Thursday, 18 February 2021 / Published in Blog Istilah USG sering kita dengar, tapi ternyata jenis USG pun beragam. Salah satunya pemeriksaan USG pada ibu hamil. Selama kehamilan pemeriksaan USG dilakukan untuk mengetahui kondisi kehamilan, kesehatan janin, kantung ketuban, plasenta, dan ovarium. Jika ada kelainan pada bayi, seperti cacat lahir dapat terlihat melalui USG. Gelombang frekuensi tinggi yang digunakan tidak terdengar oleh telinga manusia pada tes USG kehamilan. Biasanya disalurkan melalui alat yang disebut transduser. Alat ini membantu melihat bagian dalam perut. Dengan USG kehamilan, gema direkam dan diubah menjadi gambar bayi atau pun video. Namun, tahukah Anda cara membaca USG? Sebelum mengetahuinya, ketahuilah apa itu USG lewat ulasan berikut.

Pemeriksaan USG kerap dilakukan ibu hamil untuk mengetahui kondisi janin dan kandungan.

Tes USG kehamilan biasa dilakukan langsung di permukaan kulit. Namun, ada juga alternatif lain, yaitu USG tranvaginal di mana probe tubular di masukkan ke dalam saluran vagina. Biasanya digunakan pada awal kehamilan untuk mendapatkan gambar rahim atau ovarium yang lebih jelas. Kualitas gambar dari USG transvagina lebih tinggi. USG transvaginal digunakan untuk menentukan usia kehamilan. Selain itu, juga digunakan untuk mengevaluasi serviks yang dapat meningkatkan risiko persalinan dini. Sebelum melakukan USG, ada baiknya Anda mengetahui beberapa hal seperti, jenis hingga biaya USG yang diperlukan.

Jenis USG Kehamilan

Perkembangan teknologi yang semakin canggih membawa perubahan bagi kehidupan, tak terkecuali dunia medis. Dahulu alat yang digunakan ahli kebidanan untuk mendapatkan pencitraan bayi menghasilkan gambar hitam putih (2D) dan tidak bergerak. Kini, seiring berkembangnya teknologi hasil yang didapatkan semakin maksimal berupa dimensi gambar utuh (3D) bahkan bergerak (4D). Inilah jenis USG kehamilandan kegunaannya.

USG 2 Dimensi

Saat ini jenis USG 2 dimensi paling banyak digunakan di Indonesia. USG 2 dimensi menghasilkan gambar hitam putih. Meskipun begitu, bentuk gambar seperti jumlah air ketuban, hingga kelainan fisik seperti ukuran kepala yang besar dapat terdeteksi dengan jelas. Bahkan dengan USG 2 dimensi sudah mampu memberikan resolusi gambar yang baik dan mampu melihat kelainan fisik hingga 80%. Jadi, jenis USG ini sudah cukup untuk menggambarkan kondisi janin atau bayi Anda.

USG 3 Dimensi

Melalui USG 3 dimensi, Anda dapat melihat gambar lebih detail akan kondisi janin. Teknologi dari USG 3 dimensi sudah bisa melihat pertumbuhan janin hingga ke organ dalam. Sebagai contoh, melihat struktur tulang belakang, lilitan tali pusar, hingga masalah yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi.

USG 4 Dimensi

Jika teknologi USG 3 dimensi dirasa belum cukup, Anda bisa mencoba USG 4 dimensi. Lalu, seperti apakah USG 4 dimensi? Biasanya USG 4 dimensi dilakukan atas saran dokter apabila ada kecurigaan terhadap kondisi janin. Pertimbangan lain untuk melakukan USG 4 dimensi dilakukan pada ibu hamil yang memiliki risiko tertentu. Misalnya, ibu hamil di atas usia 35 tahun, ibu dengan penyakit diabetes, ibu yang pernah melahirkan bayi dengan cacat bawaan. Semua risiko tersebut membuat ibu dan janin membutuhkan teknologi USG 4 dimensi. Biasanya USG 4 dimensi membutuhkan waktu lebih lama untuk pengambilan gambarnya. Selain itu, harganya pun lebih mahal.

Apakah USG Kehamilan Aman?

Sebenarnya semua prosedur medis memiliki risiko, tapi belum ada bukti yang menunjukkan USG kehamilan bisa membahayakan ibu dan janinnya. Jika dilakukan sesuai prosedur dan dengan benar yang berarti dilakukan oleh dokter atau teknisi terlatih (sonografer). Selain itu, USG juga tidak menggunakan radiasi seperti sinar-X.

