Panu atau tinea versicolor merupakan kondisi kulit yang ditandai bercak kulit yang lebih cerah atau lebih gelap. Permasalahan kulit akibat infeksi jamur ini lazim terjadi dan cara menghilangkan panu pun relatif mudah dan efektif. Simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu panu dan bagaimana perawatannya.

Panu dan Penyebabnya
Mengutip laman NHS, panu disebabkan oleh jamur Malassezia yang ditemukan pada kulit lebih dari 90% orang dewasa. Jamur jenis ini biasanya hidup tanpa menyebabkan masalah. Namun, kelainan dapat terjadi bila jamur ini mulai berkembang biak lebih dari jumlah yang seharusnya. Belum ada penjelasan lanjut mengapa panu ini dialami sebagian orang dan tidak dengan yang lainnya.

Faktor yang Meningkatkan Timbulnya Panu
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko timbulnya panu adalah:

* Tinggal di lingkungan yang hangat dan lembab. Negara beriklim tropis punya kemungkinan sebesar 40% daripada negara beriklim sedang yang hanya sebesar 1% dari populasi.
* Keringat berlebih atau biasa disebut hiperhidrosis.
* Penggunaan krim, kosmetik, atau pakaian yang tidak membiarkan kulit bebas bernafas.
* Malnutrisi.
* Sistem imun yang lemah dan terganggu, yang dapat terjadi saat hamil atau dari penyakit tertentu.
* Umum terjadi pada remaja dan awal 20an.
* Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid, antibiotik, atau pil kb.

Normalnya, membersihkan diri atau mandi dapat menyingkirkan kulit mati dan jamur. Orang-orang yang punya kulit berminyak, khususnya remaja dan dewasa muda, merupakan kelompok yang rentan terkena panu.

Karena kebanyakan orang memiliki jamur Malassezia di kulitnya, masalah panu tidak bisa menyebar dari satu orang ke yang lainnya. Selain itu, panu tidak terjadi karena faktor kebersihan yang buruk.

Gejala dan Diagnosa Panu
Gejala panu itu termasuk tanda bundaran atau oval datar yang kecil. Tanda tersebut lama-lama akan membentuk bercak. Tanda tersebut timbul di bagian tubuh berminyak pada dada atas, punggung, atau lengan atas. Panu juga bisa muncul di paha atas, leher, atau wajah meski hal ini jarang terjadi.

Tanda panu bisa berwarna lebih gelap atau lebih terang dari kulit asli atau kulit yang tidak terkena di sekitarnya. Warna tersebut juga akan berbeda di masing-masing orang dan warna panu tersebut tidak akan lebih dari satu warna. Tekstur dari panu bisa terasa bersisik dan kadang membuat gatal.

Dokter umumnya bisa langsung mengenali panu dengan hanya melihat tandanya. Ia bisa pula mengambil sampel dari kulit yang terinfeksi menggunakan potasium hidroksida (KOH) dan memeriksanya dengan mikroskop. Ada pula dokter yang menggunakan alat bernama Wood’s lamp yang bisa mendeteksi kulit terinfeksi lewat warna hijau kekuning-kuningan yang ditampilkannya.

Cara Menghilangkan Panu lewat Pengobatan

Dengan perawatan tertentu, jamur yang menginfeksi kulit dapat dibasmi dengan mudah. Cara menghilangkan panu dengan cepat biasanya didapat dengan penggunaan produk berbahan anti-jamur. Produk-produk tersebut bisa berupa krim atau obat oles dan pil yang ditelan. Selain itu, sampo anti-ketombe merupakan alternatif yang sering direkomendasikan untuk mengatasi panu.

Produk oles atau sampo merupakan pilihan pertama untuk mengatasi panu. Sedangkan, konsumsi obat jarang diperlukan. Kamu pun bisa menggunakan sampo anti-jamur untuk membersihkan area yang terinfeksi. Penggunaan krim atau atau obat oles dilakukan pada malam hari dan dibersihkan pada pagi harinya.

