terpaan angin saat mengayuh sepeda, fokus pada ritme saat menggosok kamar mandi, menikmati aroma pembersih dan masih banyak lagi.

2. Fokus pada pernapasan

Dilansir dari Healthline, cara melatih kesadaran diri dengan memperlambat pernapasan dengan sengaja. Hal ini akan membantu menenangkan diri. Tarik napas perlahan, tahan napas selama beberapa detik, lalu keluarkan lagi. Ulangi 10 kali. Bukan bernapas secara tergesa-gesa.

3. Tetap penasaran

Membuka pikiran sepenuhnya terhadap apa yang dapat dipelajari dari situasi tertentu, yang membantu Anda mempertahankan konsentrasi. Jika Anda berpusat pada pemikiran yang mengganggu, lacak kembali sumbernya untuk mempelajari lebih lanjut tentang penyebabnya.

Anda mungkin akan menyadari bahwa pikiran itu terus melayang sesekali. Ini normal, jadi cobalah untuk tidak mengkritik diri sendiri. Bawa santai untuk membiarkan pikiran itu mengalir normal.

3. Kembangkan Perhatian (Mindfulness)
Hampir sama dengan cara sebelumnya, melatih kesadaran diri. Namun pada poin ini memberi perhatian lebih pada bagaimana memanipulasi ritme alfa mereka. Mengutip dari Psychology Today, ini terjadi saat mengalihkan fokus perhatian melalui pelatihan kesadaran. Karena bisa membantu orang mengabaikan pikiran depresi.

Dalam studi dari Lund University, para peneliti menemukan bahwa perawatan kesadaran bisa sama efektifnya dengan terapi perilaku kognitif individu (CBT) pada pasien dengan depresi dan kecemasan.

Perhatian adalah praktik menjadi sepenuhnya tenggelam dalam suatu aktivitas, bukan dalam pikiran. Menyelesaikan satu aktivitas dengan kesadaran penuh, menjadi cara restoratif untuk menjernihkan pikiran.

©Shutterstock/Yellowj

4. Menulis yang Ekspresif
Jika pikiran Anda dipenuhi dengan perasaan stres, mungkin berguna dengan mengekspresikannya melalui tulisan. Menulis jurnal memungkinkan untuk mempelajari topik-topik yang mengganggu.

Kemudian memeriksa emosi sepenuhnya dapat membantu mencari solusi dan memberi berbagai cara untuk melihat masalah. Teknik yang dikenal sebagai restrukturisasi kognitif.

Penelitian terbitan PsycNet, mendukung gagasan bahwa menulis membantu mengurangi pikiran yang mengganggu dan kekacauan mental lainnya. Hasilnya, memori kerja dan fungsi kognitif lainnya bisa beroperasi lebih lancar dan berpotensi menghilangkan stres pada saat bersamaan. Tips menulis untuk menghilangkan pikiran kotor:

1. Bersikaplah konsisten

Dedikasikan setidaknya 15 menit untuk menulis setiap hari. Cobalah menulis di malam hari sebagai bagian dari ritual sebelum tidur.

2. Ikuti arus

Tulis tentang apa pun yang terlintas dalam pikiran. Alih-alih menyensor diri sendiri, biarkan pikiran Anda mengalir.

3. Luangkan waktu untuk merenung

Lihat kembali apa yang telah ditulis. Lalu perhatikan bagaimana hal-hal berubah atau tetap sama dari waktu ke waktu.

5. Menjaga Hubungan dengan Teman
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/YanLev

Mungkin saat Anda terlalu stres dan tenggelam dalam perenungan, terkadang tidak merasa asyik berada di dekat orang lain, hingga tanpa sadar merusak hubungan baik dengan teman.
Berfokus pada hubungan yang positif dapat meminimalkan stres. Dengan memperkuat hubungan, Anda sudah memberi teknik mengatasi masalah yang sehat.

