Jakarta – Sembelitmerupakan masalah yang sangat umum terjadi pada anak-anak, Bunda. Biasanya, ini terjadi setelah anak diperkenalkan dengan makanan pendamping air susu ibu (ASI).

Pada saat itu, pencernaannya perlu waktu untuk menyesuaikan diri. Dan mungkin anak, tidak akan buang air besar selama beberapa hari atau mungkin fesesnya terlalu keras, sehingga akan membuatnya mengalami kesakitan saat buang air besar.

Selain karena diberi MPASI, sembelit juga bisa terjadi pada anak yang baru saja dilatih menggunakan toilet atau toilet training. Bagi sebagian anak, toilet training bisa membuat anak mengalami frustrasi, Bunda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun sembelit yang dialami anak bisa mulai dari yang ringan hingga kronis. Meskipun sembelit dapat menyebabkan ketidaknyamanan, biasanya ini bersifat sementara dan dapat diobati kok, Bunda.

“Meski butuh kesabaran, sembelit kronis bisa disembuhkan,” kata ahli gastroenterologi anak, Mohammad Nasser Kabbany, dikutip dari Cleveland Clinic.

Penyebab sembelit pada anak
Sembelit paling sering terjadi ketika kotoran atau feses bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan, sehingga menyebabkan feses menjadi keras dan kering. Namun, mengutip Mayo Clinic, banyak faktor yang bisa menyebabkan sembelit, di antaranya:

Anak mungkin mengabaikan keinginan untuk buang air besar karena takut ke toilet atau tidak mau istirahat dari bermain, Bunda. Sebagian anak juga memilih menahan buang air besar ketika tidak berada di rumah karena enggak nyaman menggunakan toilet umum.

Buang air besar yang menyakitkan akibat feses yang besar dan keras juga bisa menyebabkan anak menahan buang air besar. Jika buang air besar terasa sakit, anak mungkin akan menghindarinya.

Jika anak terlalu cepat dikenalkan dengan toilet training, mungkin mereka akan memberontak dan menahan buang air besar. Jika anak terus-menerus menolak toilet training, maka dorongan untuk buang air besar dengan cepat menjadi kebiasan yang tidak disengaja dan sulit diubah.

Kurangnya buah dan sayuran kaya serat atau cairan yang dikonsumsi anak bisa menyebabkan sembelit. Salah satu penyebab sembelit adalah ketika anak beralih dari mengonsumsi semua cairan ke makanan padat atau MPASI.

Semua perubahan dalam rutinitas anak, seperti perjalanan, cuaca panas atau stres bisa memengaruhi fungsi usus. Anak-anak juga lebih mungkin mengalami sembelit ketika mereka mulai bersekolah.

Antidepresan tertentu dan beberapa obat lain bisa menyebabkan sembelit pada anak.

Alergi terhadap susu sapi atau kebanyakan mengonsumsi produk susu, seperti keju dan susu sapi, kadang-kadang bisa menyebabkan sembelit lho, Bunda.

Anak-anak yang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami sembelit lebih mungkin akan mengalami sembelit. Ini mungkin karena faktor genetik atau lingkungan.

Gejala sembelit pada anak
Ada beberapa hal yang menjadi tanda serta gejala jika anak mengalami sembelit, Bunda. Berikut beberapa gejala tersebut:

* Dalam seminggu kurang dari tiga kali buang air besar
* Feses jadi keras, kering, dan sulit untuk dikeluarkan
* Mengalami nyeri saat buang air besar
* Sakit perut
* Adanya bekas feses cair atau berwarna pucat di celana dalam anak
* Terdapat darah di permukaan feses yang keras

Apabila hal ini terjadi, biasanya anak akan menghindari buang air besar karena takut merasa sakit. Bunda bisa memperhatikan perilaku anak, seperti menyilangkan kaki, mengontraksikan bokong, menggerak-gerakan badan, atau memperlihatkan ekspresi dan perubahan wajah seolah sedang menahan sesuatu.

Meskipun sembelit pada anak-anak biasanya tak mengakibatkan dampak yang serius, namun ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, Bunda. Jika sembelit sudah kronis, maka akan menyebabkan komplikasi, seperti:

* Rasa sakit pada kulit di sekitar anus
* Prolaps rektal, saat rektum keluar dari anus
* Stool witholding (stres ketika akan menggunakan toilet)
* Bila menghindari buang air besar, menyebabkan feses terkumpul di usus besar dan rektum

Mengatasi sembelit pada anak secara alami
Sembelit yang dialami oleh anak dapat diatasi dan dicegah dengan cara alami, Bunda. Mengutip dari berbagai sumber, berikut caranya:

1. Air lemon
Dikutip dari Parenting Firstcry, air atau jus lemon berfungsi sebagai obat yang baik untuk mengatasi sembelit pada anak. Lemon kaya vitamin C, yang membantu menarik air ke dalam usus. Saat kandungan air meningkat di usus, ini akan membantu melunakkan feses.