Selain dari hari pertama haid terakhir, menentukan usia kehamilan dapat dilakukan melalui USG.

Kapan USG Dilakukan Selama Kehamilan?

Ultrasonografi umumnya dilakukan untuk semua wanita hamil dengan usia kehamilan 20 minggu ke atas. Dokter akan memastikan bahwa plasenta dan bayi Anda tumbuh dengan baik di dalam rahim melalui USG kehamilan. Detak jantung bayi dan gerakan tubuh, lengan dan kakinya juga dapat dilihat pada USG.

Biasanya jumlah pemeriksaan USG yang dilakukan pada ibu hamil sebanyak 3 kali. Pertama, pemeriksaan USG dilakukan pada awal kehamilan untuk mengetahui kondisi janin, jumlah janin (kembar atau tidak) dan usia janin. Kedua, memasuki usia kandungan 20 minggu dilakukan juga pemeriksaan USG. Ketiga, mendekati waktu persalinan tepatnya minggu ke 30 (trimester ketiga) ibu hamil melakukan pemeriksaan USG. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat kesehatan bayi, lokasi plasenta, jumlah cairan ketuban, berat badan bayi hingga posisi bayi.

Persiapan Sebelum Tes USG Kehamilan

Sebenarnya tidak ada persiapan khusus saat Anda melakukan tes USG kehamilan. Ada beberapa dokter menyarankan untuk minum 4-6 gelas air. Fungsinya untuk membantu membersihkan cairan ketuban sehingga hasil USG dapat terlihat dengan jelas. Hal ini dapat membantu dokter melihat kondisi bayi lebih baik. Selain itu, gunakan juga pakaian yang nyaman untuk memudahkan saat pemeriksaan USG. Tes USG kehamilan biasanya memakan waktu sekitar 30 menit.

Apa yang Terjadi Setelah USG?

Setelah melalui pemeriksaan USG, biasanya perawat membantu untuk membersihkan gel di permukaan kulit. Lalu, dokter akan mendiskusikan hasil tes dengan Anda.

Bagaimana Cara membaca USG?

Setelah pemeriksaan, biasanya hasil USG berupa foto akan diberikan dan dibawa pulang. Namun, tahukah Anda bagaimana cara membaca USG? Terdapat angka-angka dan singkatan dalam hasil USG. Jika bingung, cara membaca USG ini bisa membantu Anda. Berikut ini panduan cara membaca USG singkatan pada hasil USG:

* Gestational Age (GA): Singkatan ini menunjukkan perkiraan usia kehamilan berdasarkan hasil pemeriksaan panjang tungkai, lengan, kaki, dan diameter kepala janin.
* Gestational Sac (GS): Singkatan ini menunjukkan ukuran kantung kehamilan biasanya berbentuk bulatan hitam.
* Biparietal Diameter (BPD): Singkatan ini menunjukkan diameter kepala bayi.
* Head Circumference (HC): Singkatan ini menunjukkan keliling kepala bayi.
* Crown Rump Length (CRL): Singkatan ini menunjukkan panjang janin. Pemeriksaan ini dilakukan pada trimester awal, pengukuran dimulai dari ujung kepala hingga bagian bokong bayi.
* Abdominal Circumference (AC): Singkatan ini menunjukkan keliling perut bayi.
* Femur Length (FL): Singkatan ini menunjukkan panjang tulang kaki bayi.
* Estimated Due Date (EDD): Singkatan ini menunjukkan perkiraan kelahiran bayi yang didapat dari hitungan usia kehamilan 40 minggu setelah hari menstruasi terakhir.

Biaya USG di Klinik / Rumah Sakit

Biaya pemeriksaan USG selama kehamilan tergantung pada klinik atau rumah sakit yang Anda pilih. Biasanya klinik atau rumah sakit yang berada di daerah memiliki estimasi biaya lebih mahal ketimbang di daerah perkotaan. Pasalnya jumlah fasilitas kesehatan (klinik atau rumah sakit) yang menyediakan layanan USG kehamilan jumlahnya belum banyak. Sedangkan sejumlah pilihan rumah sakit atau klinik di perkotaan banyak menyediakan layanan USG. Kisaran biaya USG kehamilan di rumah sakit Jakarta mulai dari Rp100.000-Rp600.000.

Pemeriksaan USG selama kehamilan memiliki banyak manfaat untuk ibu hamil. Dengan ulasan di atas, Anda tidak perlu khawatir lagi untuk melakukan pemeriksaan USG. Berbagai pilihan USG kehamilan dapat Anda pilih sesuai saran dokter.

Telah direview oleh dr. Sylvani Gani

Source: