Bernas.id – Proses pengamatan dengan meneliti sebuah objek maupun subjek untuk mendapat data dan informasi yang valid sering kamu lakukan bukan? Dalam dunia ilmiah hal tersebut dikenal dengan observasi. Secara umum observasi adalah kegiatan yang dilakukan dengan memanfaatkan penglihatan dan perasaan untuk memahami fenomena berdasarkan pengetahuan dan ide-ide yang sudah diketahui sebelumnya.

Data dan informasi yang diperoleh harus setidaknya memuat sifat objektif, nyata, dan dapat dipertanggungjawabkan. Data dan informasi tersebutlah yang dipakai untuk kepentingan tertentu yang mendukung penelitian/kegiatan/pengambilan keputusan.

Definisi observasi menurut ahli, Nawawi dan Martini menjelaskan bahwa pengertian observasi adalah kegiatan mengamati dibarengi pencatatan secara urut. Hasil dari observasi tersebut disampaikan dalam bentuk laporan sistematis dan sesuai kaidah yang berlaku.

Lantas bagaimana ciri-ciri observasi? jenis observasi yang bisa mendukung keberhasilan penelitian? Manfaat yang bisa diperoleh dari dilakukannya observasi? Serta apa kelebihan dan kelemahannya? Keempat hal tersebut akan diulas dalam pembahasan berikut ini disertai contoh dan cara observasi.

Baca juga: Apa Itu Latar Belakang? Ini Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya

Jenis-Jenis Observasi

Kegiatan observasi sangat familiar di dunia pendidikan bisa dilakukan oleh individu maupun kelompok besar. Macam-macam observasi berdasarkan kegiatannya dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu :

1. Observasi Partisipasi
Observasi jenis ini dilakukan langsung oleh pengamat tanpa melalui bantuan metode lain seperti wawancara maupun koesioner.

2. Observasi Sistematis
Observasi sistematis memiliki kerangka yang meliputi faktor atau parameter yang sudah disusun sebelum memulai kegiatan observasi.

3. Observasi Eksperimental
Observasi eksperimental adalah dilaksanakan dengan maksud untuk menguji suatu penemuan tentang objek tertentu.

4. Observasi Terbuka
Observasi terbuka pasti sering kamu lihat selama pembelajaran di kelas, kemudian ada yang mengawasi proses pembelajaran dikelas, maka observasi tersebut disebut sebagai observasi terbuka. Dimana observasi ini tidak menggunakan apapun kecuali kertas kosong untuk mencatat hasil yang diamati.

5. Observasi Terfokus
Observasi ini sering juga kamu temui di kelas, dimana ada perjanjian antara guru dan siswa untuk mengadakan kuis. Penilaian didapat dari partisipasi siswa dalam menjawab, sehingga observasi ini membutuhkan fokus khusus agar tujuannya dapat tercapai.

6. Observasi Umum/Awam
Observasi umum atau awam sering dilakukan oleh orang-orang dalam keseharian. Misal mengamati anak bermain kelereng, melihat kendaraan lewat setiap hari, dan lainnya.

7. Observasi ilmiah
Observasi ini dilandasi oleh kaidah ilmiah dan memiliki perencanaan yang matang dari segi objektifitas, hipotesis, dan waktu pengamatan juga diatur. Pengamatan ilmiah sering dimanfaatkan karena memiliki standar khusus di bidang akademik.

Baca juga: 51 Jenis Font Keren untuk Desain dan Menulis Buku Ciri-Ciri Observasi
Pada dasarnya, seperti penjelasan sebelumnya bahwa observasi merupakan kegiatan pencarian informasi dari objek. Secara umum, memiliki ciri-ciri antara lain yaitu:

1. Bersifat Objektif; yaitu data dan informasi harus valid tanpa mengada-ngada maupun mengambil hasil observasi orang lain.
2. Mengandung Fakta; Pengamatan merupakan sebuah fakta dan tidak ada keraguan sedikitpun perihal kebenarannya.
3. Runtut dan Sistematis; Kegiatan observasi disusun dan dilakukan sesuai metode yang sudah disusun dan tertata teratur tanpa asal-asalan.
4. Hasilnya Dapat Dibuktikan Kebenarannya; Kebenaran data dapat dibuktikan dengan berbagai sudut pandang informan, tidak cukup hanya dari informasi satu orang saja agar data benar-benar valid dan benar, karena nanti akan dibandingkan antara hasil analisis dengan data mentah saat observasi.
5. Disajikan Secara Menarik; Setelah melakukan observasi hendaknya data disuguhkan dalam bentuk yang menarik baik berupa grafik, diagram maupun yang lainnya. Agar pembaca yang hendak mengetahui hasil observasi kita tidak jenuh.
6. Berbobot dan Berkualitas; apa yang diobservasi harus memiliki nilai berbobot dan penting sehingga hasil yang diperoleh akan memberi hasil untuk memecahkan suatu masalah.

