Di era digital ini, cara paling praktis untuk menghubungi guru, dosen atau senior lainnya adalah via Whatsapp atau SMS. Baik itu mau bikin janji temu, mau minta bantuan, minta dituliskan surat referensi atau mau konsultasi, seringkali dimulai dari sms dulu. Jadi penting sekali mengetahui tata krama dan etika seputar Whatsapp atau SMS.

Menurut pengakuan dosen, biasanya sms dari mahasiswa tidak dibalas karena:

1. Isi sms tidak berkenan di hati, alias tidak sopan.
2. Salah waktu. Jika menghubungi di waktu sibuk biasanya akan terlewatkan, kemudian terlupakan.
3. Lebih suka ditelpon.
4. Pulsa habis.

Bagaimana cara meng-sms senior (guru/dosen/atasan)?
Walau senior Anda terlihat ramah, dekat dengan siapa saja, dan bahkan gaul, tetap disarankan untuk menggunakan bahasa formal, menggunakan sapaan dengan nama, misalnya Pak Tony, atau Bu Herni.

Contoh:

Benar:

[v] Assalamualaikum Bu Herni

[v] Selamat Pagi Pak Tony

Salah:

[x] Pagi Pak/Mas Broo…

[x]Selamat Pagi Miss Herni yang cuannntikkk,,,

Guru atau dosen pasti punya banyak murid dan kenalan, mereka tentunya tidak menyimpan nomor hp setiap kenalan. Jadi perkenalkanlah diri dengan sopan.

Contoh:

Benar:

[v] Pagi Bu Herni, maaf mengganggu. Saya salah satu mahasiswa bimbingan Ibu.

[v] Assalamualaikum Pak Tony, Maaf sebelumnya, ini saya Pandu Dinata, salah satu mahasiswa bapak untuk mata kuliah Marketing Internasional dari kelas B-1.

Salah:

[x] Assalamualaikum Pak Tony, maaf sebelumnya, coba tebak ini siapa?

[x] Pagi Bu, ini Alex, hayoo,, saya dari kelas berapa hayyooo..

Perlu diingat, guru/dosen tidak selalu menyimpan nomor setiap sms yang masuk. Jika Anda telah mengirim sms misalnya seminggu yang lalu, kemudian ada keperluan lagi, tetap perkenalkan diri Anda, supaya mereka tidak bingung mengingat kembali.

Jelaskan keperluan Anda dengan singkat, jelas dan sopan. Hindari kata-kata yang tidak tegas dan bertele-tele. Juga jangan menggunakan kata yang bersifat memerintah. Isi sms harus singkat dan padat. Jika membuat janji temu, langsung tanyakan jam dan tempatnya.

Contoh:

Benar:

[v] Assalamualaikum Pak Tony, Maaf sebelumnya, ini saya Pandu Dinata, salah satu mahasiswa mata kuliah Marketing Internasional dari kelas B-1. Saya ingin minta bantuan Bapak untuk menuliskan surat referensi untuk pendaftaran beasiswa. Kira-kira kapan Bapak ada waktu luang? Jadi saya bisa menemui Bapak dan membincangkan lebih jelas. Baiknya ketemu di mana ya Pak?

Salah:

[x] Siang Bu, ini Alex, mahasiswa bimbingan Ibu. Mau minta ditulisin surat rekomendasi nih. Ibu kapan sempat? Ibu di kantor ga? Aku kesana sekarang yah?

Jangan lupa ucapkan terima kasih untuk mengakhiri sms.

Contoh:

[v] Siang Pak Tony, saya Pandu Dinata, mahasiswa Marketing Internasional dari kelas 3A. Saya perlu bantuan Bapak untuk menuliskan surat referensi untuk pendaftaran beasiswa. Kira-kira kapan Bapak ada waktu luang? Jadi saya bisa menemui Bapak dan membincangkan lebih jelas. Baiknya ketemu di mana ya Pak? Terima kasih Pak atas waktunya, maaf telah mengganggu.

Sebelum mengirimkan sms, periksa terlebih dahulu kata-kata Anda. Perhatikan penggunaan tanda baca. Sebaiknya tidak menyingkat sms karena mau menghemat pulsa. Jagalah kesan yang baik di mata senior.

Hal yang sama juga bisa diterapkan untuk menulis email ke senior, atau seseorang yang kita belum kenal. Misalnya blogger di internet yang telah berperngalaman dalam mendapatkan beasiswa, dan kamu ingin email menanyakan tips, atau minta bantuan untuk cek CV yang kamu tulis dan lain sebagainya.

Penasaran bagaimana interaksi antara pelajar dan dosen di luar negeri? Baca kumpulan artikel mengenai kuliah di luar negeri terlengkap hanya di situs Hotcourses Indonesia!