Mata minus membuat banyak orang terganggu. Bagaimana tidak, ketika mata minus, penglihatan jarak jauh menjadi kabur. Jangankan untuk menyetir mobil, melihat papan tulis di kampus saja tidak jelas. Lalu, bagaimana cara menyembuhkan mata minus?

Semakin ke sini, semakin banyak orang yang mengalami mata minus. Bahkan seiring dengan semakin intensnya penggunaan gadget, kini banyak anak-anak mulai usia SD sudah mengalami mata minus.

Banyak artikel di internet yang menyajikan cara alami menyembuhkan mata minus. Misalnya dengan makan wortel, menempelkan daun sirih pada mata, mengkonsumsi jus lidah buaya, dan sebagainya. Benarkah cara seperti itu berhasil?

Apa itu mata minus
Mata minus adalah istilah umum untuk menyebut rabun jauh. Sedangkan istilah medisnya adalah miopia. Yaitu keadaan refraksi mata di mana dalam keadaan mata istirahat (tanpa akomodasi), seberkas cahaya sejajar yang berasal dari objek yang terletak jauh tak terhingga akan difokuskan pada satu titik fokus di depan retina. Akibatnya, objek yang jauh akan terlihat tidak jelas alias kabur.

Miopia (rabun jauh) ini dinyatakan dalam minus dioptri. Semakin besar minusnya, semakin parah tingkat kekaburan penglihatannya. Sehingga tidak sedikit orang yang sudah tidak bisa membaca tulisan berjarak satu meter di depannya. Padahal tulisan itu cukup besar.

Menyembuhkan mata minus secara alami
Bisakah menyembuhkan mata minus secara alami seperti makan wortel, menempelkan daun sirih pada mata, dan mengkonsumsi jus lidah buaya? Secara medis, hal itu tidak terbukti.

Mengapa? Sebab penyebab mata minus yang pertama adalah panjang bola mata lebih dari rata-rata. Kondisi ini istilahnya miopia aksial. Kedua, kekuatan refraksi mata yang terlalu besar. Kondisi ini istilahnya miopia refraktif. Keduanya membuat kornea mata terlalu cembung. Sehingga bayangan jatuh pada titik fokus di depan retina. Sedangkan pada mata normal, bayangan jatuh pada titik fokus tepat di bagian mata ini, bukan di depannya.

Kondisi kornea seperti itu tidak bisa disembuhkan atau dikoreksi dengan makan wortel, menempelkan daun sirih pada mata, maupun mengkonsumsi jus lidah buaya.

Cara menyembuhkan mata minus
Lalu bagaimana cara menyembuhkan mata minus? Setidaknya ada lima cara. Dua cara pertama adalah mengoreksi secara temporal. Tiga cara berikutnya adalah menyembuhkan secara permanen.

Kacamata
Mata minus bisa dikoreksi dengan kacamata concave lens (lensa cekung) sesuai dengan besarnya miopia. Untuk miopia sedang (-3.00 D s.d. -6.00 D), koreksi kacamata hanya diperlukan pada kegiatan tertentu. Misalnya saat melihat papan tulis yang jauh atau saat mengemudi.

Sedangkan untuk miopia berat (di atas -6.00 D), koreksi kacamata mungkin dibutuhkan sepanjang waktu.

Kacamata ini sebenarnya tidak bisa menyembuhkan. Hanya membantu memfokuskan kembali bayangan yang masuk agar bisa tepat jatuh ke dalam retina sehingga penglihatan menjadi jelas. Jika kacamata dilepas, otomatis penglihatan jarak jauh tetap kabur.

Dibanding cara lain, kacamata tergolong paling terjangkau. Namun, tentu saja juga banyak kekurangannya. Misalnya frame kacamata yang mengganggu dan menutupi sebagian layang pandang, terjadinya distorsi bayangan akibat jarak antara kacamata dengan mata, berat, tidak nyaman, dan sering kali perlu adjustment. Kacamata juga tidak nyaman untuk olah raga dan secara kosmetik kadang mengganggu sehingga mengakibatkan kurang percaya diri.

Lensa kontak
Cara kedua adalah menggunakan lensa kontak (contact lens). Sebagaimana kacamata, lensa kontak juga menyesuaikan dengan besar dioptri miopia. Dibanding kacamata, secara kosmetik, lensa kontak tidak mengganggu penampilan. Saat dipakai, lensa kontak juga realtif tidak ada risiko jatuh atau hilang.

