Aspek Aspek Observasi – Terdapat banyak cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dan melakukan penelitian. Salah satu metode cukup sering digunakan untuk membuktikan kebenaran sebuah fenomena yaitu bisa dilakukan menggunakan metode Observasi.

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau dengan cermat langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang sedang terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah penelitian yang sedang dilakukan.

Agar mendapatkan hasil laporan observasi akurat dan valid, maka kegiatan penelitian harus dilakukan sesuai aspek aspek pengamatan itu sendiri. Dengan melakukan penelitian sesuai aspek aspek pengumpulan data, maka hasil laporan akan terbukti kebenarannya.

Selain itu, aspek dalam sebuah pengamatan juga akan membantu memenuhi tujuan dari penelitian itu sendiri. Lantas, apa saja aspek aspek observasi? Ada beberapa aspek perlu diperhatikan, dan cukup penting dalam kegiatan penelitian yakni sebagai berikut ini.

Pengertian Observasi
Pengamatan (observasi) memiliki arti yang mengarah pada kegiatan memperhatikan dengan cermat dan akurat, mencatat fenomena serta mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut, sehingga menghasilkan laporan informatif.

Dengan kata lain, pengamatan adalah salah satu metode untuk menganalisis serta mencatat secara sistematis terkait tingkah laku dengan melihat ataupun mengamati individu maupun kelompok secara langsung.

Observasi menjadi salah satu METODE PENELITIAN untuk memenuhi tujuan eksplorasi dengan melakukan penelitian untuk menemukan pengetahuan baru yang belum ada sebelumnya. Dari kegiatan eksplorasi tersebut, maka akan diperoleh pemahaman dari pembuktian informasi.

Pengamatan dengan mempertimbangkan antar aspek dalam fenomena yang diamati akan mampu mengatasi suatu persoalan, menemukan teknik baru, mengambil keputusan dengan efektif serta mengetahui perkembangan suatu masalah. Berikut beberapa aspek dalam sebuah pengamatan.

1. Observasi harus dilakukan secara cermat, jujur, objektif, dan terfokus
Hasil pengamatan harus bebas bias (simpangan). Seperti dalam buku berjudul “Research Methods for Business: A Skill Building Approach (5th ed.)” yang ditulis oleh Uma Sekaran dan Dr Roger Bougie, menyatakan bahwa :

Bias dalam observasi, antara lain seperti kesalahan pencatatan, kesalahan interpretasi ataupun hilangnya informasi penting karena peneliti melupakan detai tertentu. Untuk menghindari hal tersebut peneliti harus cermat serta sepenuhnya terfokus pada pengamatannya.

Hasil pengamatan juga harus bisa mendeskripsikan kondisi lapangan sebenarnya, tanpa bercampur dengan keinginan maupun opini pribadi peneliti. Oleh sebab itu, observasi harus dilakukan secara jujur serta objektif.

2. Semakin banyak objek yang diamati, observasi akan makin sulit dan tidak teliti
Aspek selanjutnya yaitu melakukan pengamatan sesuai kemampuan. Dimana semakin pengamatan sebuah objek, maka akan semakin sulit dan tidak teliti.

Seorang pengamat diharapkan dapat menentukan lingkup observasi sesuai dengan kemampuannya. Pengamat juga harus bisa mengukur seberapa baik ketelitiannya dalam melakukan sebuah pengamatan serta batas-bata fokus yang dimilikinya.

Jika pengamat merasa bahwa lingkup observasi yang ditanganinya terlalu luas, maka sebaiknya tidak melakukan pengamatan sendiri atau mungkin bisa memperkecil lingkup pengamatannya tersebut.

3. Metode pengamatan harus ditentukan sebelum dimulai
Sedangkan untuk menghindari kebingungan serta kesalahan pada saat melakukan penelitian, maka peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan untuk melakukan observasi terlebih dahulu. Misalkan, apakah penelitian akan ikut serta dalam aktivitas yang diobservasi atau hanya mengamati diluar saja.

Peneliti juga harus menjabarkan prosedur penelitian, mulai dari informasi yang diperlukan, siapa target informasi tersebut dan siapa yang harus dituju, apabila ada kebingungan dan kesulitan. Hal itu perlu diperhatikan agar observasi benar-benar selesai.

Selain itu, dengan ditentukannya prosedur observasi, hasil pengamatan akan seragam jika penelitian dilakukan oleh tim dan bukan oleh satu orang saja. Dengan demikian, tujuan pengamatan akan dapat dicapai dengan mudah.

Jenis observasi yang dipilih merupakan salah satu aspek untuk menentukan hasil pencatatan penelitian. Jika observasi dilakukan hanya untuk mendapatkan data tertentu saja, maka sebaiknya peneliti perlu mengetahui kriteria informasi yang perlu dicatat.

Sangatlah baik, jika sebelum melakukan observasi dibuatkan format pencatatan baik berupa daftar atau tabulasi. Hal ini dapat membantu peneliti dalam mencatat data, sehingga seluruh data penting akan tercatat tanpa terlewatkan.

Contoh, peneliti bisa membawa tabel berisi daftar pernyataan, dengan kolom perlu diisi dengan “ya/tidak” sesuai dengan penemuan saat melakukan penelitian. Dengan begitu, maka data akan lebih jelas, akurat dan valid.

Aspek Aspek yang Diobservasi
Selain aspek aspek di atas, masih ada beberapa aspek lainnya dan perlu diperhatikan saat melakukan penelitian. Adapun aspek tersebut meliputi :

Openness
* Terbuka dalam mengemukakan ide.
* Mengatakan informasi secara apa adanya.

Emphaty
* Mampu menahan godaan untuk mengevaluasi hal-hal yang menjatuhkan.
* Mampu merasakan hal-hal yang dirasakan orang lain.

Supportiveness
* Mampu berkomunikasi dengan siapapun.
* Cara pandang komunikasi ke depan.

Positiveness
* Mampu mengemukakan gagasan yang berorientasi ke depan.
* Menghargai pendapat orang lain.

Equality
* Tidak meremehkan keberadaan orang lain.
* Mampu menciptakan suasana akrab.

Itulah artikel lengkap tentang aspek aspek observasi paling penting dan perlu diperhatikan dari Inspired2write.com. Sudah semestinya, dalam melakukan pengumpulan data melalui pengamatan diperlukan berbagai hal untuk membuktikan sebuah fenomena benar-benar terjadi atau tidak.

Penelitian juga harus dilakukan dengan memperhatikan hubungan antar aspek untuk mencapai sebuah hasil tanpa bisa, jujur dan terbukti kebenarannya. Demikianlah informasi dari kami, semoga informasi di atas bermanfaat sekaligus menambah wawasan Anda.