Amalan-amalan Gerhana Matahari
Salah satu amalan gerhana matahari yang bisa dikerjakan umat muslim adalah salat gerhana matahari. Sholat sunnah gerhana matahari pertama kali disyariatkan pada tahun kedua Hijriyah, sedangkan sholat sunnah gerhana bulan pada tahun kelima Hijriyah. Sementara itu, menurut pendapat yang kuat sholat gerhana dilakukan pada bulan Jumadal Akhirah.

Melansir dari NU Online, mayoritas ulama menyatakan hukum menjalankan sholat gerhana adalah sunnah muakkad. Pendapat ini didasarkan pada salah satu surah Al-Qur’an, yang artinya:

“Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya,” (QS Fushilat [41]: 37).

Selain itu, ada beberapa amalan gerhana matahari yang memiliki banyak keutamaan,, di antaranya:

1. Mengerjakan salat gerhana

2. Bersedekah

3. Mengerjakan kebaikan

4. Tobat dari maksiat

5. Memperbanyak doa

6. Memperbanyak istighfar

7. Memperbanyak zikir

Tata Cara Salat Gerhana Matahari
Para ulama bersepakat bahawa tidak disyariatkan azan dan ikamah dalam rangkaian pelaksanaan sholat gerhana. Namun, disunahkan untuk menyeru jamaah untuk melakukan sholat dengan seruan “ash-shalatu jaami’ah”. Berikut tata cara salat gerhana matahari:

1. Membaca niat

Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillahi ta’aalaa

Artinya:

“Saya niat sunah gerhana matahari sebagai imam/makmum karena Allah semata.”

Setelah membaca niat, tata cara salat gerhana matahari adalah sebagai berikut:

2. Takbiratul Ihram

3. Membaca doa iftitah yang dilanjutkan Al-Fatihah dan surat lain dengan ayat yang panjang dan suara yang keras

4. Rukuk sambil memanjangkan bacaannya

5. Bangkit dari ruku (itidal)

6. Tidak langsung sujud namun kembali membaca Al-Fatihah dan surat dengan ayat yang lebih pendek

7. Kembali ruku yang bacaannya tidak sepanjang yang pertama

8. Itidal

9. Sujud yang lamanya seperti ruku dilanjutkan duduk di antara dua sujud serta sujud kembali

10. Bangkit dari sujud dan mengerjakan rakaat kedua dengan bacaan dan gerakan seperti sebelumnya namun lebih singkat

11. Salam.

Doa Gerhana Matahari

Setelah mengerjakan salat gerhana matahari, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa. Dikutip dari NU Online, hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Nawai dalam Syarah Muhadzzab sebagai berikut, artinya:

“(Penjelasan) hadits Aisyah RA yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dan nash Imam Syafi’i serta pengikutnya sepakat pada kesunahan dua khutbah setelah shalat gerhana, dan dua khutbah sunah itu bukanlah syarat sahnya shalat. Ashab kami berkata, ‘Dua khutbah ini sama dengan khutbah Jumat dalam rukun, syarat dan selainnya, sama saja entah dilaksanakan berjamaah di kota besar maupun di desa, atau musafir di padang pasir maupun di perkampungan. Sedangkan orang yang shalat sendiri tidak perlu melakukan khutbah. Khatib dalam khutbah ini menganjurkan jamaah untuk bertobat dari maksiat, mengerjakan kebaikan, bersedekah, membebaskan budak, mengingatkan mereka dari kelalaian dan tipu daya, serta memerintahkan mereka untuk memperbanyak doa, meminta ampunan dan zikir,’” (Lihat Imam An-Nawawi, Syarah Muhadzzab, Beirut, Darul Fikr, juz V, halaman 53).

Adapun bacaan doa gerhana matahari yang bisa dibaca umat muslim adalah seperti berikut:

Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaahu Allahu Akbar.

Artinya: “Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan, melainkan Allah. Allahlah Yang Maha Besar.”

[jen]