Bahkan pada masa awal kehamilan, kadang bahkan sebelum perempuan mengetahui dirinya hamil, tubuh mengalami perubahan untuk membantu memberi makan bayi yang sedang berkembang. Banyak dari perubahan ini dapat membawa efek samping yang mungkin mengejutkan.

Efek samping yang kurang diketahui termasuk perubahan indra perasa dan bahkan bau badan. Ya, selama kehamilan, bau badan mungkin berbeda dari biasanya. Bau badan yang menyengat selama hamil sering kali normal, dan ada beberapa penyebab mengapa ini terjadi. Apa saja?

1. Perubahan hormonal dan aliran darah
Bau badan mungkin lebih kuat atau bahkan mungkin berbau berbeda selama kehamilan karena penyesuaian hormon. Dilansir Verywell Family, perempuan lebih hangat selama hamil karena hormon ekstra, dan ini menyebabkan berkeringat. Bakteri penyebab bau tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan basah, itulah sebabnya berkeringat sering mengakibatkan bau badan.

Peningkatan volume darah juga merupakan salah satu alasan ibu hamil mungkin merasa lebih panas. Kehamilan meningkatkan tingkat metabolisme basal bersama dengan aliran darah dan suhu tubuh sejak awal, menyebabkan perasaan lebih panas dari biasanya yang menyebabkan berkeringat.

2. Stres
ilustrasi kecemasan (pexels.com/Vlada Karpovich)Jika merasa lebih stres dari biasanya, ini juga bisa berkontribusi terhadap bau badan. Merasa khawatir atau kewalahan bisa memicu tubuh untuk merespons dengan berkeringat dari kelenjar apokrin, yang beberapa di antaranya terletak di ketiak.

Kelenjar apokrin bertanggung jawab untuk mengeluarkan semacam keringat yang, ketika berinteraksi dengan bakteri tubuh, menghasilkan cairan berbau amonia tajam yang lebih terlihat daripada keringat biasa.

3. Perubahan pola makan
Seperti dijelaskan dalam laman FirstCry Parenting, makanan sehat adalah bagian integral dari kehamilan, dan sebagian besar ibu hamil makan berbagai makanan bergizi.

Makanan tertentu menyebabkan perubahan bau badan. Daging merah memiliki asam amino yang menyebabkan keringat berbau dengan cara tertentu selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari. Makanan laut tidak hanya memengaruhi bau keringat, tetapi juga keputihan.

Sayuran seperti brokoli, kol, dan kembang kol mengandung belerang yang diserap dalam aliran darah. Ini akan memproduksi keringat di permukaan kulit yang bercampur dengan bakteri yang menghasilkan bau tidak sedap.

Beberapa obat yang dikonsumsi juga akan menyebabkan perubahan bau badan.

Paling sering, hanya ibu hamil yang bisa merasakan bau ini karena indra penciuman yang meningkat. Tak perlu khawatir tentang reaksi dari orang lain. Namun, jika kamu mengalami cairan vagina yang memiliki warna atau bau aneh atau tidak biasa, hubungi dokter.

4. Peningkatan sensitivitas
ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Yan Krukov)Dengan meningkatnya kadar hormon, ibu hamil mengalami mengidam dan sensasi yang berbeda. Indra penciuman akan meningkat, dan ibu hamil mungkin merasa sensitif terhadap bau, kadang sampai muntah.

Sangat mungkin bahwa orang-orang di sekitar ibu hamil tidak memperhatikan baunya, tetapi kamu menyadarinya. Ini karena peningkatan kepekaan ibu hamil terhadap berbagai hal, mengutip FirstCry Parenting.

Baca Juga: 8 Jenis Bau Badan yang Tak Boleh Diabaikan, Tanda Penyakit Kronis

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks
5. Persiapan menyusui
Saat hamil, tubuh sedang bersiap untuk menyusui. Ingatlah bahwa si kecil akan membutuhkan waktu untuk mengembangkan pendengaran dan penglihatan yang tepat, dan sampai saat itu, indra penciuman mereka yang tajam akan membantu mereka mengenali sesuatu.