Berikut beberapa cara ampuh menghilangkan panu dengan produk-produk anti-jamur yang bisa didapatkan di pasaran.

Obat Topikal
1. Daktarin dan Kalpanax K (Miconazole nitrate)
Daktarin dan Kalpanax K mengandung Miconazole nitrate yang ditujukan untuk perawatan dan pencegahan jamur. Salah satu obat Daktarin yang dapat ditemukan di pasaran adalah Daktarin Cream – 5 mg (Rp 46.800). Anti-jamur berbentuk krim ini diaplikasikan ke bagian yang terkena panu sebanyak 2 kali sehari selama 2-6 minggu.

Efek samping: Iritasi kulit akibat alergi.

2. Ultrasiline (clotrimazole)
Ultrasiline merupakan salep anti-jamur dengan kandungan clotrimazole untuk mengobati masalah jamur, terutama kutu air. Penggunaannya diberikan sebanyak 2 kali sehari selama 4-8 minggu.

Efek samping: kemerahan, sakit yang menyengat, gatal, kulit mengelupas.

3. Loprox (ciclopirox)
Penggunaan Loprox ditujukan untuk merawat beberapa infeksi jamur kulit seperti kurap dan jamur kaki atlet (atau biasa disebut kutu air) di antara jari-jari kaki. Obat ini juga dipakai untuk mengobati kondisi kulit kepala tertentu. Aplikasikanlah obat ini ke bagian yang terkena panu 2 kali sehari selama 1 minggu.

Efek samping: rasa terbakar, rasa menyengat, gatal, kemerahan.

4. Nizoral (ketoconazole)
Obat anti-jamur yang satu ini tersedia dalam bentuk salep, sampo, dan tablet. Pengaplikasian Nizoral secara oral dilakukan sebanyak 1 kali sehari atau sesuai anjuran dokter. Sedangkan, penggunaan secara topikal ke area yang terkena dilakukan sebanyak 1 kali sehari selama 2-6 minggu. Salah satu obat Nizoral adalah Nizoral Cream – 5 mg (Rp 73.500).

Efek samping:

* Topikal: gatal, iritasi kulit.
* Oral: mual, muntah, sakit kepala, pusing.

Obat Oral
1. Lamisil (terbinafine)
Lamisil merupakan obat oral dengan nama generik terbinafine yang diberikan untuk mengatasi beberapa tipe infeksi jamur. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan jamur. Obat ini sebaiknya diminum selama 4-8 minggu dengan dosis sekali sehari atau atas saran dokter.

Efek samping: rasa terbakar, kemerahan, gatal, iritasi.

2. Diflucan (fluconazole)
Diflucan sebenarnya digunakan untuk merawat infeksi jamur vagina dengan menghentikan pertumbuhan tipe jamur vagina. Minumlah obat ini dalam satu takaran 50 mg per hari.

Efek samping: mual, muntah, sakit perut, sakit kepala.

3. Sporanox (itraconazole)
Spranox dengan kandungan itraconazole merupakan obat oral yang dapat digunakan untuk menghilangkan berbagai jenis infeksi jamur, termasuk panu. Minumlah obat ini dalam takaran 200 mg per hari atau ikuti saran dokter. Beberapa kondisi mungkin mengharuskan konsumsi obat ini dalam siklus tertentu (dua kali sehari selama seminggu, lalu berhenti selama 3 minggu).

Efek samping: pusing, mual, sakit kepala, sakit perut.

Sampo Anti-jamur
1. Selsun Blue (selenium sulfida)
Selsun Blue adalah merek sampo dengan komposisi selenium sulfida yang dikenal sebagai agen anti-jamur. Meski pemakaiannya memang ditujukan untuk kepala, sampo ini juga bisa diandalkan sebagai cara menghilangkan panu di wajah sekalipun. Bersihkanlah daerah tubuh manapun yang terkena panu 1 kali sehari selama 7 hari dengan sampo ini.

Efek samping: iritasi kulit, kulit kering, rambut dan kulit kepala berminyak, atau rambut dan kulit kepala kering.

