Jakarta – Siklus haidsetiap wanita berbeda-beda ya, Bunda. Hal ini juga menyebabkan wanita bisa memiliki batas telat haid yang berbeda.

Haid atau menstruasi merupakan salah satu ciri kedewasaan perempuan. Menurut dr. Dito Anurogo dan Ari Wulandari dalam buku Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid, haid biasanya diawali saat usia remaja, yakni 9 sampai 12 tahun.

Sebagian kecil akan mengalami haid di usia 13 sampai 15 tahun, meski ini terbilang sangat jarang terjadi. Cepat atau lambatnya wanita mengalami haid bisa dipengaruhi beberapa faktor, seperti kesehatan, nutrisi, berat badan, kondisi psikologis, dan emosional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Wanita akan terus mengalami haid sepanjang hidupnya, setiap bulan hingga mencapai usia 34 sampai 55 tahun atau biasa disebut menopause,” kata tim penulis.

“Peristiwa ini juga sangat dipengaruhi oleh faktor kesehatan, kondisi nutrisi, dan berbagai faktor lainnya.”

Rata-rata wanita mengalami haid antara 3 sampai 8 hari dengan siklus rata-rata selama 28 hari. Perlu Bunda tahu, masa rata-rata siklus setiap wanita berbeda-beda dan sangat bervariasi.

Proses terjadinya haid
Haid adalah siklus alami yang terjadi secara reguler untuk mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya agar bisa hamil. Siklus haid melibatkan beberapa tahapan yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar di bawah otak, dan indung telur.

Pada awal siklus, lapisan sel rahim akan mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita hamil.

Rata-rata wanita mengalami siklus haid selama 21 sampai 41 hari. Hanya sekitar 15 persen wanita yang mengalami siklus haid selama 28 hari.

Untuk mengetahui batas telat haid normal atau tidak, Bunda sebaiknya menghitung siklus ya. Menurut Dr.dr.Ali Sungkar, SpOG (K), dokter spesialis kandungan dan kebidanan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), tidak ada yang namanya siklus teratur atau tidak karena setiap individu memiliki siklus haid yang berbeda.

“Jangan beranggapan haid tidak normal atau teratur jika belum menghitung siklusnya,” ujar Ali kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Batas telat haid
Ali mengatakan bahwa siklus haid masih dikatakan dalam batas normal jika terjadi antara 21 sampai 35 hari. Rata-rata plus dan minus-nya haid setiap bulan hanya berjarak dua hari dari bulan sebelumnya.

“Meski antara 21 sampai 35 itu dikatakan dalam batas normal, ada wanita yang haid dua kali sebulan. Tapi, bisa jadi itu normal untuk siklus haidnya,” ujar Ali.

Ali menyarankan wanita menghitung siklus melalui kalender menstruasi (menstrual diary). Dengan mencatat siklus haid, kita bisa mengetahui haid yang teratur. Jangan lupa untuk konsultasi ke dokter jika Bunda merasa telat haid ya.

Sementara itu, menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Kartika Cory, SpOG, saat mencatat siklus, kita perlu memperhatikan periode berlangsungnya haid. Selain itu, Bunda harus melihat berapa banyak darah yang keluar.

“Siklus haid wanita menikah atau belum menikah tidak berbeda, yakni berjarak 21 sampai 35 hari, lamanya 3 sampai 7 hari, dan ml tiap keluar haid,” ujar Kartika.

Ilustrasi Siklus Haid/ Foto: iStockPenyebab haid telat
Telah haid bisa disebabkan beberapa faktor, Bunda. Dilansir Healthline, berikut 7 penyebab haid telat pada wanita:

1. Stres
Stres bisa memengaruhi hormon tubuh dan bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur menstruasi. Seiring berjalannya waktu, stres dapat menyebabkan penyakit, kenaikan atau penurunan berat badan secara tiba-tiba dan memengaruhi siklus haid.

Jika masalah ini mengganggu haid, coba lakukan teknik relaksasi dan mengubah gaya hidup. Jangan lupa untuk olahraga agar haid tidak telat.

2. Berat badan rendah
Wanita yang mengalami gangguan makan, seperti anoreksia nervosa atau bulimia, mungkin mengalami haid telat atau terlewat. Berat badan di bawah 10 persen dari kisaran normal dibandingkan berat badan dapat mengubah fungsi tubuh dan menghentikan ovulasi, Bunda.

“Untuk mengembalikan siklus haid yang normal, sebaiknya berat badan dinaikkan,” kata psikolog kesehatan, Debra Rose Wilson, Ph.D.

3. Obesitas
Sama seperti berat badan rendah, wanita yang obesitas juga bisa telat haid. Hal ini disebabkan perubahan hormonal dalam tubuh.

Dokter mungkin akan merekomendasikan diet dan olahraga untuk mengatasi masalah ini. Dokter juga akan menentukan apakah obesitas adalah faktor yang menyebabkan haid terlambat, Bunda.

4. Polycystic ovary syndrome (PCOS)
PCOS adalah kondisi yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon androgen. Kondisi ini bisa membuat ovulasi tidak teratur atau malah menghentikannya sama sekali, Bunda.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan hormon insulin tidak seimbang. Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu mengatur siklus haid yang telat.

5. Konsumsi pil KB
Pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin yang mencegah ovarium melepaskan sel telur. Diperlukan waktu hingga enam bulan agar siklus haid kembali normal setelah menghentikan pil KB.

Telah haid juga bisa disebabkan penggunaan alat kontrasepsi lainnya, Bunda. Misalnya, seperti kontrasepsi yang ditanam atau disuntikkan ke tubuh.

6. Penyakit kronis
Penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit celiac bisa bikin wanita telat haid. Meski jarang terjadi, perubahan gula darah bisa dikaitkan dengan faktor hormonal.

Sementara itu, penyakit celiac dapat menyebabkan peradangan yang merusak usus kecil. Akhirnya, nutrisi tidak bisa diserap tubuh dan menyebabkan wanita telat haid.

7. Pre menopause
Kebanyakan wanita mengalamimenopause di usia 45 sampai 55 tahun. Sekitar usia 40 tahun, umumnya wanita mulai mengalami gejala pre menopause dini.

Kondisi ini menyebabkan suplai sel telur berkurang. Akibatnya, wanita mengalami siklus haid yang terlambat atau berakhir.

Kapan harus ke dokter?
Bila Bunda mulai merasa khawatir karena telat haid, sebaiknya segera ke dokter. Dokter akan mencari penyebab haid telat atau terlambat dan menentukan perawatan yang sesuai kondisi Bunda.

Sebelum ke dokter, jangan lupa catat siklus haid selama beberapa bulan ya. Tunjukkan catatan ini ke dokter untuk membantu mereka mencari penyebab.

Segera hubungi dokter jika Bunda mengalami gejala, seperti demam, mual dan muntah, pendarahan yang berlangsung lebih dari tujuh hari, atau tidak haid selama setahun.

Simak juga gejala umum wanita mengalami menopause, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Foto: Mia Kurnia Sari (ank/rap)