Ilustrasi berdoa. ©Shutterstock Merdeka.com – Setiap manusia di dalam kehidupan sehari-harinya tentu pernah mengalami kecewa, gagal atau kenyataan yang tidak sesuai harapan sebelumnya. Kondisi ini dapat mengarahkan kita ke situasi yang tidak nyaman, merasa sedih, cemas, ragu-ragu, atau bingung.

Kondisi tersebut jika tidak disikapi dengan baik akan memicu stres yang berkelanjutan. Menurut para ahli psikologi, stres merupakan reaksi adaptif individu terhadap situasi yang dipersepsikan sebagai ancaman, yang mana situasi tersebut sulit diatasi individu yang bersangkutan.

Islam mengenal stres sebagai bentuk cobaan yang diberikan Allah untuk menguatkan iman hamba-Nya. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 155 Allah SWT berfirman, yang artinya “dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah harga gembira kepada orang-orang yang sabar”.

Jika kamu sedang dalam situasi yang membuatmu tidak nyaman, jangan lekas tersulut emosi yang dapat memicu stres. Coba untuk lebih tenang agar lebih jerni saat berpikir dan mengambil keputusan.

Jangan sungkan mengikuti cara penyelesaian yang dianjurkan agamamu. Bila kamu seorang Muslim, ikuti apa yang diajarkan Islam kepadamu. Berikut 5 cara menghilangkan stres menurut Islam yang telah dirangkum merdeka.com melalui core.ac.uk dan dalamislam.com pada Kamis, (10/9/2020).

1. Shalat
Cara menghilangkan stres menurut Islam yang pertama adalah melaksanakan shalat. Sebab, shalat merupakan media kita berkomunikasi kepada Allah SWT. Dengan menjaga shalat wajib serta mengerjakan shalat sunnah yang telah dianjurkan, dapat turut membantu menjaga ketentraman hati hingga mampu mengatasi segala permasalahan emosional yang kita rasakan.

Melalui shalat pula, kita bisa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta yang mana tiada ada yang lebih baik selain menghadap kepada-Nya. Selain itu, shalat juga dapat membuat kita jadi lebih tenang dan damai.

Dengan shalat, lelah fisik, beban masalah, ketidakstabilan emosi dan berbagai permasalahan lainnya tidak akan mengganggu kita lagi. Dengan catatan, kita sebisa mungkin melaksanakan shalat dengan khusyu’.

Shalat merupakan obat untuk berbagai penyakit sekaligus penolong. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya;
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q. S. Al Baqarah : 153).

2. Berdoa
Cara menghilangkan stres menurut Islam berikutnya adalah berdoa. Allah memang sudah pasti mengetahui apa yang kita inginkan sekalipun kita tidak mengucapkannya. Akan tetapi, dengan berdoa langsung kepada Allah sama artinya kita berbicara kepada-Nya, yang mana secara tidak langsung juga akan membuat perasaan jadi jauh lebih lega.

Anggap saja kita sedang curhat kepada Allah SWT tentang apa yang sedang kita hadapi yang membuat kita stres. Namun, bukan berarti dalam curhatan itu kita berkeluh-kesah, lantas menyalahkan Allah atas apa yang terjadi.

Kita berdoa, berkomunikasi, curhat kepada Allah; dengan harapan kita diberi kemudahan, kekuatan, dan ketabahan dalam menghadapi segala macam cobaan hidup yang Allah berikan. Dengan begitu, kita bisa lebih optimis dalam melaluinya.

3. Mendasari Niat dengan Ikhlas
Ikhlas merupakan hal paling mendasar dan paling penting dalam setiap amal ibadah maupun perbuatan yang kita lakukan. Ikhlas ibarat sebuah jembatan yang menghubungkan kita terhadap jalan keselamatan menuju akhirat.

Ikhlas juga menghadirkan ketenangan jiwa di dalam diri kita dan dapat menyelamatkan kita dari adzab Allah SWT. Jika semua perbuatan kita niatkan dengan ikhlas demi mengharap ridha Allah, Insya Allah apapun hasil yang diperoleh tidak akan membuat kita stres.

4. Berdzikir
Cara menghilangkan stres menurut Islam selanjutnya adalah berdzikir. Dzikir artinya mengingat Allah; tidak hanya dalam lisan tetapi juga untuk setiap perbuatan yang kita lakukan. Hadirkan Allah disetiap hela napas kita dengan berdzikir, dengan begitu kita akan menjadi tenang sebagaimana firman Allah SWT yang artinya;

“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q. S. Ar-Ra’d).
Berdzikir yang diniatkan untuk Allah akan menjadi suatu ketentraman hati, telebih dzikir yang banyak mengandung kalimat-kalimat mengesakan Allah, seperti ayat kursi maupun dzikir lainnya.

5. Bersyukur dan Berserah Diri (Tawakal)
Salah satu kunci dalam menghadapi stres adalah selalu bersyukur dan menerima segala pemberian Allah SWT. Hal ini telah diajarkan di dalam Al-Qur’an surat Al-Fatihah ayat 2 dan Al-Baqarah ayat 156 yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan

“Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Kedua ucapan di atas sangat familiar di lidah kita dan apabila kita pahami maknanya setiap kali mengucapkannya ketika menghadapi cobaan, maka niscaya akan muncul kekuatan psikologis yang besar untuk mampu menghadapi musibah itu.

[nof]