Hewan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang dalam bahasa inggrisnya dinamakan “animal” sedangkan dalam bahasa latin disebut dengan kata “animals” yang berarti memiliki nafas. Hewan atau binatang memiliki ciri-ciri diantaranya memiliki gaya gerak, memiliki rangsangan dan mampu menerima rangsangan dari luar tubuhnya, membutuhkan asupan makanan dan memiliki jaringan tubuh yang sederhana hingga kompleks dengan bentuknya yang lunak.

Ciri-ciri hewan secara umum

Pertumbuhan dan perkembangan hewan sebagai salah satu cara untuk mempertahankan hidupnya dimulai dari bentuk zigot atau bakal anak. Zigot ini merupakan sel telur yang telah dibuahi oleh sperma dari induk jantan dan kemudian zigot ini akan tumbuh menjadi embrio. Embrio kemudian akan terbentuk menjadi bagian-bagian organ yang tersusun dengan rapi dan terbentuklah sistem organ di dalam tubuh hewan. Pada beberapa jenis hewan tertentu terjadi perubahan bentuk tubuh dari hewan tersebut yang dinamakan dengan metamorphosis. Hewan yang melakukan metamorphosis ini antara lain adalah daur hidup kupu-kupu, daur hidup katak, daur hidup kecoa dan belalang

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari hewan ini terdiri dari dua jenis yaitu faktor internal dan faktor eskternal. Faktor internal seperti dari faktor gen dan keturunan dari induk baik dari induk jantan atau induk betina. Sedangkan faktor eksternal meliputi air, cahaya, lingkungan, nutrisi dan lainnya. proses perkembangbiakkan hewan berbeda-beda tergantung dari jenisnya masing-masing.

Ciri-ciri hewan secara umum dapat dilihat berikut ini:

* Hewan merupakan suatu organisme yang heterotrofik, multiseluler dan juga eukariota. Hewan mempertahankan diri dengan menggunakan berbagai asupan makanan sebagai sumber energinya dalam melakukan berbagai jenis aktivitas. Hewan melakukan makan dengan cara menelan sumber makanan yang sudah jadi seperti daun, bagian bagian bunga, buah dan daging.
* Komponen sel-sel pembentuk dinding tubuh hewan ini terbuat dari protein structural kolagen. Serta tidak memiliki dinding sel yang kuat sebagai penahan tubuhnya.
* Hewan memiliki keunikan yaitu memiliki dua jaringan yang bertanggung jawab atas segala gerakan yang dilakukannya dalam melakukan segala aktivitasnya. Jaringan tersebut adalah jaringan saraf dan jaringan otot.
* Sebagian besar jenis hewan melakukan perkembangbiakkan dengan cara melakukan hubungan seksual atau kawin dimana membutuhkan jenis betina dan jenis jantannya. Ada beberapa jenis hewan yang melakukan perkembangbiakkan dengan seorang diri yaitu dilakukan oleh jenis protozoa atau hewan yang berada di tingkat rendah dengan sistem tubuhnya yang sangat sederhana.
* Hewan memiliki alat pernafasan yang berbeda satu sama lain tergantung jenis dan dimana dia hidup. Untuk hewan yang hidup di dalam air akan menggunakan insang sebagai cara pernafasannya. Sedangkan untuk hewan yang berada di daratan bisa menggunakan paru-paru, kulit dan trakea. Hewan yang menggunakan paru-paru sebagai organ pernafasannya adalah mamalia seperti kucing, singa, macan, kambing, ikan paus, lumba-lumba, singa laut, sapi, dan masih banyak lagi lainnya. sedangkan untuk hewan yang bernafas menggunakan kulit misalnya ular dan cacing dan yang menggunakan trakea untuk bernafas adalah jenis serangga.
* Hewan memerlukan asupan makanan dan minuman untuk tetap mempertahankan hidupnya.

proses berkembangbiak merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup dengan tujuan untuk melestarikan keturunannya. Anak yang dihasilkan dari proses berkembang biak ini akan mewarisi gen dari induknya baik dari induk jantan maupun dari induk betina. Hewan atau binatang juga merupakan makhluk hidup dan itu berarti bahwa hewan juga melakukan perkembangbiakkan. Cara berkembang biak hewan dibedakan menjadi dua jenis yaitu perkembangbiakkan secara vegetative dan secara generative.

