Konstipasi atau sembelit bisa sangat mengganggu karena gejalanya membuat perut tidak nyaman. Supaya tidak mengganggu produktivitas, maka kamu harus mengetahui cara mengatasi sembelit yang aman.

Sembelit sendiri merupakan kondisi saat kamu tidak mampu buang air besar sesering biasanya.

Kondisi ini umum terjadi, dalam sebuah publikasi di JAMA Network, ada 8 juta keluhan yang disampaikan pada dokter di Amerika Serikat terkait penyakit ini setiap tahunnya.

Apa itu sembelit?
Sembelit umumnya digambarkan sebagai buang air besar kurang dari tiga kali seminggu. Sembelit kronis adalah kondisi di mana kamu mengalami penurunan frekuensi buang air besar atau sulit buang air besar yang berlangsung selama beberapa minggu atau lebih.

Selain frekuensi yang berkurang, kamu juga bisa dikatakan mengalami sembelit apabila mengalami gejala seperti:

* Kotoran atau feses yang kering dan keras
* Buang air besar terasa nyeri dan tinja sulit dikeluarkan
* Setelah BAB kamu merasa bahwa belum sepenuhnya mengosongkan isi perut

Sembelit sangat umum terjadi dan dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia. Kamu biasanya dapat mengatasi sembelit di rumah dengan cara melakukan perubahan sederhana pada pola makan dan gaya hidup.

Baca Juga : Bayi Sembelit, Apa Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kenapa sembelit bisa terjadi?
Sembelit terjadi karena usus besar kamu menyerap terlalu banyak air dari feses yang menyebabkan tinja kering, sehingga konsistensinya keras dan sulit untuk dikeluarkan dari tubuh.

Saat makanan bergerak melalui sistem pencernaan, maka terjadi proses penyerapan nutrisi. Makanan yang tercerna sebagian (sisa) yang tersisa berpindah dari usus kecil ke usus. Usus besar menyerap air dari limbah ini, yang menghasilkan zat padat yang disebut tinja.

Jika kamu mengalami sembelit, makanan mungkin bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan. Ini memberi usus besar lebih banyak atau terlalu banyak waktu untuk menyerap air dari limbah. Feses menjadi kering, keras, dan sulit untuk dikeluarkan.

Faktor risiko sembelit
Sembelit memang dapat memengaruhi semua orang, namun ada beberapa yang berisiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.

Ada beberapa orang dan situasi tertentu yang membuat kamu lebih berisiko mengalami konstipasi secara konsisten (“sembelit kronis”). Ini termasuk:

1. Faktor usia
Orang tua cenderung kurang aktif, memiliki metabolisme yang lebih lambat, dan kekuatan kontraksi otot yang lebih sedikit di sepanjang saluran pencernaan mereka dibandingkan ketika mereka lebih muda.

2. Wanita
Jika kamu wanita apalagi tengah hamil dan baru saja melahirkan, maka sembelit lebih mungkin terjadi.

Perubahan hormon wanita membuat kamu lebih rentan mengalami sembelit. Bayi di dalam rahim menekan usus, memperlambat jalannya tinja.

3. Pola makan kurang serat
Jika kamu tidak mengonsumsi cukup makanan dengan kandungan serat yang tinggi, maka risiko terjadinya sembelit juga lebih besar.

Makanan berserat tinggi dapat membantu melancarkan pencernaan dengan cara membuat makanan tetap bergerak melalui sistem pencernaan.

4. Masalah neurologis
Memiliki penyakit neurologis tertentu seperti penyakit otak dan sumsum tulang belakang serta gangguan pencernaan dapat meningkatkan risiko sembelit.

Masalah neurologis dapat memengaruhi saraf yang menyebabkan otot di usus besar dan rektum berkontraksi dan mengeluarkan tinja melalui usus.

5. Efek samping obat
Beberapa jenis obat tertentu dapat meningkatkan risiko kamu mengalami sembelit. Di antaranya termasuk obat penenang, obat nyeri opioid, beberapa antidepresan atau obat untuk menurunkan tekanan darah.

Cara mengatasi sembelit
Sebagian besar kasus sembelit ringan hingga sedang dapat ditangani oleh kamu sendiri di rumah.