Bayi akan mengenali ibunya dari bau badan, dan wajar saja jika bau yang kuat akan membuat bayi lebih dekat dengan sang ibu. Ketiak ibu yang bau akan mendorong bayi untuk memutar kepalanya ke arah payudara untuk menyusu secara alami.

6. Peningkatan keringat
ilustrasi ibu hamil (pexels.com/cottonbro)Mengutip MomJunction, karena perubahan hormonal pada kehamilan, ada peningkatan suplai darah ke kulit. Ini bisa membuat ibu hamil merasa lebih hangat dan menyebabkan berkeringat. Peningkatan keringat dapat menyebabkan peningkatan bau badan.

Hormon kehamilan dapat menyebabkan keringat malam pada perempuan. Keringat malam adalah episode yang digambarkan sebagai pakaian dan seprai yang basah kuyup, yang menyebabkan tidur terganggu, yang tidak terjadi karena lingkungan tidur yang terlalu panas.

7. Peningkatan berat badan
Janin, ketuban, plasenta, dan lemak ekstra yang disimpan tubuh selama kehamilan semuanya menambah berat badan perempuan. Ibu hamil perlu berupaya lebih besar untuk menggerakkan tubuh dengan beban ekstra ini, terutama karena didistribusikan dengan cara yang mungkin tidak biasa bagi tubuh. Upaya ekstra ini dapat menyebabkan ibu hamil berkeringat lebih banyak, yang mengarah ke bau badan.

8. Masalah pada tiroid
ilustrasi penyebab bau badan selama kehamilan (pexels.com/SHVETS production)Lebih jarang, keringat malam terjadi karena perubahan normal pada fungsi tiroid selama kehamilan.

Hormon tiroid membantu mengatur suhu, pencernaan, dan fungsi tubuh lainnya. Selama kehamilan (dan tergantung pada trimester) kelenjar tiroid mungkin membuat lebih banyak hormon dari biasanya. Terlalu banyak dapat meningkatkan suhu tubuh dan membuat ibu hamil berkeringat lebih dari biasanya, terutama saat tidur.

Beberapa ibu hamil mengembangkan kondisi tiroid yang disebut penyakit Graves. Kondisi ini menyebabkan hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif). Jika mengalami kondisi ini, kamu akan butuh perawatan.

Kamu akan memerlukan perawatan jika memiliki kondisi ini. Selain berkeringat dan bau badan, ini gejala lain penyakit Graves lainnya:

* Detak jantung cepat.
* Penurunan berat badan.
* Sering buang air besar.
* Otot lemah.
* Kulit menipis.
* Rambut halus atau rapuh.
* Tekanan darah tinggi.
* Kepekaan mata terhadap cahaya.
* Kebingungan.
* Kecemasan.

Solusi bau badan pada ibu hamil
Banyak penyebab bau badan selama kehamilan adalah karena perubahan normal dalam tubuh saat bayi tumbuh dan berkembang. Kamu mungkin tidak bisa menghentikan penyebabnya, tetapi kamu bisa membantu menjaga dan mengobati bau badan. Coba tips ini:

* Mandi setiap hari.
* Gunakan deodoran dan antiperspiran.
* Memakai pakaian longgar.
* Kenakan kain alami atau kain yang menyerap kelembapan.
* Gunakan bedak kaki di kaki.
* Makan makanan yang bergizi dan seimbang.
* Tetap terhidrasi dan minum banyak air.

Beberapa ibu hamil mungkin mengeluhkan bau badan. Ini adalah efek samping normal dari semua perubahan luar biasa yang terjadi dalam tubuh. Bicarakan dengan dokter jika khawatir tentang keringat berlebih, bau badan, atau gejala lainnya. Dalam kasus yang sangat jarang, ibu hamil mungkin memerlukan perawatan untuk penyebab bau badan selama kehamilan yang serius.

Baca Juga: Vaksin Bisa Cegah Bayi Lahir Mati pada Ibu Hamil dengan COVID-19