Sebuah penelitian menemukan bahwa mereka yang memiliki hubungan sosial yang kuat cenderung lebih jarang merenung. Orang-orang ini juga memiliki tingkat depresi yang lebih rendah, gangguan stres pasca-trauma, dan respons peradangan terkait stres.

6. Mendengarkan Musik
flavorwire.com

Banyak orang senang mendengarkan musik. Bukan hanya menawarkan mendengarkan saja, tapi lebih dari sekadar pengalaman yang menyenangkan. Mendengar musik dipercaya membantu:

* Meredakan stres dan meningkatkan mood
* Meningkatkan konsentrasi dan daya ingat
* Memotivasi belajar
* Mempromosikan neuroplastisitas, atau kemampuan otak untuk beradaptasi

Mungkin Anda memiliki beberapa lagu pilihan yang membantu menyegarkan diri di sela-sela tugas. Bisa mengalihkan fokus sejenak untuk memberikan rasa tenang melalui musik.

Cara Membersihkan Pikiran Kotor Menurut Islam
Pikiran yang muncul secara tak sengaja itu dianggap alamiah. Hal serupa pun pernah dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Dilansir dari NU online, kisah ini tercantum dalam sebuah hadis berikut:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ الْحَارِثِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَصْرَ فَلَمَّا سَلَّمَ قَامَ سَرِيعًا دَخَلَ عَلَى بَعْضِ نِسَائِهِ ثُمَّ خَرَجَ وَرَأَى مَا فِي وُجُوهِ الْقَوْمِ مِنْ تَعَجُّبِهِمْ لِسُرْعَتِهِ فَقَالَ ذَكَرْتُ وَأَنَا فِي الصَّلَاةِ تِبْرًا عِنْدَنَا فَكَرِهْتُ أَنْ يُمْسِيَ أَوْ يَبِيتَ عِنْدَنَا فَأَمَرْتُ بِقِسْمَتِهِ رواه البخاري

Artinya: “Diriwayatkan dari sahabat ‘Uqbah bin Haris RA, beliau berkata: Aku shalat Ashar bersama Rasululullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Tatkala beliau salam, beliau berdiri dengan cepat dan masuk menuju (rumah yang dihuni) sebagian istri beliau, lalu beliau keluar.

Beliau melihat banyak wajah-wajah yang keheranan atas sikap beliau tersebut. Lalu beliau bersabda: ‘Aku ingat emas yang aku miliki tatkala aku sedang shalat, lalu aku tidak senang emas tersebut menetap di sisiku, akhirnya aku pun memerintahkan untuk membagikannya.” (HR. Bukhari)

Cara membersihkan pikiran kotor menurut Islam yang mudah dilakukan, seperti:

1. Berzikir

Memenuhi hati dengan mengingat Allah SWT, berusaha ikhlas, sabar, ridho, bersyukur, tawakkal, selalu husnudzan, berharap, malu, takut dan bertaubat kepada Tuhan.

2. Berwudu

Mengambil air wudhu untuk bersuci akan memberi ketenangan pada hati dan pikiran. Manfaat wudhu bagi kesehatan juga telah diteliti oleh para ahli, selain baik untuk mental.

3. Membaca AlQuran dan maknanya.

4. Berdoa

Terdapat beberapa doa khusus untuk menenangkan hati dan pikiran. Lalu panjatkan doa Anda sendiri sebagai bentuk pengharapan kepada Allah SWT, memohon kemudahan.

5. Menyibukkan diri dengan hal bermanfaat.

6. Memaafkan kesalahan orang lain dan diri sendiri.

7. Bersilaturahmi.

8. Berbagi sedekah dan membahagiakan orang lain.

9. Sholat dengan khusyu’.

10. Introspeksi diri, mengingat dosa dan mati.

11. Mengingat bahwa Allah Maha Adil dan membalas segala perbuatan manusia. Jadi tak perlu lagi menyalahkan orang lain.

[kur]