Ada berbagai cara mengatasi sembelit yang bisa kamu andalkan, baik kimiawi ataupun alami. Yuk, simak caranya berikut ini:

1. Cara mengatasi sembelit dengan air putih
Dehidrasi ternyata menjadi salah satu biang keladi dari konstipasi. Kurangnya air di kotoran membuatnya jadi keras dan sulit bergerak di usus.

Oleh karena itu, minum air putih menjadi salah satu cara mengatasi konstipasi yang mendasar, dan air berkarbonasi (sparkling water) bisa membantu kamu lebih cepat mengatasi konstipasi.

Akan tetapi, pastikan yang kamu minum bukan air berkarbonasi yang mengandung gula atau soft drink. Karena minuman ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan membuat konstipasi menjadi lebih parah.

Khusus untuk penderita irritable bowel syndrome, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Gastroenterology mengingatkan supaya kamu tidak meminum minuman berkarbonasi. Baik sparkling water atau soft drink bisa memperburuk gejala penyakit ini.

2. Perbanyak makan serat
Salah satu cara mengatasi sembelit adalah dengan perbanyak makan serat. Sebab, asupan serat yang tinggi bermanfaat untuk menjaga konsistensi pergerakan usus, sehingga memudahkan kotoran untuk lewat.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Alimentary Pharmacology and Therapeutics menyebut 77 persen orang dengan konstipasi kronis tertolong oleh asupan makanan berserat.

Situs kesehatan Web MD menyarankan agar kamu meningkatkan asupan serat secara bertahap hingga setidaknya kamu bisa mengonsumsi gram serat setiap hari. Sumber serat yang baik adalah:

* Sereal
* Roti
* Beras merah
* Kacang
* Sayur-sayuran
* Buah segar atau kering

3. Cara mengatasi sembelit dengan laksatif
Laksatif merupakan obat pencahar untuk melancarkan saluran pencernaan. Meskipun efektif, tapi jangan jadikan ini sebagai pilihan utama sebagai cara mengatasi sembelit.

Ada berbagai jenis laksatif, yang kimiawi maupun alami. Di antaranya adalah:

Laksatif kimiawi
Laksatif ini biasa diresepkan oleh dokter untuk mengatasi sembelit kamu. Di antaranya adalah linaclotide, lubiprostone, plecanatide.

Obat-obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kadar air di usu dan mempercepat pergerakan kotoran.

Laksatif herbal
Salah satu herbal yang bisa kamu andalkan sebagai laksatif adalah Senna. Obat herbal ini bisa kamu temukan di apotek atau toko obat dalam bentuk obat oral ataupun rektal.

Senna mengandung komponen nabati yang dinamakan glycoside yang bisa bisa menstimulasi saraf di usu dan membantu mempercepat gerakan usus.

Meskipun herbal, usahakan kamu tetap berkonsultasi dengan dokter dalam pemakaiannya, ya. Terutama jika gejala konstipasi ini tidak hilang setelah beberapa hari pemakaian.

Senna biasanya tidak direkomendasikan dokter untuk ibu hamil, ibu menyusui atau jika kamu memiliki masalah kesehatan tertentu seperti inflammatory bowel disease.

4. Cara mengatasi sembelit dengan probiotik
Probiotik atau bakteri baik yang hidup secara alami di usus bisa melegakan konstipasi kronis. Karena itu, dengan makan makanan probiotik, kamu bisa meningkatkan level bakteri tersebut di usus.

Biasanya, ketika kamu mengalami konstipasi kronis bakteri di usus kamu menjadi tidak seimbang. Makanan probiotik ini yang akan membantu mengembalikan keseimbangan dan mencegah konstipasi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Frontiers in Medicine menyebut konsumsi probiotik selama dua minggu bisa jadi cara untuk mengatasi sembelit. Peneliti menyebut upaya ini akan meningkatkan frekuensi dan konsistensi buang air besar.

Sumber probiotik bisa didapatkan lewat suplemen yang bisa kamu temukan di toko obat, atau mengonsumsi makanan seperti yoghurt.

