Apakah kamu membersihkan telinga dengan cotton bud? Menggunakan cotton bud bukanlah cara membersihkan kotoran telinga yang dianjurkan.

Cotton bud justru dapat mendorong serumen atau kotoran telinga ke dalam saluran pendengaran.

Meski tampak kotor dan menjijikkan, serumen melindungi telinga dari serangga kecil dan kotoran padat yang masuk. Lalu seperti apa cara membersihkan telinga yang benar?

Fungsi kotoran telinga
Ilustrasi bagian serum di telinga. Foto telinga atau disebut juga dengan serumen adalah cara tubuh melumasi dan melindungi telinga. Serumen diproduksi tubuh dari rambut, kumpulan sel kulit mati, dan kotoran dari luar telinga.

Menurut American Academy of Otolaryngology-Bedah Kepala dan Leher (AAO-HNS), kotoran telinga memiliki sifat antibakteri alami yang dapat membantu melindungi telinga dari infeksi.

Banyak orang mencari cara membersihkan kotoran telinga yang benar dan aman bagi kesehatan. Padahal, sebetulnya serumen bisa keluar secara alami ketika mengunyah dan menggerakkan rahang.

Cara membersihkan kotoran telinga
Menggunakan cotton bud atau alat lainnya justru bisa membahayakan telinga dan mendorong serumen masuk ke dalam. Akibatnya terjadi penumpukan dan penyumbatan kotoran di telinga bagian dalam.

Lalu, bagaimana cara membersihkan telinga yang aman bagi kesehatan? Berikut 4 cara yang bisa kamu lakukan untuk membersihkan telinga.

1. Obat tetes telinga
Menggunakan obat tetes telinga adalah cara membersihkan telinga yang paling mudah. Saat ini banyak apotek menjual obat tetes telinga yang dapat melembutkan kotoran padat di dalam telinga.

Obat tetes pembersih telinga biasanya mengandung baby oil, minyak mineral, gliserin, peroksida, hidrogen peroksida, dan saline.

Masukkan beberapa tetes obat tetes telinga dengan posisi kepala yang dimiringkan dan tunggu beberapa saat.

Kemudian, bilas telinga dengan air dan kain bersih. Jangan lupa untuk perhatikan petunjuk penggunaannya juga, ya!

2. Cara membersihkan telinga dengan teknik irigasi
Cara yang satu ini dilakukan dengan meneteskan saluran telinga menggunakan air bersih. Tetesan air itu dibiarkan dalam telinga yang dimiringkan ke samping selama sekitar 15 hingga 30 menit.

Meski terlihat mudah dilakukan, irigasi telinga sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memeriksa terlebih dahulu keadaan telinga apakah aman untuk dilakukan irigasi.

Cara ini tidak dianjurkan bagi orang yang sedang mengalami infeksi telinga, pernah menjalani operasi telinga, dan gendang telinga yang sobek.

3. Temui dokter
Bukan hal yang aneh lagi, pergi ke dokter adalah cara membersihkan telinga paling aman dan tidak berisiko. Untuk membersihkan telinga, pada umumnya dokter akan menggunakan alat-alat khusus yang steril.

Misalnya alat penghisap kotoran telinga, sendok serumen, pembersih saluran telinga, dan lain-lain. Jika penumpukan kotoran sudah terlalu parah, dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi obat-obatan.

Pemakaian obat-obatan untuk membersihkan telinga harus sesuai anjuran dokter. Sebab, pemakaian dengan dosis tidak tepat dapat merusak gendang telinga.

Cara merawat telinga
Selain membersihkan telinga dari kotoran atau serumen, kamu juga perlu melakukan cara lain untuk merawat telinga.

Merawat telinga ini berguna untuk menjaga kebersihan, kesehatan, dan kemampuan pendengaran kamu.

Berikut beberapa cara merawat telinga yang aman dan bisa kamu lakukan di rumah:

1. Gunakan ear plug
Penggunaan earplug sangat disarankan terutama saat kamu berada di area yang bising. Seperti tempat konser, mesin pemotong rumput, gergaji mesin, dan suara bising lainnya.

2. Kecilkan volume
Suka mendengar musik dengan earphone? Jangan pakai volume yang terlalu besar ya. Kamu disarankan untuk mengikuti aturan 60/60.

Yaitu mendengarkan dengan headphone dengan volume tidak lebih dari 60 persen selama tidak lebih dari 60 menit sehari.

Earbud sangat berbahaya, karena pas di sebelah gendang telinga. Jika memungkinkan, pilih headphone over-the-ear.

