Sebuah studi pada Journal of Endodontics menyebut bahwa vitamin K2 bisa membantu kerja osteokalsin, yakni protein khusus yang memiliki kemampuan mendistribusikan kalsium dan fosfor untuk gigi dan tulang. Hasilnya, osteokalsin mampu mempertahankan dan menyembuhkan karies gigi dengan mengembalikan mineral gigi yang hilang.

Sumber asupan vitamin K1 dalam makanan bisa Anda peroleh melalui bayam, brokoli, daun lobak, kale, sawi hijau, dan peterseli. Sementara, vitamin K2 bisa Anda peroleh secara alami melalui produk hewani dan fermentasi, seperti daging sapi, telur, mentega, dan keju.

3. Menghindari makanan penyebab gigi berlubang
Selain kebersihan gigi yang buruk, seperti jarang sikat gigi dengan pasta gigi, asupan makanan yang biasa Anda konsumsi bisa meningkatkan risiko gigi berlubang. Beberapa jenis makanan yang perlu Anda hindari sebagai berikut ini.

* Gula dan karbohidrat. Kedua asupan nutrisi ini apabila berlebihan dapat membuat perubahan gula darah yang mengakibatkan penutupan aliran mineral pada gigi.
* Asam fitat. Senyawa yang merupakan pemblokir mineral dan penghambat enzim yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Asam fitat dapat Anda temukan dalam biji-bijian dan kacang-kacangan.
* Minyak sayur olahan. Ketika dipanaskan, radikal bebas yang diciptakan oleh panas akan menjadi sangat beracun. Minyak sayur olahan yang berbahaya jika dipanaskan ialah minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai.
* Makanan cepat saji. Gliserin yang terkandung dalam makanan cepat saji dapat menghambat kalsium dalam memineralisasi gigi Anda.

4. Minum air alkali (air minum pH basa)
Banyak anak kecil yang mengalami gigi busuk pada usia dini. Pada usia tumbuh kembang, mereka kebanyakan minum dengan air yang mengandung asam. Meski sedikit, minum air dengan pH asam dapat membuat seseorang menderita kehilangan gigi pada tingkat yang mengkhawatirkan.

Sebagai solusinya, Anda bisa memilih minum air alkali atau air minum basa dengan pH 8 atau lebih. Dengan mengonsumsi air minum pH basa, Anda dapat menetralkan asam di mulut yang memicu gigi berlubang.

Air minum ini juga mendukung pertumbuhan gigi dan tulang yang lebih kuat. Sebuah studi menyebutkan asupan alkali bisa menimbulkan efek resorpsi tulang, yakni proses di mana sel-sel tulang lama akan dipecah dan diganti dengan baru. Hal ini tentu akan memperbaiki kepadatan dan kekuatan tulang, termasuk untuk perawatan masalah gigi berlubang.

5. Mencoba terapi oil pulling
Pengobatan Ayurveda yang berasal dari India telah melakukan terapi oil pulling berabad-abad lamanya. Oil pulling adalah prosedur detoksifikasi dengan cara berkumur dengan satu sendok minyak selama 20 menit. Terapi ini biasanya menggunakan minyak kelapa, minyak biji bunga matahari, atau minyak biji wijen.

Sebuah studi dalam jurnal Complementary Therapies In Medicine menunjukkan terapi oil pulling memiliki efektivitas yang hampir sama dengan obat kumur chlorhexidine untuk mengurangi plak penyebab gigi berlubang. Selain itu, prosedur detoks sederhana ini juga mampu membantu menyembuhkan masalah gigi, sakit kepala, hingga diabetes.

Anda juga bisa membantu mencegah kerusakan gigi dengan rajin sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride. Bersihkan pula area sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss) dan berkumur dengan obat kumur.

Lalu, kunjungi dokter gigi setiap enam bulan untuk pembersihan dan pemeriksaan guna menghindari masalah pada mulut dan gigi Anda. Booking dengan dokter gigi yang terdekat dari lokasi Anda.