TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Fitnah dapat diartikan sebagai perkataan yang bermaksud menjelekkan orang seperti menodai (menjatuhkan) nama baik orang yang difitnah dan merugikan kehormatan orang lain.

Fitnah dilakukan tidak hanya oleh satu orang, tetapi ada juga yang dilakukan oleh dua orang, atau beberapa orang (kelompok)

Fitnah termasuk perbuatan lisan yang sangat berbahaya, bahkan ada banyak Riwayat yang menceritakan bahwa Fitnah lebih besar dampaknya daripada pembunuhan.

• Arti dan Tanda-tanda orang Pendendam, Cara Menghindari Dendam dalam Islam

Sehingga muncul pepatah mengatakan bahwa fitnah lebih kejam dari pembunuhan.

Mengingat bahwa luka karena benda tajam bisa hilang seiringnya waktu berlalu.

Namun luka karena tajamnya lisan seseorang sulit untuk dihapus, akan senantiasa membekas dalam hati orang yang difitnah.

Orang yang suka memfitnah biasanya orang yang pengecut.

Dia tidak senang melihat orang lain hidup senang atau bahagia, ia berupaya agar orang lain jatuh kedalam kebinasaan.

Ketika seseorang melakukan fitnah maka akan banyak dampak yang ditimbulkan baik itu untuk orang yang di fitnah maupun untuk dirinya sendiri.

Dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari perilaku fitnah.

* Mendapat ancaman Allah SWT akan siksa neraka yang sangat pedih.
* Rusaknya kehidupan masyarakat karena adanya kecurigaan antara yang satu dengan yang lain.
* Terpecahnya persatuan masyarakat yang dapat memicu timbulnya beberapa kelompok yang mendukung maupun yang menentang.

Setiap muslimin dan muslimat wajib menghindari dan meninggalkan perilaku fitnah mengingat dampak negatifnya yang sangat berbahaya baik bagi pelaku maupun bagi orang yang difitnah dan bagi masayarakat secara umum.

Adapun upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari perilaku fitnah beberapa di antaranya

* Bergaul dengan baik kepada semua orang dan tidak pilih-pilih.
* Saling mengingatkan apabila pembicaraan sudah mengarah kepada perbuatan fitnah.
* Melakukan klarifikasi terlebih dahulu saat mendengar berita yang tidak jelas sumber kebenarannya.
* Mau menyampaikan dan menerima kritik dengan cara langsung dan jelas kepada yang bersangkutan dan tidak menyebarkannya kepada orang lain yang tidak ada kaitannya.
* Waspada terhadap informasi dan mencari kejelasan dan kebenaran informasi supaya kita tidak salah dalam mengambil sikap dan keputusan.
* Harus hati-hati karena fitnah itu sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan pertikaian dan kesalah pahaman, yang akhirnya menimbulkan perpecahan.

Pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa aqidah akhlak kelas 8 Mts/SMP yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia 2022.

Semoga dapat membantu adik-adik belajar dan menambah pengetahuan dan kearifan bagi siapapun yang membacanya.