Tahukah kamu bahwa di indonesia, kasus milia terjadi hingga lebih dari 2 juta orang per tahun? Sering disangka jerawat, sebenarnya apa itu milia, penyebab masalah kulit ini muncul, dan cara menghilangkan milk spot di wajah ini secara aman baik dengan teknologi kedokteran maupun dengan cara alami di rumah?

Apa itu Milia?
Milia adalah bintil-bintil kecil dalam jumlah banyak mirip jerawat yang tumbuh di bawah permukaan kulit. Ukurannya sangat kecil, sekitar 1-2 milimeter (mm) dan tidak terasa sakit.

Milia berisi materi padat dari keratin atau protein kulit yang terperangkap di daerah kulit yang disebut pilosebaceous follicle. Milia seringkali ditemukan pada bayi. Seiring waktu, milia bisa menghilang sendiri dengan cepat tanpa pengobatan apa pun.

Baca Juga:

Ada kemungkinan kondisi ini muncul lagi di usia anak-anak dan dewasa. Di usia anak-anak yang lebih besar, milia bisa muncul lebih banyak dan sembuh dengan sendirinya selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Milia bisa ditemukan di bagian tubuh mana saja. Meski yang paling sering, bintil-bintil kecil ini muncul di area wajah terutama di bagian kelopak mata dan pipi. Warna milia agak keputihan atau kekuningan, berbutir kecil, dan terlihat menyatu dengan kulit. Sehingga baru akan tampak jelas jika dilihat dari dekat.

Macam-Macam Milia
1. Milia pada bayi (Neonatal milia)
Setidaknya 50% bayi lahir memiliki milia. Itulah mengapa milia juga disebut dengan milk spots. Milia pada bayi baru lahir kebanyakan tersebar di area hidung, kepala, pipi, dan di mulut.

Benjolan kecil ini kadang keliru dianggap sebagai jerawat bayi. Padahal keduanya jelas berbeda. Jerawat bayi umumnya benjolan dengan ukuran bervariasi ( biasanya lebih besar daripada milia) dan seringkali berwarna kemerahan.

Sementara milia, memiliki bentuk kecil yang sama ukurannya dan warnanya putih atau mirip warna kulit (tidak kemerahan). Bayi baru lahir belum tentu memiliki milia. Baru sekitar 2 minggu setelah kelahiran. Papul ini muncul dan bisa menghilang dalam waktu relatif singkat.

Kapan kamu perlu khawatir dengan milia pada bayi? Jika papul milia tidak hilang dalam jangka waktu 3 bulan. Kamu perlu memeriksakan bayi ke dokter untuk diagnosis lebih lanjut.

2. Milia primer (Primary milia)
Milia jenis ini terjadi pada seseorang yang memiliki kulit normal dan sehat. Umumnya ditemukan pada pasien anak-anak maupun dewasa. Milia primer bisa bertahan di kulit dalam hitungan hari, minggu, bahkan hingga beberapa bulan.

Beberapa bagian tubuh yang sering mengalami milia adalah: kelopak mata, pipi, dahi, area genital. Pada anak-anak, milia banyak muncul di sekitar cuping hidung.

3. Traumatic milia (Secondary milia)
Kondisi milia yang muncul pada orang dengan kondisi kulit bermasalah. Biasanya terjadi setelah, kebakaran, ruam, pembengkakan, atau paparan sinar matahari. Milia muncul saat proses kulit sedang mengalami penyembuhan kembali. Untuk mengobati traumatic milia, umumnya dokter meresepkan salep topikal atau tergantung kondisi pasien.

4. Milia en plaque
Milia en plaque ini merupakan milia yang berkumpul secara luas di kulit membentuk plak atau bercak. Milia ini umumnya dialami wanita berusia paruh baya. Meski bisa juga ditemukan kasus milia en plaque pada anak-anak dan dewasa. Milia jenis ini termasuk jarang/langka, seringnya dikaitkan dengan penyakit lain seperti: lichen planus, pseudoxanthoma elasticum, discoid lupus erythematosus.

Karena cakupan dan tampilan milia ini agak luas dan tersebar di daerah seperti wajah atau leher, membuat milia ini sering dikira sama dengan nevus comedonicus,Favre-Racouchot syndrome, atau follicular mucinosis xanthelasma.

5. Multiple eruptive milia
Milia ini berupa benjolan yang muncul di area wajah yang sama, terasa gatal dan bertahan selama beberapa minggu atau beberapa bulan. Meski demikian milia jenis ini termasuk langka.

Cara Mengatasi Milia di Wajah yang Praktis: Lakukan Sendiri di Rumah, Yuk!
Pertama, kamu perlu tahu bahwa milia pada bayi tidak membutuhkan pengobatan khusus. Hanya dengan mandi seperti biasa, maka milia akan bisa hilang dengan sendirinya. Kulit bayi pun akan kembali halus dan tampak sehat kembali.

Sementara jika milia ada pada remaja atau dewasa, kamu perlu untuk mengobati wajah dan kulit berminyak yang terdapat papul atau benjolan kecil ini dengan rajin mencuci wajah secara teratur.

