Kehamilan

Yuni Ayu Amida | Haibunda

Kamis, 22 Aug :30 WIB

Jakarta – Ibu hamil biasanya dihampiri kecemasan saat menunggu kelahiran si kecil. Apalagi, usia kehamilan sudah melewati Hari Perkiraan Lahir (HPL). Sebenarnya, berapa sih usia kehamilan paling aman untuk melahirkan normal?Menurut penjelasan dr.Yusfa Rasyid, Sp.OG, MARS, dari RSIA YPK Mandiri, umumnya persalinan yang dianggap normal itu bila terjadi pada usia kehamilan 38 sampai 41 minggu.

“Atau maju dua minggu atau mundur satu minggu dari hari prediksinya,” jelas Yusfa, dikutip dari detikcom.

Di usia kehamilan 38 sampai 41 minggu, Yusfa memastikan, janin dianggap sudah matang. Itu sebabnya pada usia tersebut umumnya keadaan bayi sama dan tidak ada yang membedakan dia lebih sehat atau sebaliknya.Kalau usia kelahiran terlalu muda, kata Yusfa, bayi berisiko mengalami gangguan antara lain gangguan pernapasan sampai gagal napas, gangguan refleks isap, gangguan pendengaran dan penglihatan, dan yang paling buruk adalah risiko kematian.

Di samping itu, mengutip Medline Plus, usia kehamilan bisa ditentukan sebelum atau setelah kelahiran. Untuk menghitung usia kehamilan sebelum lahir, penyedia layanan kesehatan atau dokter akan menggunakan ultrasonografi (USG) untuk mengukur ukuran kepala, perut, dan tulang paha bayi.

Ini guna memberi gambaran seberapa baik pertumbuhan bayi dalam rahim. Sedangkan setelah lahir, usia kehamilan dapat diukur dengan melihat berat bayi, panjang, lingkar kepala, tanda-tanda vital, refleks, tonus otot, postur, serta kondisi kulit dan rambut.

Ilustrasi melahirkan normal/ Foto: Thinkstock

Jika usia kehamilan bayi yang lahir cocok dengan perhitungan usia kalender, maka usia kehamilan bayi dikatakan sesuai. Nah, bayi ini memiliki tingkat masalah dan kematian lebih rendah daripada bayi yang usia kehamilannya lebih kecil atau besar. Berat bayi yang cukup bulan untuk dilahirkan biasanya antara 2,5 kg sampai 4 kg.Melansir dari Health Line, untuk menghitung tanggal persalinan, kita dapat memperkirakan dengan cara tandai hari pertama haid terakhir Bunda, kemudian untuk tanggal ditambah 7, bulan dikurangi 3, serta tahun ditambah 1. Namun, cara yang paling akurat adalah menghitung lewat pemeriksaan USG pada trimester pertama.

Hanya saja, jika tanggal persalinan memang lewat atau kurang beberapa hari dari HPL, tidak jadi masalah ya, Bun. Jika terlalu dipikirkan untuk melahirkan sesuai HPL, namun ternyata tidak bisa, takutnya malah membuat Bunda berpikir bahwa ada yang salah dengan kandungan, yang akhirnya malah membuat stres. Karena sebenarnya, tanggal persalinan kadang sifatnya memang tidak terduga.

Simak pula cara ibu perawatan diri setelah melahirkan, dalam video di bawah ini, Bun.

(yun/muf)

Sebenarnya berapa lama waktu yang dibutuhkan seorang perempuan untuk bisa hamil setelah melakukan hubungan seksual?

Apakah bisa diketahui seperti apa prosesnya? Ini tentu ada penjelasannya jarak kehamilan setelah berhubungan secara medis, berikut Popmama.comuraikan prosesnya.

1. Bagaimana proses kehamilan terjadi?
Unsplash/Pete Bellis

Kehamilan tidak dimulai pada hari ketika pasangan melakukan hubungan seks, prosesnya dapat membutuhkan waktu hingga enam hari setelah hubungan seksual untuk sperma dan sel telur bertemudan membentuk sel embrioyang berhasil dibuahi.

Kemudian, bisa memakan waktu enam hingga 10 hari untuk telur yang telah dibuahi hingga sepenuhnya menanamkan dirinya sendiri di dinding rahim.

Kehamilan dimulai selama implantasi ketika hormon yang dibutuhkan untuk mendukung kehamilan dilepaskan.

EDITORS’ PICKS
1. Ini Faktor Penentu Kesuburan yang Suami dan Istri Perlu Ketahui
2. Tips Melakukan Posisi Sujud yang Benar agar Bayi Tidak Sungsang
3. 5 Olahraga yang Cocok untuk Ibu Menyusui, Mudah Dilakukan Sehari-hari!

2. Bagaimana cara memastikan kehamilan?
Unsplash/Sarrah Gray

Satu-satunya cara untuk memastikan kehamilan adalah dengan melakukan tes kehamilan. Perempuan dapat membeli alat tes kehamilan di toko obat atau pergi ke pusat kesehatan untuk melakukan tes kehamilan. Tes kehamilan bekerja dengan mendeteksi hormon yang disebut human chorionic gonadotropin hormone (HCG).