3. Berikan waktu telinga beristirahat
Cara merawat telinga selanjutnya adalah dengan memberikan waktu bagi telinga untuk beristirahat. Jika kamu terpapar suara keras dalam waktu lama, seperti di konser atau bar, telinga perlu waktu untuk pulih.

Terlebih lagi, para peneliti telah menemukan bahwa telinga kamu membutuhkan rata-rata 16 jam ketenangan untuk pulih dari satu malam yang keras.

4. Hentikan penggunaan cotton buds
Cotton buds biasa digunakan untuk membersihkan kotoran telinga dari saluran telinga. Tetapi hal ini jelas tidak disarankan, sebagaimana dibahas pada poin sebelumnya.

Telinga adalah organ yang mampu membersihkan diri sendiri, dan kotoran telinga atau ear wax mencegah debu dan partikel berbahaya lainnya memasuki saluran.

Selain itu, memasukkan apapun ke dalam saluran telinga berisiko merusak organ sensitif seperti gendang telinga. Jika ingin membersihkan telinga, lakukan cara sesuai di poin sebelumnya ya.

5. Minum obat hanya sesuai petunjuk
Obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDS) seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen, terkadang dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada telinga.

Pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat jenis ini agar mendapat dosis yang tepat dan tidak membahayakan telinga.

6. Jaga telinga agar tetap kering
Kelembaban yang berlebih memungkinkan bakteri masuk dan menyerang saluran telinga. Hal ini dapat menyebabkan infeksi telinga dan dapat membahayakan kemampuan pendengaran.

Setelah mandi atau berenang, jangan lupa untuk mengeringkan telinga dengan handuk. Jika kamu bisa merasakan ada air di telinga, miringkan kepala ke samping dan tarik perlahan cuping telinga untuk mengeluarkan air.

Saat berenang kamu juga bisa memastikan telinga tetap kering dan sehat dengan menggunakan penyumbat telinga khusus untuk perenang, yang menghalangi air masuk ke saluran telinga.

7. Bangun dan bergerak
Cara merawat telinga agar tetap sehat selanjutnya adalah dengan berolahraga. Siapa sangka olahraga juga bisa berdampak pada kesehatan telinga lho.

Latihan kardio seperti jalan kaki, lari, atau bersepeda membuat darah terpompa ke seluruh bagian tubuh, termasuk telinga. Ini membantu telinga bagian dalam tetap sehat dan bekerja secara maksimal.

8. Kelola stres
Cara merawat kesehatan telinga yang tak kalah penting adalah mengelola tingkat stres. Stres dan kecemasan telah dikaitkan dengan tinnitus sementara dan permanen (telinga berdenging).

Tingkat stres yang tinggi menyebabkan tubuh beralih ke mode pertarungan yang merupakan reaksi instingtual yang mengisi tubuh dengan adrenalin untuk membantu melawan atau melarikan diri dari bahaya.

Proses ini memberi banyak tekanan pada saraf, aliran darah, panas tubuh, dan lainnya. Biasanya tekanan dan stres ini diperkirakan dapat menjalar ke telinga bagian dalam dan berkontribusi pada gejala tinnitus .

9. Lakukan pemeriksaan rutin
Untuk merawat kesehatan telinga dan pendengaran, cara terbaiknya adalah dengan melakukan perawatan rutin ke dokter THT.

Gangguan pendengaran umumnya terjadi secara bertahap. Dengan pemeriksaan rutin kamu bisa mencegah gangguan yang lebih parah.

Kenapa telinga harus dibersihkan?
Membersihkan telinga terlalu sering dapat menyebabkan telinga menjadi kering dan gatal. Meski demikian, serumen bisa menumpuk dan mempengaruhi pendengaran. Banyak orang tidak membersihkan kotoran telinga dalam waktu yang lama.

Hal ini tentu saja berbahaya karena dapat menyebabkan kotoran mengeras di telinga. Akibatnya, akan menimbulkan infeksi dalam saluran pendengaran. Ada banyak gejala kotoran mengeras di telinga. Beberapa di antaranya yaitu, sakit telinga, telinga terasa penuh, dan terdengar suara di dalam telinga.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara membersihkan telinga yang aman bagi kesehatan. Pergilah ke dokter ketika pendengaran jika kamu sudah mulai terasa terganggu.

Dokter dapat memeriksa kondisi saluran dalam telinga kamu dan menentukan apakah gangguan pendengaran itu berasal dari kotoran yang menumpuk atau penyakit lainnya.

Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.