2. Head & Shoulders (zinc pyrithione)
Produk yang satu ini mungkin lebih mudah didapatkan dari produk pengobatan lainnya karena ia dijual di mana-mana. Sampo anti-ketombe ini menyimpan sifat anti-jamur dari kandungan zinc pyrithione di dalamnya. Penggunaan sampo Head & Shoulders sama seperti Selsun Blue di mana sampo dipakai untuk membersihkan daerah yang terkena panu sekali sehari selama 7 hari.

Efek samping: rasa menyengat, kulit mengelupas.

Pengobatan Rumahan

Ada beberapa pengobatan rumahan yang direkomendasikan untuk mengatasi panu. Kebanyakan pengobatan digunakan untuk merawat penyakit kulit seperti eksim dan jerawat. Bahan yang dijadikan pengobatan juga memiliki ciri antibiotik dan anti-jamur sedang.

Bahan pengobatan rumahan yang biasa direkomendasikan adalah cuka apel, kunyit, bawang, lidah buaya, dan serai. Sumber pengobatan panu lainnya seperti yogurt bahkan dipercaya dapat memberikan efek probiotik untuk permasalah panu ketika digunakan secara oral atau topikal.

Meski begitu, belum ada studi yang menjelaskan apakah bahan-bahan tersebut efektif atau tidak. Beberapa pengobatan rumahan malah mungkin memberi efek sebaliknya dan membuat kulit menjadi rusak.

Walaupun cara menghilangkan panu di atas dinyatakan efektif, pemulihan dari panu tidak bisa langsung sepenuhnya berhasil. Warna kulit akibat panu tidak begitu saja menghilang bersamaan dengan jamur yang seketika mati. Butuh waktu berbulan-bulan agar bekas panu tersebut pulih. Bahkan, ada kemungkinan juga kalau infeksi bisa kembali lagi setelah pengobatan tersebut.

Langkah Mencegah Timbulnya Panu

Kalau kamu sering terkena panu, ada hal-hal yang bisa diterapkan sehingga permasalahan kulit tersebut tidak akan kembali lagi.

* Gunakan perawatan kulit berupa krim, sampo, atau larutan setidaknya sebulan sekali. Tanyakanlah ke dokter kulit apakah kamu perlu menggunakannya lebih dari dosis itu.
* Tanyakan pula ke dokter apakah perlu mengonsumsi pil anti-jamur sekali dalam sebulan. Meski banyak yang tidak memerlukannya, pil tersebut mungkin saja membantu.

Dengan mengetahui cara mengatasi panu, kita bisa mengambil langkah cepat agar penyakit kulit tersebut bisa segera disembuhkan. Agar pengobatanmu terhadap panu bisa berjalan lebih lancar dan terhindar dari hal yang merugikan kulit, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Baca juga:

10 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Kulit

4 Jenis Vitamin untuk Kulit yang Sehat

9 Nutrisi penting untuk Menjaga Kesehatan Kulit Anda

Tingkatkan juga daya tahan tubuh untuk mempercepat penyembuhan. Konsumsi Vitalong C (Rp48.500) setiap hari untuk percepat penyembuhan penyakit. Cari tahu informasi kesehatan lainnya di Jovee. Unduh juga aplikasinya sekarang untuk melihat rekomendasi suplemen sesuai kebutuhan personalmu. Dapatkan vitamin harian personal dari A ke Z(inc) hanya di Jovee.

InformedHealth.org. 2019. Tinea versicolor: Overview

NHS. 2018. Pityriasis versicolor.

Thompson E.G. 2019. Tinea Versicolor.

American Academy of Dermatology Association. n.d. Tinea Versicolor: Diagnosis And Treatment.

Davis Michael L. 2020. Tinea Versicolor Treatments and Medications.

WebMD. n.d. Lamisil Tablet.

WebMD. n.d. Loprox Gel.

WebMD. n.d. Fluconazole Tablet Azole Antifungals-Systemic.

WebMD. n.d. Sporanox.

Archiando D. 2020. Miconazole: Dosis, Efek Samping, dan Cara Konsumsi.