Waktu terbaik mengonsumsi obat ini adalah kurang dari 12 jam dan tidak melebihi waktu tiga hari setelah hubungan seksual. Bila sudah lewat tiga sampai lima hari dari saat Anda berhubungan seks, pil kondar sudah tidak mempan untuk mencegah kehamilan.

Pil KB Yasmin memiliki kandungan drospirenone
Sedikit berbeda dengan pil KB Andalan, pil KB Yasmin memiliki kandungan drospirenone dan ethinyl estradiol di dalamnya. Kedua hormon ini digunakan untuk mencegah kehamilan dengan cara menghentikan pembentukan sel telur setiap bulannya. Dengan begitu, sel telur tidak bisa bertemu dengan sel sperma dan kehamilan pun bisa dihindari.

Melansir Mayo Clinic, pil KB dengan kandungan drospirenone dan ethinyl estradiol di dalamnya juga dapat mengatasi jerawat pada wanita yang berusia 14 tahun ke atas. Tak hanya itu, penggunaan pil KB ini dapat mengurangi gejala PMS ringan. Sebagai contoh, peningkatan nafsu makan, suasana hati yang memburuk, dan perut kembung akibat retensi air. Drospirenone yang terdapat di dalam pil KB Yasmin bisa menyebabkan peningkatan kadar kalium berlebihan. Maka pil Yasmin tidak boleh digunakan oleh wanita yang memiliki gangguan ginjal, penyakit hati, atau penyakit adrenal.

Tidak ada alat kontrasepsi yang bisa bekerja secara efektif hingga mencapai angka 100 persen. Oleh sebab itu, bahkan penggunaan pil KB yang satu ini juga tetap membuat Anda masih memiliki kemungkinan untuk hamil. Perlu Anda ingat pula bahwa penggunaan pil KB ini juga tidak dapat melindungi Anda dari penyakit seksual menular.

Pil KB Diane mengandung cyproterone acetate
Berbeda dengan pil KB Andalan maupun Yasmin, pil KB Diane mengandung progestin cyproteron acetate (CPA). Hormon progestin sintetis yang satu ini bisa mengatasi gejala hiperandrogen yang banyak dialami para wanita di usia produktif. CPA merupakan hormon sintetis yang bekerja menghambat reseptor androgen, sehingga menurunkan produksi hormon androgen.

Penurunan hormon androgen dalam tubuh dapat menekan produksi minyak berlebih pada kulit dan mencegah jerawat radang. Hiperandrogenisme juga dapat menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih, yang disebut hirsutisme.

Namun, Anda perlu ingat bahwa saat menggunakan pil KB yang satu ini, Anda mungkin mengalami gejala efek samping yang sifatnya hanya sementara. Sebagai contoh, Anda mungkin merasakan rasa sakit saat buang air kecil, punggung terasa sakit, kencing berdarah, hingga paha seperti ditusuk jarum.

Di samping itu, tidak semua orang diperkenankan untuk menggunakan pil KB Diane. Sebagai contoh, jika Anda memiliki alergi terhadap cyproterone atau bahan lain yang terdapat di dalam pil KB Diane, Anda tidak disarankan menggunakan pil KB ini.

Selain itu, jika Anda memiliki penyakit pada organ hati atau masalah dengan fungsi hati, Anda juga tidak diperbolehkan menggunakan alat kontrasepsi oral ini. Anda juga tidak disarankan untuk menggunakannya jika memiliki masalah dengan fungsi ginjal.

Kini, Anda sudah bisa melihat perbedaan antara pil KB Andalan, Yasmin, dan Diane, bukan? Oleh sebab itu, Anda tidak bisa menggunakan ketiganya secara sembarangan.

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk minum pil KB dan masih belum bisa menentukan mana pil yang sesuai dengan kebutuhan Anda, diskusikan dengan dokter. Dokter mungkin akan membantu Anda menenentukan mana di antara ketiga pil ini yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.