Siapa pun yang baru saja putus tidak ingin merasa stres dan sedih. Namun, perasaan ini tidak dapat dihindari dan normal untuk dilalui. Penelitian menunjukkan bahwa stres dan kecemasan sering muncul sebagai bagian dari stres pasca putus cinta.

Namun, perlu diingat bahwa stres setelah putus cinta tidak akan bertahan selamanya. Asalkan Anda mengambil langkah untuk melewati perpisahan tanpa stres. Berikut cara melewati masa putus cinta.

Bagaimana Cara Melewati Putus Cinta Tanpa Stres?
Bangkit dari putus cinta bukanlah perkara mudah. Namun, ini perlu dilalui, meski dengan berat hati. Ada berbagai emosi yang harus dihadapi. Ada juga cara jangka pendek dan jangka panjang untuk pulih dari putus cinta, sehingga Anda dapat melanjutkan ke hubungan yang sehat di masa depan.

1. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Itu normal untuk merasa sedikit kehilangan setelah putus cinta. Peristiwa ini juga dapat memicu rasa sakit, stres, dan kecemasan. Wajar juga jika Anda ingin curhat atau mencari dukungan dari kerabat terdekat Anda.

Namun, penting untuk dipahami bahwa meluangkan waktu untuk terhubung dengan diri sendiri juga diperlukan. Hal ini dapat membantu mengurangi stres, perasaan cemas, dan memfasilitasi proses penyembuhan. Untuk mulai menghidupkan kembali hubungan Anda dengan diri sendiri, Anda dapat:

* Refleksikan diri Anda. Pahami bagaimana pengalaman hubungan dan putus cinta menjelaskan kebutuhan Anda dan mengajari Anda tentang diri Anda sendiri. Cari tahu bagaimana Anda bisa menggunakan pengalaman ini untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan lebih memuaskan di masa depan.
* Jangan terburu-buru menjalin hubungan baru sampai Anda merasa sudah siap. Membuat hubungan baru sebelum Anda siap dapat menghalangi eksplorasi diri dan penyembuhan luka lama.

2. Lakukan Kegiatan Favorit
Aktivitas favorit atau bermanfaat dapat mengisi waktu dan menyibukkan diri Anda dengan cara yang positif. Tidak ada salahnya mengalihkan pikiran dari pikiran yang tidak diinginkan, selama Anda tidak menyangkal emosi sepenuhnya.

3. Menghabiskan Waktu Bersama Teman dan Keluarga
Perpisahan terkadang dapat memicu perasaan malu atau bersalah. Apalagi ketika Anda tahu bahwa keluarga dan teman Anda juga menyukai pasangan Anda.

Perlu diingat, Anda tidak harus menceritakan semua penyebab putus cinta kepada keluarga dan teman, jika tidak nyaman untuk menceritakannya. Namun, berhubungan dengan teman dan keluarga tetap diperlukan untuk mencegah kesepian yang dapat memperburuk stres.

4. Lihatlah sisi positifnya
Kesedihan adalah proses alami yang Anda alami saat putus. Biasanya, kesedihan perlahan akan sembuh seiring berjalannya waktu. Ketika perasaan sedih itu hilang, Anda akan lebih mudah menemukan hal-hal positif tentang apa yang terjadi.

Putusnya Anda dan mantan dapat berdampak baik pada hidup Anda. Misalnya, jika mantan Anda selingkuh atau kasar, tentu lebih baik berpisah, bukan? Hal positif lain yang bisa Anda dapatkan adalah, menjadi lajang memungkinkan Anda melakukan banyak hal dengan lebih leluasa.

Bermain bersama teman, mengeksplorasi hal baru, bertemu orang-orang potensial, dan mengejar karir bisa menjadi hal menyenangkan yang bisa kamu lakukan setelah putus.

5. Bicaralah dengan Profesional
Tidak jarang mengalami stres setelah putus cinta. Hal yang harus diwaspadai, stres dan kecemasan yang tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan kualitas hidup secara umum.

Untuk mengatasinya, tidak ada salahnya mencari bantuan professional seperti pergi ke psikolog. Dengan begitu psikolog dapat membantu mengungkap akar masalah, menguraikan strategi untuk menghadapinya, dan mengeksplorasi faktor lain yang berkontribusi terhadap stres.