Berikut adalah penjelasan dari cara berkembangbiak hewan :

Perkembangbiakan secara Vegetative
Perkembangbiakkan hewan yang dilakukan secara vegetative merupakan kondisi dimana hewan tidak melakukan proses perkawinan dengan hewan lainnya. bagaimana itu bisa terjadi? ya, di dunia ini terdapat beberapa jenis hewan yang nampaknya memang bukan seperti hewan karena tidak memiliki mulut, kaki, mata, tangan dan lain sebagainya. Hewan unik ini biasanya ditemukan di lautan dengan kedalaman yang sangat dalam serta dengan biota laut sehingga terkadang hewan ini tidak dianggap seperti hewan. Jenis hewan ini merupakan yang tingkat terendah atau dalam bentuk yang paling sederhana. Contoh hewan yang melakukan perkembangbiakkan secara vegetative ini adalah jenis dari protozoa atau yang biasa juga disebut sebagai hewan bersel satu. Contoh dari protozoa ini adalah amuba, paramecium, cilliata dan flagelata.

Cara perkembangbiakkan hewan secara vegetative ini terdiri dari dua jenis yaitu membelah diri dan bertunas.

1. Membelah diri

Hewan yang termasuk di dalam protozoa atau yang memiliki bentuk paling sederhana ini tidak bisa dilihat langsung dengan mata karena memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga manusia memerlukan alat seperti mikroskop atau kaca pembesar untuk bisa mengamatinya. Protozoa sendiri terdiri dari sel-sel dinding sel, cairan sel (sitoplasma), dan inti sel (nukleus sel). Proses perkembangbiakkan dengan cara membelah diri ini diawali dengan inti sel yang memanjang dan menjadi bentuk bulat. Kemudian setelah inti sel ini cukup panjang, bagian sitoplasma atau cairan sel akan mengecil dan akhirnya inti sel akan terpisah menjadi dua dan diikuti dengan melepasnya bagian sitoplasma. Setelah tahap ini terlewati kemudian muncullah protozoa baru hasil dari pembelahan diri tadi.

2. Bertunas

Hewan yang melakukan perkembangbiakkan dengan cara bertunas adalah hydra dan anemone laut. Hewan hydra mungkin sekilas akan tampak seperti tumbuhan karena memiliki batang dan tangkai namun jangan salah bahwa ternyata hydra merupakan hewan yang memiliki bentuk paling sederhana atau protozoa. Tidak seperti amuba yang merupakan hewan bersel satu, namun hydra dan anemone laut merupakan hewan yang memiliki banyak sel. Hewan hydra ini tumbuh di dalam air atau di lautan biasa ditemukan.

Cara perkembangbiakkan hewan hydra ini diawali dengan tumbuhnya tunas pada bagian tubuh induk yang sudah matang atau dewasa. Pada awalnya tunas berukuran kecil dan menumpang hidup pada induknya serta dalam mencari makan tunas kecil tersebut masih tidak bisa mencari makan sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, tunas akan menjadi tumbuh semakin besar dan setelag tunas tersebut mampu mencari makanannya sendiri dan sudah bisa hidup mandiri maka saat itulah tunas tersebut akan lepas dari induknya dan menjadi hewan hydra sendiri.

3. Fragmentasi

Selain membelah diri dan bertunas, cara perkembangbiakkan hewan secara vegetative lainnya adalah fragmentasi. Yang dimaksud dengan fragmentasi adalah dimana ada hewan yang bisa melepaskan bagian tubuhnya dan bagian yang terlepas tersebut akan menjadi individu baru. Jadi, bagian apapun yang dilepaskan oleh tubuh hewan tertentu akan membuat bagian tersebut hidup. Hewan yang melakukan perkembangbiakkan dengan cara fragmentasi adalah planaria (merupakan sejenis cacing pipih).