Baca juga: Cara Menulis Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung Lengkap

Tujuan Observasi
Setiap kegiatan akan berujung pada pencapaian tujuan, tidak terkecuali observasi. Berikut merupakan tujuan observasi secara umum:

1. Mempelajari setting, artinya observasi akan membuat kita untuk memepelajari cara menarasikan atau menjelaskan sebuah informasi dengan berlandaskan pada teori tertentu.
2. Mendeskripsikan arti suatu kejadian, artinya melalui observasi kita akan membuka berbagai sudut pandang dari berbagai kacamata sehingga mampu menyimpulkan makna atau sisi positif dan negatif bahkan kekurangan dan kelebihan suatu kegiatan tersebut. Hal ini untuk menunjang penelitian kita agar dapat menganailis secara kritis.

Baca juga: Bagaimana Cara Menulis Sitasi yang Benar? Begini Cara Penulisannya

Manfaat Observasi
Banyak hal yang dapat kita peroleh dari adanya kegiatan observasi dalam penambahan wawasan dan pengetahuan. Berikut adalah manfaat dari observasi:

1. Hasil yang diperoleh merupakan deskripsi yang mampu menjelaskan atau memperkirakan permasalahan pada dunia nyata.
2. Memungkinkan peneliti untuk menafsirkan hasil penemuan dan diinterpretasikan dengan teori yang ada.
3. Observasi tersebut akan diuji kualitasnya sehingga hasilnya valid dan dapat dipakai untuk mengambil keputusan.
4. Observasi dapat mengetahui segala bentuk indikasi yang tidak nyata atau sesuatu yang janggal.
5. Proses observasi dapat menjawab permasalahan yang tidak dapat dijawab oleh suatu eksperimen.
6. Suatu peristiwa atau fenomena bisa dicatat secara kronologis agar berurutan.
7. Suatu observasi bisa digabungkan dengan sistem lainnya.
8. Memberikan Wawasan lebih luas kepada pengamat maupun orang lain yang membaca hasil observasi.
9. Kita juga bisa menambah pengetahuan yang lebih luas dengan dengan mengkombinasikan observasi dengan metode Lain, baik wawancara dokumentasi, dan lainnya.

Baca juga: Cara Membuat Tugas Resume Bagi Mahasiswa dan Pelamar Kerja

Metode Sederhana Melakukan Observasi
Setiap orang dapat melakukan observasi asalkan mengikuti langkah-langkah yang tepat. Cara yang tepat ketika melakukan observasi sangat berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan. Untuk melakukannya, kamu dapat mengikuti metode observasi dalam penelitian berikut ini:

1. Menentukan objek observasi.
2. Membuat pedoman observasi atau kerangka penelitian.
3. Menentukan lokasi observasi.
4. Menentukan metode pengumpulan data yg ingin dilakukan, misal, dengan wawancara, dokumentasi, atau kuesioner.
5. Menentukan metode analisis yang bertujuan agar mendapatkan kesimpulan tepat.

Baca juga: Penelitian Kuantitatif: Tujuan, Jenis, dan Langkah Penelitian

Contoh Observasi Penelitian
Ada beragam tema yang dapat dipakai untuk observasi, biasanya tergantung studi pendidikan yang kamu pelajari. Untuk melakukannya dibutuhkan kerangka observasi tertentu. Misalnya, kamu dapat melihat contoh objek penelitian berikut ini:

1. Observasi tentang kredit macet pada Bank Mandiri.
2. Penelitian pendapatan negara di kantor Pajak.
3. Tingkat keefektifan lembaga filantropi studi pada NU CARE LAZISNU Jawa Tengah.

Kelebihan observasi yaitu dapat mengetahui perilaku pertumbuhan dan waktu kejadian dengan detail, dapat berkomunikasi dengan informan secara verbal maupun tidak. Di luar kelebihannya, observasi memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan data dan informasi. Pengumpulan data observasi juga dilakukan secara langsung dan memakan waktu lama.

Bahkan ada keterbatasan topik yang sifatnya pribadi misal bagaimana sikap anak ketika kedua orang tuanya bertengkar, kita tidak mungkin menjadi pengamat perihal perihal permasalahan privasi seseorang.

Selain itu, dalam perusahaan juga tidak dapat seenaknya meminta informasi terkait database karyawan. Rahasia operasional perusahaan juga tidak dibolehkan bagi kita melakukan observasi.

Di antara data dan informasi perusahaan yang bersifat rahasia adalah seperti metode produksi, pengolahan, penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi. Lain halnya apabila kita bekerja dalam perusahaan tersebut di bagian analisis produk/keuangan dan sebagainya, maka observasi tersebut menjadi teman sehari-hari.

Demikian ruang lingkup tentang teori observasi yang dapat membuka wawasan baru bagi kamu yang hendak menjalani observasi. Kini kamu telah mengerti apa yang dimaksud dengan observasi, jenis-jenis pengamatan, dan metode observasi untuk penelitian. Untuk memilih metodologi observasi kamu tinggal menyesuaikannya dengan tujuan observasi itu sendiri.

Baca juga: Cara Menulis Abstrak Penelitian Skripsi, Makalah, dan Karya Ilmiah