Jakarta – Observasi adalah proses pemerolehan data informasi dari tangan pertama, dengan cara melakukan pengamatan. Observasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

Melansir dari buku “Explore Geografi Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X” oleh Dra. Sri Wiyanti, M.Pd.; Martin Wibowo; S.Pd. Hardika Dwi Indra Susanto, M.Pd, observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis dan terarah terhadap gejala pada objek penelitian.

Observasi dilakukan untuk mendapat informasi yang lebih akurat, baik berupa tempat, (ruang), pelaku, objek, kegiatan, perbuatan atau peristiwa.

Observasi terbagi menjadi dua, yakni:

1. Observasi secara langsung

Observasi dilakukan secara langsung tanpa perantara terhadap objek di tempat kejadian atau tempat berlangsungnya peristiwa. Dalam hal ini, observer berada bersama objek yang diteliti.

2. Observasi secara tidak langsung

Observasi yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya peristiwa atau objek yang akan diteliti. Pengamatan dengan observasi tidak langsung dapat dilakukan di laboratorium melalui film, slide, foto, recorder, citra satelit dan lain sebagainya.

Selain itu, berdasarkan buku “Cermat berbahasa Indonesia: Suplemen Materi Bahasa Indonesia” oleh Sutarno, S.Pd, dijelaskan tujuan, manfaat dan jenis-jenis observasi, sebagai berikut.

A. Tujuan Observasi
1. Menggambarkan objek yang diamati

Observer harus bisa menggambarkan kembali objek yang telah diamati untuk memberikan pengetahuan kepada orang lain.

2. Mendapatkan sebuah kesimpulan

Hasil akhir dari dilakukannya observasi adalah adanya laporan yang di dalamnya terdapat kesimpulan dari observer tentang hasil pengamatannya.

3. Mendapatkan data dan informasi

Kegiatan observasi juga bisa dimanfaatkan oleh para peneliti untuk mendapatkan data bagi penelitian mereka. Sehingga laporan hasil observasi tidak hanya berbentuk teks bacaan melainkan juga karya ilmiah.

B. Manfaat Observasi
– Mendapatkan hasil yang bisa direlevansikan dengan penelitian yang sudah ada.

– Mendapatkan hasil yang bisa digunakan sebagai bahan acuan memprediksi suatu kejadian yang akan datang.

– Menjelaskan suatu objek atau peristiwa yang diobservasi.

– Sebagai pembuktian dari sebuah isu tidak jelas yang telah berkembang.

– Menemukan sebuah penemuan baru jika dikombinasikan dengan sebuah eksperimen.

C. Jenis-jenis Observasi

1. Observasi Partisipatif
Observasi yang dilakukan dengan cara aktif terlibat secara langsung. Dalam observasi ini, observer harus terjun langsung melakukan proses yang diamatinya sehingga ia akan mengetahui dan mendapatkan secara jelas gambaran dari apa yang diobservasi.

2. Observasi Sistematis
Observasi yang dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah dirancang, yang telah dirancang sebelumnya tanpa menyalahi aturan tersebut. Untuk melakukan observasi ini, observer harus menentukan terlebih dahulu faktor yang mendasari observasi berdasarkan kategorinya.

3. Observasi Eksperimental
Observasi yang dilakukan secara eksperimen, observer telah mempersiapkan suatu kegiatan dan situasi tertentu untuk melakukan percobaan dalam kegiatannya melakukan observasi. Observasi ini cukup menyita banyak biaya dan waktu karena eksperimen yang sesungguhnya tidak bisa dilakukan hanya sekali saja.

Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian, tujuan, manfaat serta jenis-jenis observasi. Selamat mempelajari observasi ya, detikers!

Simak Video “China Luncurkan Lagi Satelit Observasi Bumi, untuk Pantau Apa?”
[Gambas:Video 20detik]
(faz/faz)