HCG adalah hormon yang mendukung kehamilan dan mulai dilepaskan ketika sel telur yang dibuahi menanamkan dirinya sendiri ke dinding rahim dan saat itulah kehamilan dimulai.

Unsplash/Alexandra Gorn

Seorang perempuan yang belum ingin hamil dan masih takut untuk menjalani kehamilan, mungkinperlu mempertimbangkan untuk memakai alat kontrasepsi darurat kondom atau pil KB darurat.

Pil KB darurat efektif bila dikonsumsi 12 jam atau maksimal lima hari setelah hubungan seksual.Semakin cepat pil KB darurat dikonsumsi, akan semakin baik juga efeknya.

Pil KB ini mudah ditemukan, dan bisa dibeli oleh perempuan di atas 17 tahun. Bagi yang usianya masih dibawah itu, tetap bisa mendapatkan pil KB dengan resep.

Jika kamu tidak sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya kamu menggunakan kontrasepsi jenis pil KB.

Selain menggunakan kontrasepsi, kamu juga bisa menghindari berhubungan seks di waktu ovulasi atau masa subur.

Gunakan toolsPopmama.com untuk mengetahui jadwal ovulasi yang benar dengan mengisi tanggal menstruasi kamu dengan tepat. Ini akurat selama kamu mengisinya dengan benar.

Itulah yang perlu kamu ketahui mengenai jarak kehamilan setelah berhubungan. Kehamilan yang baik adalah kehamilan yang direncanakan. Jadi pastikan Kamu merencanakan kehamilan dengan baik, ya!

Baca juga:

* 5 Tanda Ovulasi yang Seringkali Tidak Disadari
* 5 Hal yang Dapat Kamu Lakukan untuk Program Hamil Saat Pandemi
* 5 Cara Alami Meningkatkan Kesuburan Agar Cepat Hamil

Lihat Foto

Ilustrasi hamil

KOMPAS.com – Bagi sebagian besar pasangan suami-istri, kehadiran buah hati adalah hal yang ditunggu-tunggu.

Akan tetapi, lamanya kehamilan usai berhubungan seksual berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada situasi dan kondisi.

Proses pembuahan dapat terjadi dalam beberapa jam hingga hari.

Akan tetapi, proses implantasi atau menempelnya embiro pada dinding rahim biasanya terjadi dalam waktu satu minggu usai berhubungan.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Flu Bisa Sebabkan Penyakit Berikut

Menurut American Society for Reproductive Medicine, wanita sehat berusia 30 tahun memiliki peluang 20 persen untuk hamil jika berhubungan seks selama masa subur, tepat sebelum atau selama ovulasi.

Saat usia memasuki kepala empat, peluang hamil akan turun menjadi lima persen.

Lama waktu pembuahan
Pembuahan hanya dapat terjadi jika sel telur dan sperma yang sehat bertemu.

Waktu yang dibutuhkan tergantung pada apakah sang wanita telah mengalami ovulasi dan seberapa cepat sperma mencapai sel telur.

Sperma dapat hidup di saluran reproduksi wanita selama kurang lebih 5 hari, sehingga kehamilan setelah berhubungan seks dapat berlangsung hingga satu minggu sebelum ovulasi.

Sementara itu, sel telur hidup selama 12 hingga 24 jam setelah ovulasi.

Oleh Fitri Syarifah pada 13 Agu 2013, 09:00 WIB

Diperbarui 13 Agu 2013, 09:00 WIB

Perbesar

Dalam penelitiannya di US National Institute of Environmental Health Sciences, peneliti menemukan kemungkinan waktu kelahiran normal itu tidak tepat sembilan bulan. Ada yang melebihi dan ada yang kurang. Sebenarnya, berapa rata-rata usia kehamilan?

Seperti dikutip dari laman Newser, Selasa (13/8/2013), usia kehamilan normal ternyata masih diperdebatkan hingga saat ini. Karena menurut laporan yang ditulis BBC, hanya ada 4 persen wanita yang benar-benar mencapai kelahiran selama 9 bulan.

Sementara 30 persen wanita lainnya bahkan melewati tanggal jatuh temponya. Dan sisanya justru melahirkan sebelum usia kehamilan 9 bulan.Pada studi ini, peneliti mengungkapkan bahwa penelitian ini dikaitkan dengan perhitungan akurat menggunakan sampel urine untuk menentukan ovulasi tepat. Penelitian ini tidak termasuk kelahiran prematur. Karena peneliti menemukan periode kehamilan alami yang bervariasi sampai 37 hari. Dan akhirnya ditemukan bahwa rata-rata waktu bayi lahir adalah 268 hari.Studi ini juga menemukan adanya hubungan antara lama kehamilan dan usia ibu dengan berat bayi saat lahir.

Dengan adanya penelitian ini, juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynecologists di Inggris mengungkapkan bahwa mungkin nanti dokter bisa lebih tepat memprediksi kelahiran dari tanggal awal kehamilan bukan tanggal jatuh tempo kelahiran.

(Fit/Mel)

* Fitri SyarifahAuthor

* Irna GustiawatiEditor

TOPIK POPULER

POPULER
Berita Terbaru
Berita Terkini Selengkapnya