Bagaimana cara membuat artikel yang menarik dan enak dibaca? Ini jawabannya, semua artikel menarik berawal dari pemikiran yang terstruktur dan riset yang mendalam.

Jadi, untuk menghasilkan tulisan berkualitas Anda perlu memiliki formula rahasia yang tepat.

Di sini, saya akan berbagi cara membuat artikel menarik untuk konten website. Apa yang akan Anda pelajari?

1. Pertama, 4 pilar rahasia untuk membuat artikel berkualitas.
2. Kedua, 3 tahap proses pembuatan tulisan yang dilakukan penulis profesional.
3. Ketiga, step by step cara membuat artikel yang menarik dan berkualitas.
4. Terakhir, kesalahan yang sering dilakukan pemula dalam membuat karya tulis.

Jika Anda ingin mendatangkan trafik melimpah melalui website maka Anda akan menyukai panduan praktis ini.

Sudah tidak sabar ingin mengetahui rahasianya? Let’s get started!

Ada 4 hal penting yang perlu Anda kuasai jika ingin membuat artikel berkualitas dan menarik. Saya akan membahasnya secara singkat, sisanya silahkan mengeksplorasi sendiri.

1. Search Intent
Penulis yang fokus pada search intent selalu menghasilkan konten yang menarik. Karena penulis tidak maniak dengan keyword stuffing dan optimasi SEO yang berlebihan.

Sebagai gantinya, penulis akan sangat fokus untuk menjawab kebutuhan visitor. Alhasil, artikel jauh lebih berbobot dan enak dibaca.

Bagi yang belum tahu tentang search intent? Ini jawabannya. Search intent adalah motif visitor dalam melakukan pencarian Google.

Contohnya:

* Informational intent.
* Navigational intent.
* Commercial intent.
* Transactional intent.

Untuk lebih detailnya, silahkan baca artikel search intent khusus untuk pemula.

2. Originality
Karya tulis harus murni dari pemikiran penulis (original). Artinya, Anda tidak melakukan plagiat dan copy-paste karya orang lain secara brutal.

Jadi, biarpun Anda membahas topik yang sama, namun Anda dapat menawarkan solusi atau sudut pandang yang berbeda. Itulah originality!

Apa keuntungan dari memiliki konten original?

1. Anda akan dapat menaikkan branding website secara cepat.
2. Anda akan memiliki visitor follower yang banyak dan loyal.
3. Website Anda akan mendapatkan nilai authority tinggi dari Google.

Jadi, originality itu adalah pilar penting dalam tutorial cara membuat artikel yang baik dan benar.

3. Readability
Readability adalah nilai yang mencerminkan kemudahan visitor dalam memahami isi tulisan. Jika nilai readability semakin tinggi maka visitor lebih mudah memahami isi konten tersebut.

Ada tiga faktor yang menentukan nilai readability, contohnya:

* Pertama, pemilihan diksi. Semakin umum kata yang Anda pakai, semakin tinggi nilai readability Jadi, hindari penggunaan jargon, istilah asing, dan istilah yang terlalu teknis.
* Kedua, panjang kalimat. Semakin panjang suatu kalimat, semakin susah otak mencerna pesan yang ingin Anda sampaikan. Artinya, kalimat pendek dan efektif akan memiliki nilai readability yang jauh lebih tinggi dari pada kalimat panjang.
* Ketiga, struktur konten. Artikel yang memiliki struktur heading 1, 2, dan 3 yang komprehensif, selalu memiliki nilai readability yang tinggi. Artinya, struktur artikel sangat membantu pembaca dalam memahami isi tulisan.

4. Findability
Findability adalah istilah untuk konten yang search engine friendly. Artinya, search engine mudah memahami isi dari konten tersebut. Dengan demikian, artikel Anda berpotensi mendapatkan peringkat bagus di mesin pencari Google.

Masih bingung ya?

Sederhananya gini, selain menulis konten yang menarik, penulis harus fokus mengimplementasikan pengetahuan SEO On-page pada artikel.

Mengapa?

Karena artikel yang memiliki SEO On-page bagus pasti memiliki nilai findability tinggi pada algoritma search engine Google. Akibatnya, Google akan mempromosikan konten pada keyword pencarian yang tepat.

Cara Penulis Profesional Membuat Artikel

Anda perlu mengorganisasi pekerjaan Anda agar dapat menghasilkan konten berkualitas secara terus-menerus. Pecah setiap tahapan menjadi bagian kecil dan gabungkan satu per satu secara perlahan.