Perkembangbiakkan secara Generative
Perkembangbiakkan hewan secara generative ini merupakan salah satu cara berkembang biak hewan yang dilakukan dengan cara melakukan perkawinan. Tidak seperti amuba dan hydra yang bisa melakukan perkembangbiakan seorang diri tanpa harus ada hewan lainnya dalam kasus perkembangbiakkan hewan secara generative bisa dilakukan hanya apabila hewan tersebut memiliki pasangan sehingga bisa melakukan proses perkawinan. Secara umum ada tiga jenis cara perkembangbiakkan hewan dengan cara generative ini yaitu bertelur (ovipar), melahirkan (ovivipar) dan bertelur sekaligus melahirkan (ovovivipar).

1. Bertelur (ovipar)

Cara berkembang biak hewan dengan cara bertelur disebut juga sebagai ovipar, dimana diambil dari kata ovum yang berarti telur. Ovum atau telur terletak pada hewan betina dan telur tersebut akan dibuahi dengan menggunakan sperma miliki hewan jantan. Nah, proses pembuahan telur oleh sperma ini bisa dilakukan di dalam tubuh induk betina atau bahkan di luar tubuh induk betinanya. Pembuahan yang dilakukan didalam tubuh induknya disebut juga sebagai pembuahan internal, contohnya yang dilakukan oleh unggas dan serangga sedangkan pembuahan yang dilakukan di luar tubuh induknya disebut juga sebagai pembuahan eksternal, contohnya yang dilakukan oleh katak dan ikan. Berikut ini beberapa contoh dari pembuahan secara internal dan eksternal.

2. Cara bertelur pada unggas

Cara bertelur yang dilakukan oleh unggas dan sejenis burung dilakukan dengan cara melakukan pembuahan di dalam tubuh induk betina.

* Jadi, misalnya saja yang menjadi kasus disini adalah ayam. Ayam jantan akan membuahi telur yang ada di dalah ayam betina dengan menggunakan sperma.
* Telur yang ada di dalam tubuh induk ayam betina tidak memiliki cangkang keras namun masih berbentuk bulatan kuning kecil sekali seperti butir kacang hijau.
* Setelah telur mengalami pembuahan oleh sperma barulah telur akan bergerak menuju saluran telur. Pada proses inilah kemudian telur akan dibungkus menggunakan cangkang telur dengan zat khusus yang ada di dalam ayam betina. Cangkang ini awalnya masih sangat lembek dan rapuh.
* Setelah proses tersebut terjadi maka telur akan dikeluarkan oleh ayam betina melalui slauran pengeluaran pada ayam atau yang juga disebut sebagai kloaka. Cangkang pada proses ini sudah sangat kuat bahkan tidak bisa dihancurkan oleh manusia jika menggenggamnya.
* Di dalam cangkang telur tersebut terdapat kuning telur dan putih telur sebagai cadangan makanan bagi calon anak ayam hingga waktunya menetas terjadi. setelah telur keluar dari diri ayam, telur tersebut akan dierami oleh induknya selama 21 hari.
* Pada saat proses mengerami ini ayam betina tidak makan dan minum atau puasa. Setelah tiba waktunya telur akan pecah dan menetaskan anak ayam.

3. Cara bertelur pada katak dan ikan

Cara bertelur yang dialami oleh katak dan ikan cukup unik karena proses bertemunya sperma dan telur tidak terjadi di dalam tubuh ikan betina namun terjadi di luar sehingga disebut sebagai pembuahan eksternal.

4. Cara bertelur pada ikan

Cara bertelur yang dilakukan oleh ikan ini sebenarnya berbeda-beda tergantung dari jenis ikannya itu sendiri sedangkan saat ini jumlah jenis ikan sangatlah banyak hingga mencapai ribuan. Jadi, tentu saja ada sangat banyak cara unik dan khas pada cara bertelur ikan. Namun, di sini akan dijelaskan secara umumnya saja yang dialami oleh semua jenis ikan.

