Alat reproduksi katak jantanKatak adalah salah satu jenis hewan amfibi. Katak bisa hidup di 2 tempat, yaitu air dan darat. Sama seperti spesies lainnya, katak juga perlu berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Nah apa alat reproduksi katak jantan dan bagaimana caranya berkembang biak? Temukan jawabannya secara lengkap pada artikel berikut.

Apa alat reproduksi katak jantan? Alat reproduksi katak jantan terdiri atas sepasang testis yang merupakan alat kelamin katak dan untuk selengkapnya mari simak penjelasan lengkap dibawah ini.

Alat Reproduksi pada Katak Jantan
Setiap hewan umumnya terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu jantan dan betina. Nah dalam perkembangbiakan generatif diperlukan 2 jenis yang berbeda untuk menghasilkan keturunan. Hal ini karena setiap jenis tersebut mempunyai alat reproduksi yang berbeda.

Katak sendiri merupakan hewan yang berkembang biak secara generatif yang memerlukan katak jantan dan betina dalam prosesnya. Dalam perkembangbiakan, alat reproduksi katak jantan adalah sepasang testis yang dapat menghasilkan sperma. Bentuknya oval dengan warna kuning dan berada di atas ginjal.

Sel sperma yang dihasilkan di testis akan disalurkan melewati vas deferes hingga sampai ke ginjal. Kemudian sel sperma akan dikeluarkan bersamaan dengan urin. Saluran tempat keluarnya sperma dan urin ini disebut kloaka.

Sperma tersebut harus bertemu dengan sel telur dari katak betina. Hal ini penting supaya proses berkembang biak bisa terjadi.

Katak jantan juga memiliki organ yang disebut dengan vestigial oviduct. Nah jika diamati bagian ini mempunyai struktur yang hampir sama dengan oviduk milik katak betina. Namun organ ini tidak digunakan di dalam sistem reproduksi pada katak jantan.

Cara Katak Berkembang Biak
Katak berkembang biak dengan melakukan proses reproduksi. Yang dilakukan oleh katak tergolong ke dalam fertilisasi eksternal atau pembuahan yang terjadi di luar tubuh betina. Ketika musim kawin sudah datang katak jantan akan menempelkan tubuhnya ke si betina.

Katak akan menempatkan diri di bagian punggung katak betina sambil menekan perutnya. Posisi katak jantan ini disebut dengan ampleksus. Posisi tersebut akan berlangsung dalam beberapa jam. Bahkan ada juga yang berlangsung sampai berhari-hari.

Proses ini memungkinkan katak betina untuk mengeluarkan ovum. Sementara itu, katak jantan juga akan menghasilkan sperma dalam jumlah yang besar. Setelah itu, 2 sel akan bersatu dan melebur. Selanjutnya sel yang sudah bergabung ini akan berubah menjadi zigot.

Setelah beberapa saat zigot akan tumbuh menjadi embrio yang dilindungi oleh lapisan cairan kental dan bentuknya menyerupai gumpalan telur. Kemudian embrio akan berkembang jadi berudu. Kemudian berudu akan terus berkembang melalui berbagai siklus dan diferensiasi bentuk sampai akhirnya menjadi katak.

Proses diferensiasi ini umumnya disebut dengan metamorfosis. Semuanya berawal dari telur yang menetas sebagai berudu. Selanjutnya, berkembang menjadi berudu yang berkaki. Pada tahap ini yang tumbuh pertama kali adalah kaki belakangnya. Kemudian disusul dengan kaki depan dan ekor yang mengecil.

Setelah itu muncullah katak muda. Ciri-cirinya adalah kaki yang sudah cukup panjang dan besar. Bentuknya sendiri tidak jauh beda dengan katak dewasa. Perbedaanya adalah katak muda masih mempunyai ekor dan umumnya sering menghabiskan waktu di air.

Fase terakhir adalah katak dewasa. Di tahap ini ekornya sudah hilang dan katak bisa hidup di dua alam serta bisa mulai melakukan perkembangbiakan lagi.

Demikianlah sedikit ulasan tentang alat reproduksi katak jantan yang digunakan dalam proses berkembang biak. Selain itu, sudah dibahas pula tentang bagaimana cara katak berkembang biak. Pengetahuan tentang hal seperti ini akan sangat penting jika ingin mempelajari tentang katak secara lengkap.