Sebagian orang lebih memilih cara alami di rumah untuk alasan praktis, hemat, dan ingin menghindari risiko lainnya. Meskipun dampaknya akan berbeda antara satu orang dengan yang lainnya, beberapa cara alami untuk mengobati milia ternyata memiliki hasil yang signifikan.

Beberapa langkah yang bisa kamu ikuti agar bebas milia dan masalah kulit lainnya adalah:

* Membersihkan wajah setiap hari dengan sabun yang diformulasi dengan bahan-bahan yang lembut dan tidak mengiritasi wajah. Bisa juga menggunakan sabun buatan sendiri dari bahan natural seperti castile soap (sabun dari minyak zaitun extra virgin), sabun green tea, oatmeal, dll.
* Membuka pori-pori wajah dengan handuk hangat yang diusapkan dengan lembut di wajah.
* Melakukan eksfoliasi secara teratur untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Gunakan scrub maksimal 2 kali seminggu agar tidak mengiritasi wajah. Pilih scrub dari bahan yang lembut dan gosokkan secara hati-hati. Jika ada bagian kulit mengalami iritasi, kamu bisa mengeksfoliasi dengan bahan lain yang lebih lembut.
* Untuk kulit kering, perawatan dengan asam salisilat bisa juga digunakan. Asam salisilat memiliki kandungan untuk mengeksfoliasi. Sehingga perlu menggunakan bahan-bahan ini setiap 2 hari setelah mencuci wajah di malam hari sebelum tidur. Hindari pemakaian di sekitar mata untuk mencegah iritasi. Pastikan kamu sudah berkonsultasi dengan dokter sebelum memakai ini.
* Selalu gunakan sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.
* Gunakan salep atau gel retinoid. Selain bisa mengatasi masalah jerawat, retinoid juga bisa untuk mengatasi masalah kulit lainnya, termasuk juga milia.
* Menurut studi, kandungan antibakteri alami pada ekstrak mawar, kayu manis, dan madu dipercaya bisa untuk membantu mengatasi masalah kulit.
* Jangan menyentuh atau memencet milia. Risiko terburuk adalah munculnya infeksi, peradangan, dan menimbulkan bekas permanen di wajah.

4 Cara Menghilangkan Milia di Wajah oleh Dokter Ahli
Meski kamu sudah menjaga kebersihan kulit wajah, ada kemungkinan milia yang timbul justru semakin parah. Dalam kondisi ini, kamu perlu melakukan konsultasi ke ahli kulit atau dokter.

Dermatologis umumnya menangani milia yang cukup mengganggu dengan jarum khusus. Mirip proses pengambilan komedo, ini merupakan prosedur pembedahan kecil untuk mengeluarkan milia.

1. De-roofing
Ini merupakan proses menghilangkan milia di wajah dengan menggunakan jarum atau pisau steril. Prosesnya dimulai dari pembersihan kulit dengan desinfektan. Lalu jarum steril dimasukkan ke lapisan terluar kulit. Dengan sedikit tekanan, butiran putih akan keluar dari pori-pori. Prosedur ini aman jika dilakukan oleh dokter ahli di klinik atau rumah sakit.

2. Curettage
Prosedur ini dilakukan dokter dengan membius area kulit. Lalu dokter akan membuang milia di wajah, dan menghaluskan wajah kembali. Meski begitu, ada risiko munculnya scar.

3. Cryotherapy
Untuk area mata yang sensitif, umumnya dermatologis memilih menggunakan metode cryotherapy. Cryotherapy merupakan jenis perawatan yang dilakukan dengan membekukan bagian milia yang akan dihilangkan.

Dokter akan membekukan milia dengan nitrogen cair. Dampaknya adalah wajah akan bengkak. Proses ini akan membuat milia hilang dalam beberapa hari. Risiko dari tindakan medis ini adalah muncul bekas di kulit/ scar.

4. Minocycline
Antibiotik oral ini bisa mengobati milia untuk tipe tertentu, misalnya, milia en plaque. Pemakaian antibiotik ini harus dengan resep dokter dan tentunya disertai beberapa risiko.

Minocycline bisa mengubah warna gigi menjadi kekuningan secara permanen, menghambat pertumbuhan tulang, dan mengubah kandungan ASI. Sehingga tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 8 tahun, ibu hamil atau menyusui, serta penderita penyakit ginjal, jantung, dan liver.

Beberapa tindakan medis ini bisa dilakukan untuk menghilangkan milia di wajah secara menyeluruh. Meski bisa menjadi solusi untuk mengatasi milia, ada baiknya jika kamu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli.

Bersiap Konsultasi ke Dokter Kulit? Apa yang Perlu Ditanyakan?
Jika kamu merasa khawatir dan terganggu dengan kondisi milia di wajahmu, kamu bisa berkunjung ke dokter untuk menanyakan hal-hal terkait pencegahan, penanganan, dan cara mengatasi milia.

Beberapa pertanyaan dasar yang perlu kamu sampaikan pada dokter adalah:

* Apakah kondisi kulit dengan milia ini bersifat sementara atau berlangsung lama?
* Adakah tindakan medis yang bisa dilakukan untuk mengatasi milia?
* Perlukah saya membatasi pemakaian makeup atau kosmetik dengan kondisi wajah seperti ini?

Semoga ulasan mengenai milia dan cara menghilangkannya ini membantu kamu ya!