Nyeri atau sakit ulu hati merupakan gejala dispepsia. Sakit ulu hati merupakan suatu keadaan tidak nyaman di daerah antara bagian bawah tulang dada dan pusar. Rasa sakit dapat timbul ketika sebelum makan, saat makan, atau pun setelah makan.

Selain penyakit, nyeri pada ulu hati juga bisa disebabkan oleh gaya hidup dan jenis obat yang dikonsumsi.

Kondisi medis penyebab sakit ulu hati
Beberapa penyakit dapat menyebabkan munculnya rasa sakit ulu hati, di antaranya:

1. Tukak lambung
Tukak lambung atau ulkus peptikum merupakan terjadinya luka pada dinding lambung. Penyakit ini ditemukan pada 10% pasien dispepsia yang diperiksa lebih lanjut.

Biasanya kondisi ini terjadi diawali dengan adanya infeksi bakteri pada dinding lambung. Namun, beberapa menunjukkan adanya pengaruh pengobatan antinyeri terhadap kondisi ini.

2. Refluks asam lambung/GERD
GERD merupakan kondisi di mana isi lambung termasuk asam lambung bergerak kembali ke kerongkongan. Kondisi ini akan membuat rasa sakit ulu hati dan rasa panas terbakar. Biasanya kondisi terjadi setelah makan.

Sebagian besar penderita terbagi menjadi 2 golongan, saat berdiri dan berbaring. Keluhan saat posisi berdiri biasanya terjadi karena proses pembersihan asam lambung yang naik ke kerongkongan sesaat setelah makan. Sedangkan, jika terjadi saat berbaring, proses yang terjadi asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.

3. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
IBS merupakan kondisi pada sistem pencernaan dengan gejala salah satunya sakit ulu hati. Namun, rasa sakit ini akan mereda setelah buang air besar.

Penyebab IBS belum diketahui secara jelas tetapi mungkin disebabkan karena proses mencerna yang terlalu lambat atau cepat atau saluran pencernaan yang terlalu sensitif.

4. Pankreatitis atau kolesistitis
Sakit ulu hati akibat infeksi pada pankreas (pankreatitis) atau empedu (kolesistitis) seringkali disertai demam. Tidak jarang pula sakit dirasa di bagian perut kanan atas yang tembus ke belakang hingga menjalar ke pundak kanan. Nyeri dapat berlangsung dalam hitungan jam hingga hari.

5. Penyakit jantung koroner
Jarang tetapi mungkin terjadi. Biasanya, penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner menimbulkan rasa sakit pada dada kiri. Namun tidak jarang sakit ulu hati bisa saja menjadi gejala penyakit ini.

Sakit ulu hati akibat gaya hidup
1. Pola makan
Konsumsi alkohol, minuman mengandung kafein seperti kopi, dan minuman bersoda dapat memicu produksi asam lambung yang dapat menyebabkan sakit ulu hati.

Makan terlalu cepat, terlalu banyak, pedas, berlemak, dan asam juga dapar menyebabkan rasa sakit ulu hati.

2. Merokok
Merokok dapat menimbulkan keluhan sakit ulu hati. Sebuah penelitian di Arab menemukan adanya hubungan yang signifikan antara merokok dan dispepsia.

3. Stres
Stres memicu tubuh memproduksi hormon tertentu yang akhirnya membuat peningkatan produksi asam lambung. Meningkatnya asam lambung akan memicu rasa sakit ulu hati. Jika berkepanjangan stres dapat menyebabkan luka pada lambung.

4. Efek samping konsumsi obat
Obat antinyeri seperti asam mefenamat, aspirin, meloxicam, piroxicam, atau ibuprofen dapat memunculkan efek sakit ulu hati akibat kerja obat yang berhubungan dengan kerja lambung.

Beberapa antibiotik juga bisa menyebabkan sakit ulu hati pada beberapa orang. Hal ini terjadi biasanya karena sensitivitas tiap orang terhadap sebuah antibiotik berbeda-beda.

Bagaimana cara mengatasi sakit di ulu hati
Saat mengalami sakit ulu hati, Anda tidak boleh mendiamkannya begitu saja melainkan harus segera melakukan pertolongan pertama. Berikut adalah beberapa rekomendasi cara mengatasi sakit di ulu hari dariNational Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases:

1. Obat bebas dan obat resep dokter
Anda dapat membeli obat untuk mengatasi sakit di ulu hati tanpa resep dokter, seperti antasida, penghambat H2, atau penghambat pompa proton.

Bila Anda merasakan nyeri di ulu hati, cek dulu apakah gaya hidup atau obat-obatan memengaruhi kondisi Anda. Jika sakit ulu hati berlangsung lama dan mengganggu aktivitas Anda, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

2. Mengubah apa yang Anda makan dan minum
Dokter mungkin menyarankan agar Anda untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memperburuk gejala Anda, seperti:

* Minuman beralkohol
* Minuman berkarbonasi, atau bersoda
* Makanan atau minuman yang mengandung kafein
* Makanan yang banyak mengandung asam, seperti tomat, produk tomat, dan jeruk
* Makanan pedas, berlemak, atau berminyak

3. Terapi psikologis
Dokter Anda mungkin merekomendasikan jenis terapi psikologis untuk membantu mengatasi kecemasan dan depresi yang mungkin menyebabkan gangguan ulu hati.

Jika stres menyebabkan gangguan ulu hati, dokter mungkin akan merekomendasikan cara untuk membantu Anda mengurangi stres, seperti meditasi, latihan relaksasi, atau konseling.