Semua orang Islam mungkin sudah tahu, bahwa percaya pada kitab Allah merupakan rukun Iman yang nomer tiga, dan orang yang tidak beriman kepada kitab Allah maka ia telah keluar dari Islam. Yang dimaksud iman pada kitab Allah ini adalah iman pada wahyu yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul, baik itu terkumpul dalam sebuah kitab atau tidak. Dalilnya adalah ayatal-Quran:

قُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ اِلٰٓى اِبْرٰهيمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَمَآ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَمَآ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْۚ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْۖ وَنَحْنُ لَه مُسْلِمُوْنَ

“Katakanlah, kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami berserah diri kepada-Nya.”(QS. Al-Baqarah 2:136).

Ayat di atas hanya memerintahkan untuk beriman kepada setiap sesuatu yang diturunkan Allah kepada utusan-Nya, tanpa menjelaskan cara untuk mengimaninya. Oleh karenanya, dalam tulisan ini penulis akan membahas bagaimana cara beriman pada kitab Allah.

Dalam kitabMukhtashar fî Ushûli I’tiqâdiAhlissunnah wal-Jamâahdijelaskan, bahwa menurut Ahlusunah wal Jamaah iman adalah perbuatan hati dan anggota badan serta ucapan lisan. Takrif ini sekaligus menolak terhadap pendapat kelompok Murji’ah yang mengatakan bahwa amal perbuatan tidak termasuk dalam kategori iman.

Jadi iman pada kitabAllahtidak hanya sebatas meyakini bahwa kitab Allah itu diturunkan oleh Allah kepada para utusan-Nya. Lebih dari itu, iman pada kitab Allah juga meliputi ucapan lisan serta tindakan anggota badan.

Adapun penjelasannya sebagai berikut:
Pertama, bentuk beriman pada kitab Allah dengan hati adalah sebagaimana yang telah dijelaskan, yakni meyakini bahwa kitab-kitab tersebut diturunkan oleh Allah dalam bentuk wahyu kepada para nabi dan rasul.

Kedua, cara beriman pada kitab Allah dengan lisan adalah mengakui apa yang telah diyakini oleh hati, serta mengabarkan dan bersaksi tentangnya.

Ketiga, cara beriman pada kitab Allah dengan anggota badan adalah melaksanakan perintah yang terdapat dalam kitab-Nya, menjauhi larangan-Nya, serta bertatakrama sesuai adab yang diterangkan di dalam kitab-Nya.

Walhasil, selain meyakini dengan hati, iman pada kitab Allah juga meliputi perbuatan anggota badan dan ucapan lisan. Keduanya adalah kelanjutan dari apa yang telah diyakini oleh hati, karena ketika hati dipenuhi dengan iman, maka secara otomatis lisan akan mengakui dan anggota badan akan tunduk kemudian melakukan perintah-perintah-Nya. Maka dari itu, perkataan lisan dan perbuatan anggota badan itu juga termasuk iman, karena yang mendorong tindakan tersebut adalah keyakinan hati.

Moh Kanzul Hikam |Annajahsidogiri.id