5. Obat untuk mengatasi sembelit
Beberapa obat yang bisa diresepkan dokter untuk mengatasi konstipasi adalah:

* Serotonin 5-hydroxytryptamine 4 receptor: Prucalopride adalah stimulan yang sangat kuat yang bisa digunakan untuk konstipasi kronis tanpa penyebab yang diketahui
* PAMORA: Merupakan akronim dari peripherally acting mu-opioid receptor antagonist. Obat ini bekerja pada konstipasi yang disebabkan oleh opioid pain medicine, jenis obat PAMORA adalah methylnaltrexone dan naloxegol

Baca Juga : Daftar Obat Pencahar di Apotek dan Alami yang Efektif Atasi Sembelit

Operasi sebagai cara mengatasi sembelit
Pada kasus yang jarang terjadi, sembelit harus diatasi dengan cara operasi atau pembedahan. Ini biasanya dilakukan jika sembelit disebabkan oleh masalah struktural di usus besar.

Seperti penyumbatan di usus besar (obstruksi usus), penyempitan di sebagian usus, robekan di anus (celah anal), atau runtuhnya sebagian rektum ke dalam vagina (prolaps rektal) ).

Beberapa penyebab sembelit disfungsi outlet dapat diobati dengan pembedahan. Kamu mungkin juga memerlukan pembedahan jika kanker ditemukan di usus besar, rektum, atau anus.

Komplikasi sembelit apabila tidak segera diatasi
Sembelit jangka panjang dapat menyebabkan impaksi feses. Di sinilah kotoran menumpuk di bagian terakhir usus besar (rektum). Gejala utamanya adalah diare setelah konstipasi yang lama.

Selain itu, ada juga beberapa komplikasi lain yang dapat terjadi jika kamu tidak buang air besar dengan lembut dan teratur, di antaranya:

* Ambeien atau wasir di mana pembuluh darah bengkak dan meradang di rektum
* Robeknya lapisan anus akibat tinja yang mengeras yang mencoba melewati, kondisi ini disebut dengan celah anal
* Divertikulitis atau infeksi pada kantong yang kadang-kadang terbentuk dari dinding usus besar dari tinja yang terperangkap dan terinfeksi
* Kerusakan otot dasar panggul karena mengejan saat buang air besar. Otot-otot ini membantu mengontrol kandung kemih. Terlalu banyak mengejan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kebocoran urin dari kandung kemih

Kapan harus menghubungi dokter?
Segera hubungi dokter apabila gejala yang kamu alami tidak kunjung membaik dan kamu mengalami beberapa kondisi berikut ini:

* Adanya darah di tinja
* Kamu kehilangan berat badan
* Mengalami nyeri hebat saat buang air besar
* Sembelit berlangsung lebih dari tiga minggu
* Kamu memiliki gejala sembelit disfungsi outlet

Ingat, bicarakan secara terbuka dan jujur ​​dengan dokter tentang pergerakan usus dan pertanyaan atau masalah apa pun yang mungkin kamu miliki.

Buang air besar adalah sesuatu yang harus kita lakukan. Sembelit mungkin merupakan situasi sementara, masalah jangka panjang atau tanda dari kondisi yang lebih serius.

Cara mencegah sembelit
Setelah mengatasi sembelit yang terjadi, kamu dapat melakukan beberapa langkah untuk mencegahnya terjadi lagi.

Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mencegah sembelit:

* Sertakan banyak makanan berserat tinggi dalam menu makan kamu. Sumber serat yang baik adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan roti serta sereal dari gandum utuh. Serat dan air membantu usus besar mengeluarkan tinja.
* Kurangi konsumsi makanan yang rendah serat seperti makanan olahan, dan produk susu dan daging
* Minum banyak cairan, minumlah setidaknya delapan gelas bervolume 8 ons air sehari
* Adaptasi pola hidup yang aktif dan cobalah berolahraga secara teratur
* Cobalah untuk mengelola stres
* Jangan abaikan keinginan untuk buang air besar. Buang air besar saat kamu merasakan dorongan. Jangan menunggu!
* Usahakan untuk membuat jadwal rutin buang air besar, terutama setelah makan
* Pastikan anak-anak yang mulai mengonsumsi makanan padat mendapatkan banyak serat dalam makanannya
* Atasi sembelit ringan dengan suplemen makanan seperti magnesium. (Tidak semua orang harus mengonsumsi magnesium. Periksa dengan dokter sebelum meminumnya.)

Demikianlah berbagai cara untuk mengatasi sembelit yang bisa kamu andalkan. Jaga terus kesehatan usus kamu, ya!

Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!