Pernah menggunakan Jangka Sorong? Kalau tidak salah jangka sorong ini bisa kamu gunakan di praktikum SMP nanti.

Lalu bagaimana cara menggunakannya? Simak pembahasannya berikut.

Pengertian Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat yang bisa mengukur panjang dan ketebalan suatu benda dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik yaitu sekitar +- 0.05 mm.

Jangka sorong biasanya dipakai oleh para enginer buat mengukur diameter benda atau lubang pipa. Gak cuma itu, jangka sorong juga bisa mengukur kedalaman atau ketinggian sebuah lubang kecil.

Pada jangka sorong juga ada 2 buah skala yang dipakai buat membaca hasil pengukuran. Pertama yaitu skala utama yang memakai satuan centimeter dan milimeter pada bagian bawah dan satuan inch pada bagian atas. Kedua adalah skala nonius atau vernier.

Sejarah Jangka Sorong

Jangka sorong udah ada sejak zaman yunani dan romawi kuno, tapi bentuknya pada saat itu punya bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini.

Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck).

Bangsa China juga dianggap udah memakai jangka sorong saat era Dinasti Han (202 – 220 SM). Alat ukur tersebut dibuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya.

Selain dipakai buat mengetahui ukuran suatu benda, dahulu bangsa Eropa juga memakainya sebagai penunjuk arah.

Jangka sorong yang biasa kamu pakai saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier.

Pierre Vernier merupakan orang yang menciptakan skala yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal sebagai skala nonius.

> Penjelasan mengenai skala nonius udah dia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques.

Skala nonius yaitu sebuah skala yang ada dalam jangka sorong. Pemakaian nama skala nonius dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19.

Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan spanyol bernama Dedron Nunes.

Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier.

Jangka sorong modern yang sering dipakai sekarang ini pertama kali diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.

Fungsi Jangka Sorong

Dibawah ini ada beberapa fungsi dari sebuah jangka sorong atau vernier caloper dalam pengukuran suatu benda, diantaranya yaitu:

* Buat mengukur tinggi suatu benda yang bertingkat.
* Buat mengukur ketebalan suatu benda dan benda yang diukur bisa berbentuk bulat, bujur sangkar, balok, persegi, kubus dan lainnya.
* Buat mengukur outer ring atau bagian luar benda.
* Buat mengukur inner ring atau bagian dalam suatu benda.
* Buat mengukur kedalaman suatu benda.

Bagian – Bagian Jangka Sorong

Ada banyak sekali bagian-bagian yang terdapat pada sebuah jangka sorong, diantaranya sebagai berikut:

1. Rahang Dalam
Rahang dalam terdiri dari 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam fungsinya buat mengukur diameter luar dan juga ketebalan benda.

2. Rahang Luar
Rahang luar juga mempunyai 2 rahang, diantaranya yaitu rahang dalam. Rahang luar ini fungsinya buat mengukur sebuah diameter dalam suatu benda.

3. Depth Probe
Depth probe ini dipakai buat mengukur sebuah kedalaman dari suatu benda.

4. Skala Utama (cm)
Skala utama (cm) ini fungsinya buat menyatakan sebuah hasil pengukuran utama dalam satuan centimeter.

5. Skala Utama (Inchi)
Skala utama (Inchi) ini berfungsi buat menyatakan sebuah hasil pengukuran dalam satuan inchi.

6. Skala Nonius (dalam 1/10 mm)
Buat setiap garis skala menunjukan 1/10 mm. Tapi, ada juga yang mempunyai skala 1/20 dan lain sebagainya. Sepuluh skala nonius mempunyai panjang 9 mm, jadi jarak dua skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,9 mm.

Dengan demikian, perbedaan satu skala utama dan satu skala nonius yaitu 1 mm – 0,9 mm = 0, 1 mm atau 0,01 cm.

Dengan melihat skala terkecil dari benda di atas, maka ketelitian dari benda tersebut yaitu setengah dari skala terkecil benda tersebut adalah 0,005 cm.

7. Skala Nonius (Inchi)
Skala nonius (inchi) ini buat menunjukan sebuah skala pengukuran fraksi dari satuan inchi.

8. Tombol Pengunci
Tombol pengunci fungsinya buat menahan bagian – bagian yang bergerak, jadi pemakai tersebut bisa mengukur dengan lebih mudah.

Jenis – Jenis Jangka Sorong
Jangka sorong ini dibagi menjadi beberapa jenis yang masing-masing mempunyai perbedaan dalam membaca skalanya, yaitu:

1. Jangka Sorong Analog (Manual)

Jangka sorong analog ini biasanya dipakai dalam praktikum di sekolah-sekolah.