* Proses perkembangbiakkan ikan diawali dengan cara ikan betina menarik perhatian dari ikan jantan. Ikan betina akan berenang kesana kemari untuk menarik si jantan. Biasanya proses ini dilakukan di bagian air yang memiliki banyak tumbuhan sebagai sarana tempat telur itu menempel.
* Setelah ikan jantan tertarik pada si betina, kemudian secara otomatis si ikan betina akan mengeluarkan telurnya yang jumlahnya bisa mencapai ratusan hingga ribuan dan ini juga diikuti oleh ikan jantan yang melepaskan spermanya di kumpulan telur tadi. Nah, pada saat inilah sperma dan telur bertemu sehingga terjadi proses pembuahan di luar tubuh ikan.
* Setelah sperma dan telur bertemu maka selanjutnya telur akan dengan sendirinya menempel pada daun atau tumbuhan atau benda lain yang ada di sekitar proses pembuahan. Namun, proses pembuahan seperti ini akan sangat rawan terjadi kegagalan karena beberapa hal misalnya karena tempatnya yang sangat luas berada di perairan akan sangat mudah terbawa arus dan tidak menutup kemungkinan jika telur tersebut dimangsa oleh para predator.

Cara ikan melindungi telurnya

Ada beberapa jenis ikan yang menggunakan cara khusus untuk melindungi telurnya. Contohnya adalah ikan mujair. Ikan mujair akan menjaga telurnya sebagai mangsa dari para predator dengan membawa telur tersebut di dalam mulutnya setiap saat hingga telur tersebut menetas. Setelah telur menetas dan menjadi ikan kecil baru akan dikeluarkan dari dalam mulutnya. Bahkan ketika sudah di luar mulut induknya, jika ada bahaya yang mengintainya, ikan kecil tersebut akan masuk lagi ke dalam mulut induknya.

Cara unik lainnya juga dilakukan oleh ikan punggung. Ikan ini melindungi telurnya dengan cara membuat sarang khusus dan ikan jantan, ayah dari telur-telur tersebut akan selalu berjaga sepanjang hari di sekitar sarang untuk melindungi para predator yang ingin memangsa calon anaknya. Penjagaan ini dilakukan hingga telur menetas dan melahirkan ikan-ikan punggung kecil.

5. Cara bertelur pada katak

Katak dewasa memang hidup di darat namun ketika dirinya sudah masuk dalam masa kawin dirinya akan masuk ke dalam air. Katak betina akan menuju air dan diikuti oleh katak jantan yang melalui daur hidup katak.

* Proses perkawinan katak ini diawali dengan katak jantan akan naik ke punggung katak betina dan menekan tubuh katak betina hingga dirinya mengeluarkan telur. Bersamaan dengan keluarnya telur dari katak betina ini juga dibersamai dengan keluarnya sel sperma dari katak jantan.
* Dan kemudian telur serta sperma katak tersebut akan bertemu di dalam air dan terjadilah pembuahan eksternal. Telur katak akan menempel pada benda yang ada di dekatnya, cangkang telur katak sangat kuat dan dalam sekali bertelur katak bisa menghasilkan hingga ribuan telur.
* Telur katak kemudian akan menetas menjadi berudu atau kecebong yang masih hidup di dalam air. Saat masih menjadi kecebong, ini masih menggunakan insang untuk bernafas kemudian setelah menjadi katak muda lambat laun akan muncul kaki katak dan insang tadi akan tertutupi kulit digantikan dengan paru-paru yang menjadi organ pernafasannya. Setelah menjadi katak dewasa katak akan menjadi katak sejati dan hidup di daratan. Proses hidup katak ini juga disebut sebagai metamorphosis.

Melahirkan (vivipar)
Hewan yang melakukan perkembangbiakkan dengan cara melahirkan adalah bangsa mamalia yang dicirikan memiliki sistem pernapasan mamalia dengan cara bernafas menggunakan paru-paru, memiliki telinga dan memiliki kelenjar susu. Hewan mamalia ada yang hidup di daratan dan ada juga yang hidup di lautan. Mamalia yang hidup didaratan diantaranya adalah kucing, sapi, kera, anjing, kambing dan lainnya. sedangkan hewan mamalia yang hidup di dalam air adalah lumba-lumba, ikan paus dan singa laut.

