Mandi air hangat bisa menjadi cara mengatasi batuk yang tidak hanya disebabkan oleh pilek, tapi juga alergi. Banyak yang percaya mandi tidak diperbolehkan jika selama batuk Anda juga mengalami demam mengiggil. Padahal membersihkan tubuh tetap penting untuk kesehatan Anda.

Sebagai cara menyembuhkan batuk yang disertai demam, Anda bisa menggunakanlah lap yang direndam air hangat untuk membersihkan tubuh. Untuk membantu meringankan gejala, gosokkan balsam dengan kandungan camphor, eucalyptus oil, dan menthol pada dada, leher, dan punggung setelah berendam.

4. Menjaga kelembapan dan kebersihan udara
Udara yang kering dan kotor bisa bisa memicu terjadinya alergi rhinitis, salah satu gejala dari raksi alergi ini adalah batuk. Cobalah menjajal kegunaan humidifier untuk menjaga udara di dalam ruangan tetap lembap sekaligus menjernihkan sirkulasi udara dari partikel kotor, debu, dan kuman penyakit penyebab batuk.

5. Berhenti merokok
Selain udara yang kering, semprotan parfum dan asap rokok juga bisa memicu produksi lendir lebih banyak. Akibatnya, batuk jadi lebih parah.

Cara terbaik dan cepat menyembuhkan batuk adalah dengan berhenti merokok. Selain itu, salah satu bahaya merokok dapat merusak jaringan silia yang berfungsi membersihkan dinding paru dari kotoran dan lendir. Inilah mengapa perokok aktif biasanya mengalami gejala batuk yang berkepanjangan dibandingkan dengan non-perokok.

6. Berkumur air garam

Larutan air garam dapat menjadi obat alami untuk batuk berdahak. Cara memanfaatkan larutan garam untuk meredakan batuk adalah dengan berkumur secara rutin (3-4 kali dalam sehari) selama gejala berlangsung.

Selain dapat membantu mengencerkan dahak yang menggumpal di belakang tenggorokan, berkumur dengan air garam dapat membersihkan bakteri dan zat alergen yang menempel di dalam mulut. Anda hanya membutuhkan 1/2 sendok garam yang dilarutkan ke dalam air hangat. Berkumurlah selama beberapa menit, tapi berhati-hatilah jangan sampai larutan garam tertelan.

6. Minum obat

Jika tips sebelumnya tidak cukup ampuh untuk meredakan batuk, Anda bisa mencoba obat pereda batuk. Anda bisa mendapatkan obat batuk nonresep dengan mudah di apotek.

Namun, ingat pastikan dulu jenis batuk yang Anda derita: apakah batuk kering atau batuk berdahak? Cara ini membantu Anda untuk memilih obat yang tepat untuk menyembuhkan batuk.

Beberapa jenis obat pereda batuk yang sebaiknya Anda pilih, meliputi:

* Dekongestan: umumnya tersedia dalam obat batuk sirup jenis phenylephrine dan pseudoefedrin.
* Supresan atau antitusif: terdiri atas dextromethrophan, kodein
* Ekspektoran: obat pengencer dahak guaifenesin,
* Mukolitik: obat yang melarutkan lendir bromhexine dan asetilsisitein
* Antihistamin: obat untuk mengatasi reaksi alergi seperti chlorphenamine, hydroxyzine, promethazine, loratadin, cetirizine, dan levocetirizine.
* Obat batuk kombinasi dalam bentuk sirup atau tablet terdiri dari campuran kandungan ekspektoran dan supresan dengan antihistamin, dekongestan, dan pereda nyeri. Selain itu, ada pula obat batuk dengan kandungan bahan aktif Dextromethorphan HBr dan Doxylamine Succinate untuk memberi rasa hangat di tenggorokan serta membantu meringankan empat gejala batuk dan pilek.
* Obat balsam usap yang mengandung kampor, minyak kayu putih, dan mentol untuk memberi efek hangat dan lega di saluran napas.

Penting untuk diketahui obat batuk nonresep hanya membantu menghilangkan gejala batuk, tapi tidak menyembuhkan penyakit penyebabnya.

Oleh karena itu, jika batuk tidak juga sembuh setelah melakukan cara pengobatan rumahan dan meminum obat batuk nonresep, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu (batuk kronis) bisa menandakan gangguan pernapasan yang serius.