Cara memakai alat ini masih manual, jadi memerlukan ketelitian yang lebih jeli lagi. Salin itu, buat mengetahui hasil pengukurannya juga harus kamu hitung terlebih dulu.

2. Jangka Sorong Digital

Jangka sorong digital ini merupakan perkembangan dari jangka sorong analog. Yang umumnya, model digital ini jarang ditemui dalam praktikum di sekolah-sekolah.

Jenis vernier caliper digital mempunyai layar digital yang bisa muncul nilai dari benda yang diukur, tanpa harus menghitung secara manual lagi.

Dengan memakai model jangka sorong ini, akan memudahkan dan mempercepat dalam mengukur sebuah benda. Tapi, dari segi harga jangka sorong digital ini lebih mahal dari pada jenis manual.

Kelebihan dan Kekurangan Jangka Sorong

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada sebuah jangka sorong, diantaranya sebagai berikut:

Kelebihannya:

* Mempunyai kecermatan pembacaan yang lumayan bagus, umumnya kecermatan pembacaannya berkisar 0.05 – 0.01 mm.
* Bisa mengukur diameter sisi luar dengan cara dijapit.
* Bisa mengukur diameter sisi dalam dengan cara di ulur.
* Bisa mengukur kedalaman.
* Harga relatif lebih murah dan terjangkau.

Kekurangannya:

* Gak bisa mengukur benda yang besar.
* Bisa terjadi pemuaian pada alat.
* Karena sensor berkontak langsung dengan benda kerja, memungkinkan terjadinya goresan atau benturan yang bisa menyebabkan ketidakrataan pada kedua sensor atau kedua rahang.

Cara Kalibrasi dan Menggunakan Jangka Sorong

Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser sampai menyentuh rahang tetap.

Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu angka nol pada skala utama dengan angka nol pada skala nonius saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka sorong tersebut udah terkalibrasi dan siap dipakai.

Caranya:

* Pertama, kendurkan baut pengunci dan geser rahang pelan – pelan. Lalu, perkirakan sesuai dengan ukuran benda yang sedang diukur dan pastikan saat rahang tertutup menunjukan angka nol.
* Setelah alat siap buat mengukur, bersihkan permukaan rahang dan benda yang akan diukur dan jangan sampai ada kotoran yang menempel pada keduanya. Karena bisa berpengaruh pada keakuratan pengukuran.
* Kemudian, apitlah benda yang diukur dengan menutup rahang yang dibuka tadi dan kamu bisa melihat skala utama dan skala noniusnya.

Cara Menghitung Jangka Sorong
Contoh 1:

Hitunglah hasil pengukurannya!

Penyelesaian:

* Pada skala utama menunjukan = 58 mm
* Pada skala nonius menunjukan = 5 x 0.1 = 0.5 mm
* Hasil pengukuran = (58 + 0.5 mm) = 58.5 mm = 5.85 cm.

Jadi, hasil pengukuran dari sebuah benda diatas adalah 5.85 cm

Contoh 2:

Jangka sorong dengan ketelitian 0.02 mm. Hitunglah hasil pengukurannya !

Penyelessaian:

* Hasil pengukuran = Angka nominal (A) + Angka desimal (B)
* Angka nominal = 9 garis (1 garis = 1 mm)
* Angka desimal = 13 garis (1 garis = 0.02 mm)

* Hasil pengukuran = (9 x 1 mm) + (13 x 0.02 mm)
* = 9 mm + 0.26 mm = 9.26 mm.

Jadi, hasil dari pengukurannya adalah 9.26 mm.

Cara Membaca Jangka Sorong

Coba kamu perhatikan pengukuran yang ada diatas ini. Nah, berikut langkah-langkah buat membaca sebuah jangka sorong, yaitu:

1. Membaca Skala Utama
Pada garis merah menunjukan angka 21 mm atau 2.1 cm adalah angka yang peling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur yaitu 21 mm atau 2,1 cm.

2. Membaca skala vernier
Ada satu garis skala utama yang tepat bertemu pada garis skala vernier. Pada gambar diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yamg terukur adalah 0.3 mm atau 0.03 cm.

Peratawan Jangka Sorong

Jadi, faktor terjadinya kerusakan alat adalah ketidakstabilan suhu ruang penyimpanan dan tempat penyimpanan, jadi memungkinkan jangka sorong buat memuai atau menyusut dan terbentuk atau tergores.

Oleh karena itu, kamu simpan jangka sorong pada suhu dan tempat penyimpanan yang khusus, biasanya ada kotak penyimpanan khusus supaya gak terjadi pemuaian dan tergores.

Nah, itu tadi merupakan pembahasan lengkap mengenai jangka sorong yang belum banyak diketahui. Semoga bisa membantu 😀

Originally posted :16:40.