Hewan yang melakukan perkembangbiakkan dengan cara melahirkan atau vivipar ini juga memiliki telur di dalam tubuh induk betinanya. Hanya saja ukuran telur pada mamalia sangatlah kecil karena tidak memiliki kandungan putih telur dan kuning telur sebagai bahan cadangan makanan bagi si calon anak. Telurnya juga tidak dilengkapi dengan cangkang karena pertumbuhan anak terjadi di dalam tubuh induk betina atau tidak dikeluarkan dari tubuh betina.

* Proses ini terjadi saat bertemunya sel sperma dari induk jantan dan sel telur dari induk betina dan kemudian terjadi pembuahan.
* Telur yang sudah dibuahi ini kemudian akan menjadi zigot atau calon anak.
* Zigot yang suda terbentuk ini akan berubah menjadi embrio dan kemudian akan menuju rahim.
* Embrio yang sudah jadi ini kemudian akan berkembang di dalam rahim induk betina dan akan mendapatkan asupan makanannya secara langsung dari induk betina melalui plasenta atau yang juga sering disebut sebagai ari-ari.
* Selama embrio ini berada di dalam rahim, maka induk betina akan masuk dalam masa mengandung karena embrio ini juga mengalami perkembangan dan pertumbuhan di dalam rahim.
* Lamanya waktu mengandung antara satu jenis mamalia dengan lainnya berbeda-beda sehingga tidak bisa disamakan.

Ciri hewan yang berkembang biang secara vivipar

Setelah proses pertumbuhan dan perkembangan calon anak di dalam rahim terbentuk dengan sempurna. maka sudah saatnya anak lahir melalui saluran khusus melahirkan. Pada saat bayi mamalia lahir dalam kondisi yang sangat lemah dan sangat rapuh sehingga induk bayi akan menjaganya dengan ketat dan memberikannya susu dan makanan lainnya hingga bayi tersebut tumbuh dan bisa mandiri.

Ciri-ciri hewan yang melakukan perkembangbiakkan secara vivipar atau melahirkan:

* Janin akan tumbuh di dalam rahim induk betina (hamil atau mengandung)
* Janin di dalam rahim akan mendapatkan asupan makanan secara langsung dari sang induk betina melalui saluran khusus yang disebut sebagai plasenta atau ari-ari atau tali pusat.
* Proses pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam perut relatif lambat dibandingkan dengan cara bertelur
* Bentuk tubuh akan akan sama dengan bentuk tubuh sang induk
* Memiliki daun telinga
* Induk betina akan menyusui anaknya hingga anaknya bisa mandiri dengan hidupnya sendiri.

Bertelur sekaligus melahirkan (ovovivipar)

Cara berkembangbiak hewan selanjutnya adalah dengan cara bertelur dan melahirkan atau yang biasa disebut dengan ovovivipar. Mengapa demikian? Ya, karena ada beberapa jenis hewan yang mengalami kedua proses berkembang biak baik bertelur dan juga melahirkan. Pada hewan ovovivipar ini hewan melakukan perkawinan dan pembuahan telur dan sperma terjadi di dalam tubuh induk betina. Di dalam induk betina akan terjadi telur yang di dalamnya terdapat zigot (calon anak) yang kemudian tumbuh menjadi embrio.

Selama pertumbuhan dan perkembangan embrio di dalam telur ini, telur tidak dikeluarkan sebagaimana seperti pada ayam dan unggas. Namun telur akan disimpan di dalam perut si induk betina. Embrio ini mendapatkan makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam perut bukan mendapatkannya langsung dari sang induk seperti hewan mamalia. Setelah telur matang dan kemudian siap untuk dilahirkan. Proses penetasan telur ini juga dilakukan di dalam perut induk betina dan kemudian bayi yang sudah menetas akan dikeluarkan melalui saluran khusus yang ada di dalam tubuh induk betina. Hewan yang mengalami cara perkembangbiakkan ini contohnya adalah kadal dan beberapa jenis ular.

demikianlah cara berkembang biak yang dilakukan oleh hewan dimana terbagi menjadi dua yaitu secara vegetatif atau tidak kawin dan secara kawin (generatif)