Namun, tentu juga ada kekurangannya. Bagi yang belum pengalaman, memasang lensa kontak bukan hal yang mudah. Butuh waktu memasang dan melepas setiap hari, karena tidak boleh memakai lensa kontak saat tidur. Selain itu, ada risiko komplikasi akibat penggunaan lensa kontak terutama jika kurang terjaga kebersihannya.

Hasil studi menunjukkan sebanyak 47 persen pengguna lensa kontak mengalami konjungtivitis, sejenis infeksi mata yang kadang-kadang disebut mata merah muda, di beberapa titik. Sebanyak 50 persen pengguna lensa kontak mengalami mata kering, dan 23—94 persen melaporkan ketidaknyamanan terkait lensa.

Dan, sama halnya dengan kacamata, lensa kontak tidak menyembuhkan mata minus. Ia mengoreksi secara temporal. Jika penggunanya melepas lensa kontak, otomatis penglihatan jarak jauh tetap kabur.

Lasek (PRK)
Nah, jika kacamata dan lensa kontak sifatnya mengoreksi temporal, mulai poin ketiga ini adalah cara menyembuhkan mata minus secara permanen. Kita mulai dari Lasek atau PRK (Photorefractive Keratectomy).

PRK merupakan generasi pertama Laser Vision Correction (LVC). Prosedur bedah refraktif ini masih digunakan untuk pasien miopia dengan kondisi mata tertentu. Operasi PRK dilakukan dengan ablasi atau melepas permukaan kornea.

Femto Lasik
Femto Lasik inilah yang sebenarnya merupakan metode Lasik (Laser Assisted In-Situ Keratomielusis). Namun masyarakat umum telanjur menyebut semua metode Laser Vision Correction (LVC) dengan nama Lasik; baik itu PRK, Femto Lasik maupun Relex Smile.

Generasi kedua LVC ini adalah operasi laser untuk mengatasi kelainan refraksi (miopia, astigmatisme) dengan minim rasa sakit dan pemulihan cepat. Bedanya dengan PRK, Femto Lasik didahului dengan pembentukan flap, lalu pembentukan kornea dilakukan setelah flap tersebut dibuka. Sedangkan pada PRK, dokter mengangkat epitel menggunakan spatula tumpul baru dilakukan pembentukan kornea. Karenanya, Lasik lebih nyaman daripada PRK. Hampir tidak ada rasa sakit.

Baca: Perbedaan PRK, Lasik, dan Relex Smile

Relex Smile
Cara berikutnya untuk menyembuhkan mata minus adalah dengan Relex Smile. Singkatan dari Refractive Lenticule Extraction – Small Incision Lenticule Extraction. Yaitu bedah refraktif dengan pembentukan lenticule melalui sayatan yang sangat tipis.

Bedanya dengan Lasik, Relex Smile tidak memerlukan pembuatan flap. Karenanya, tindakan operasi laser ini lebih cepat, lebih nyaman, tanpa rasa sakit. Ini sekaligus jawaban atas pertanyaan apakah operasi Lasik sakit. Selain itu, proses recovery-nya jauh lebih cepat.

Begitu cepatnya recovery operasi mata minus ini, Dr Sri Ganesh, direktur Rumah Sakit Nethradama India mengataan, “Dengan Lasik, engkau bisa menyampaikan ke pasien bahwa besok mereka bisa main golf. Namun dengan Relex Smile, engkau bisa menyampaikan bahwa besok mereka bisa bermain tinju.”

Lebih spektakuler lagi, lasik advisor National Lasik Center (NLC) dr. Harka Prasetya, SpM(K) mengatakan, “Pagi Anda operasi Relex Smile, sore Anda bisa berlatih tinju.”

Demikian lima cara menyembuhkan mata minus. Tiga cara terakhir (PRK, Lasik, Relex Smile) adalah cara menyembuhkan secara permanen sehingga terbebas dari kacamata atau lensa kontak. Namun, operasi laser itu mensyaratkan usia minimal 18 tahun. (Baca: Syarat Operasi Lasik)

#HappyLasik #TrulyLasik