Campur setengah air lemon ke dalam segelas air hangat, lalu tambahkan madu dan berikan pada si kecil. Idealnya, air lemon ini sebaiknya dikonsumsi pagi hari dengan kondisi perut kosong. Meminumnya di pagi hari juga akan merangsang buang air besar dan meredakan sembelit.

2. Air mineral
Air sangat penting untuk memastikan pencernaan dan aliran makanan melalui saluran usus. Minum cukup air dapat mencegah kotoran menjadi kering, sehingga sangat penting untuk menjaga si kecil tetap terhidrasi.

“Anak usia sekolah membutuhkan setidaknya 3-4 gelas air setiap hari. Jika anak Anda menghadapi kasus yang sulit, coba beri mereka jus prune setiap hari sampai masalahnya teratasi sendiri,” kata dokter anak Kortni Unger, dikutip dari Intermoun Health Care.

3. Madu dan biji rami
Madu bermanfaat untuk membantu memperkuat sistem kekebalan dan pencernaan. Tambahkan 1-2 sendok madu ke segelas susu dan berikan kepada anak saat perutnya masih kosong.

Selain itu, biji rami juga dapat membantu mengatasi sembelit lho, Bunda. Caranya, rebus beberapa biji rami dalam air selama beberapa waktu, lalu saring dan berikan air tersebut kepada anak untuk diminum.

4. Berolahraga dan mandi air hangat
Tidak ada atau kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan masalah pada pencernaan dan penurunan metabolisme, sehingga bisa memperparah gejala sembelit. Untuk menghindarinya, upayakan agar anak memiliki kesibukan dengan beberapa jenis aktivitas fisik setiap hari ya, Bunda.

“Olahraga membantu usus kita bekerja dengan baik. Jadi ajaklah anak berolahraga dengan naik sepeda, melempar bola, atau lainnya,” tutur Unger.

Selain itu, Bunda juga bisa meredakan sembelit anak dengan memandikan atau mengajaknya berendam pakai air hangat. Tambahkan beberapa sendok soda kue ke dalam air mandi dan biarkan anak bersantai di dalam selama 10 hingga 15 menit.

5. Konsumsi makanan berserat
Mengonsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak serat sangat membantu pergerakan usus. Bunda bisa memberikannya dalam bentuk jus buah atau camilan seperti kacang-kacangan, bayam, ubi jalar, dan brokoli.

Selain itu, Bunda juga bisa memberikan sup jagung karena mengandung protein berbasis gula. Protein ini memainkan peran penting dalam merangsang pergerakan usus, sehingga dapat menghindari anak dari sembelit.

6. Blackberry
Buah ini sangat berguna dalam menstimulasi gerakan peristaltik, Bunda. Ini adalah gerakan tak sadar di saluran pencernaan yang terjadi secara bergelombang dan membantu mendorong makanan, mengatur ulang gerakan usus ke rutinitas biasa dan membantu buang air besar.

7. Pisang
Pisang menjadi obat yang cukup populer untuk sembelit, Bunda. Dengan mengonsumsinya di pagi hari dan air hangat dapat membantu pencernaan dan meredakan masalah sembelit.

8. Ciptakan rutinitas toilet
Sisihkan waktu setelah makan secara teratur agar anak dapat menggunakan toilet. Kabbany merekomendasikan agar anak duduk di toilet selama 5-10 menit setelah makan.

Menurutnya, itu untuk memanfaatkan refleks alami yang dipicu oleh makan. Anak pun tidak perlu tegang, mereka bisa main tablet atau membaca sambil menunggu refleks itu muncul.

“Memposisikan diri di toilet itu penting. Kami merekomendasikan agar anak menggunakan bangku pendek untuk menopang kaki yang akan membantunya buang air besar lebih efektif,” katanya.

9. Susu magnesia
Susu ini banyak digunakan untuk keperluan medis sebagai obat mengatasi masalah kesehatan, di antaranya berfungsi sebagai antasida untuk menetralisir asam lambung dan untuk meringankan sembelit.

Susu ini bekerja dengan mendorong feses ke dalam usus, yang memicu pergerakan usus. Bunda dapat mencampurkan satu sendok bubuk susu magnesia dengan susu harian si kecil dan memberikannya untuk diminum. Namun sebelum Bunda mengambil tindakan ini, ada baiknya konsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu, ya.

Sembelit pada anak-anak biasanya tidak serius, tapi jika sembelit kronis bisa menyebabkan komplikasi. Bunda harus segera membawa anak ke dokter jika sembelit berlangsung lebih dari dua minggu dan disertai dengan demam, tidak nafsu makan, darah di celana dalam, perut buncit, berat badan menurun, nyeri saat buang air besar, dan ada bagian usus yang keluar dari anus (rectal prolapse).

Bunda, simak juga yuk cara pijat bayi agar lancar BAB, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(AFN/jue)