ASTALOG.COM – Salah satu kajian materi dalam ilmu keolahragaan adalah tolak peluru. Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi.

Tolak peluru yaitu olahraga atletik dengan menggunakan peluru. Peluru dilempar dengan cara ditolakkan ke arah sasaran. Dalam melaksanakan tolakan, kamu dapat menggunakan gaya menyamping atau membelakangi sektor lemparan. Tujuan melakukan tolak peluru adalah menghasilkan jarak tolakan yang sejauh-jauhnya.

Lapangan Tolak Peluru

Konstruksi : Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen ,aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.

Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

Cara Memegang Peluru

Peluru diletakkan pada pangkal ujung jari. Telapak tangan, jari telunjuk, jari tengah, dan jari kelingking adalah titik tolak yang utama dan membantu dalam menolak.

1. Jari-jari tidak boleh berjauhan, jari kelingking dan ibu jari menjaga peluru agar tidak jatuh.

2. Peluru diletakkan di depan bahu (pada tulang selangka dan leher).

3. Siku diangkat setinggi bahu, peluru menempel pada tulang rahang bagian bawah.

Cara Meletakkan Peluru

Setelah peluru dipegang dengan benar, kemudian peluru ditempelkan pada leher di bawah rahang dan didukung dengan tangan. Peluru bagian atas menempel pada dagu dan siku tidak lebih dari 90 derajat.

Cara Menolak

1) Persiapan
Berdiri kangkang, rileks selebar bahu, posisi menyamping arah tolakan. Tangan kanan memegang peluru dan letakkan pada leher di bawah rahang dan menempel bahu. Siku tangan kiri dibengkokkan di depan dada. Pandangan ke arah tolakan.

2) Gerakan
Gunakan kaki yang terdekat dengan sektor lemparan sebagai kaki ayun untuk persiapan menolak. Pada saat kaki ayun di depan, putar pinggang ke arah sektor lemparan dan pinggul membantu untuk mendorong ke arah depan atas, dan tubuh condong ke depan. Pandangan tertuju ke arah tolakan.

3) Akhir
Kaki kanan digerakkan ke depan menggantikan kaki kiri sebagai tumpuan. Kaki kiri lurus ke belakang dengan rileks, lutut kaki kanan agak ditekuk. Pandangan tertuju ke arah tolakan.

Gaya Tolak Peluru

Tolak Peluru Dengan Awalan Menyamping (Gaya Orto-Dock)

1. Sikap awal berdiri menyamping dengan sektor tolakan berada di sektor kiri tubuhnya, lutut kaki kanan ditekuk, sedangkan kaki kiri diluruskan ke belakang. Berat badan berada pada kaki kanan dengan pandangan mata ke depan.

2. Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu kanan menempel pada rahang., sedangkan tangan kiri diangkat ditekuk di depan wajah kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.

3. Gerakkan akan menolak kaki kiri diangkat kemudian diputarkan ke arah kiri sebanyak 2-3 kali putaran kemudian kaki kiri berpijak di sebelah kaki kanan.

4. kaki kiri digeser ke samping kiri sambil kaki kanan juga digeser mengikuti arah kaki kiri bergeser.

5. Waktu kedua kaki bergeser ke kiri, peluru dilemparkan dengan cara tangan kanan yang memegang peluru didorong ke arah depan atas, jalannya peluru membentuk parabola diikuti pandangan mata arah jalannya peluru.

6. Sikap akhir, berat badan berada di kaki kanan diusahakan tubuh tidak keluar dari lingkaran.

Tolak Peluru Awalan Membelakangi Tolakan (Gaya O`Brian)

1. Sikap awal, berdiri membelakangi sektor tolakkan dengan berat badan ada di kaki kanan sambil tubuh dibungkukkan.

2. kaki kiri berada dibelakang sedikit terangkat, tetapi ujung kaki masih berpijak dengan tanah.

3. Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu yang menempel dengan daun telinga, sedangkan tangan kiri ditekuk ke atas menyilang di atas wajah.

4. Gerakannya, tubuh dalam keadaan rendah penuh kombinasi, sambil kaki kiri diayun-ayunkan ke depan dan ke belakang kemudian peluru ditolakkan.

5. Pada waktu menolakkan peluru diikuti berat badan diputar ke belakang sambil kaki digeser ke belakang.

6. Posisi akhir, setelah peluru ditolakkan dengan keras yang diikuti pandangan mata, kemudian berat badan ganti pada kaki kiri.

7. Keseimbangan tubuh tetap dijaga agar tidak terpental ke luar lingkaran.