Belum paham ya?

Okay, saya akan mencontohkan bagaimana cara saya kerja. Teknik yang saya pakai adalah hourglass method.

Jadi, saya membagi proses cara membuat artikel berkualitas menjadi 3 tahapan dengan perbandingan 40:20:40.

1. Tahap Persiapan (40%)
Pada tahap persiapan, saya akan melakukan riset secara mendalam terhadap suatu topik atau fokus keyword.

Misal saya ingin menulis artikel dengan topik atau fokus keyword “cara membuat artikel“.

Pada tahap ini, saya akan menyelami search intent dari keyword tersebut. Pertanyaan-pertanyaan ini sering membantu saya dalam memahami search intent.

* Apa tujuan dari artikel ini?
* Siapa target visitor yang saya bidik?
* Apa pesan yang ingin saya sampaikan melalui artikel ini?

Selanjutnya, saya akan memetakan konten yang sesuai dengan ekspektasi kebutuhan visitor. Kemudian, saya akan mengumpulkan berbagai referensi pendukung sebanyak-banyaknya. Terakhir, saya membuat kerangka artikel (outline).

Berapa lama tahap persiapan ini berlangsung?

Saya biasanya menghabiskan 40% waktu pembuatan artikel pada tahap persiapan. Karena menurut saya, tahap persiapan ini adalah tahap krusial dalam pembuatan artikel yang menarik.

2. Tahap Penulisan Artikel (20%)
Setelah Anda benar-benar memahami search intent dari topik yang dibidik, periksa kembali kerangka artikel (Outline). Tanyakan pertanyaan di bawah ini berulang-ulang:

* Apa yang ingin saya sampaikan?
* Siapa audiens yang ingin saya jangkau?

Tanyakan berulang-ulang untuk mempertajam intuisi penulis Anda. Jika kerangka artikel perlu Anda ubah, ya segera perbaiki. Jika tidak, saatnya mulai menulis.

Berapa lama tahap penulisan artikel berlangsung? Biasanya, saya menulis artikel dalam waktu yang relatif singkat. Sekitar 20% dari waktu pembuatan artikel.

Saya bisa menulis dengan cepat karena saya sudah memiliki gambaran tentang apa yang ingin saya sampaikan.

Jadi, ya gitu! Saya mengalir aja menulisnya sampai selesai.

3. Tahap Editing (40%)
Nah, setelah tahap penulisan selesai. Saya biasanya mendiamkan artikel terlebih dahulu.

Biarkan pikiran rileks dan beristirahat. Mengapa? Karena pada tahap editing Anda akan memoles artikel secara serius.

Apa yang saya lakukan pada tahap editing?

1. Rewrite
2. Rewrite
3. Rewrite
4. Rewrite
5. Rewrite

Lah, kok rewrite semua? Ya, benar Anda tidak salah baca.

Untuk menghasilkan artikel yang berkualitas, Anda perlu melakukan rewrite dan editing secara terus menerus sampai artikel menjadi sangat bagus.

Jika Anda tidak punya waktu untuk melakukan proses tersebut, sewa saja jasa penulis profesional.

Langkah terakhir, lakukan finishing. Berikut ini, beberapa finishing yang sering saya lakukan saat membuat artikel berkualitas.

1. Pastikan artikel telah mengikuti kaidah PEUBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
2. Pastikan telah menggunakan pemilihan diksi yang benar.
3. Pastikan tidak ada kata yang typo.
4. Hilangkan kata/ kalimat yang ambigu dan tidak efisien.
5. Lakukan optimasi SEO On-page.

Sampai di sini paham ya? Yuk, kita lanjut belajar cara membuat artikel secara step by step!

Bagaimana Cara Membuat Artikel Menarik yang Enak Dibaca
Untuk menghasilkan artikel yang bagus, Anda perlu menguasai 4 poin yang telah saya sampaikan di awal.

Aplikasikan pengetahuan search intent, originality, readability dan findability secara menyeluruh. Itu aja sih rahasianya.

Masih bingung ya?

Okay, saya akan kasih tutorial step by step agar Anda lebih paham. Let’s dive in!

1. Tentukan Topik Artikel Terlebih Dahulu
Topik artikel bisa berasal dari berita yang sedang trending, riset keyword dan problem visitor. Pada tutorial ini saya akan mengambil topik “cara membuat artikel“. Topik tersebut sekaligus saya jadikan sebagai fokus keyword untuk konten artikel ini.

Setelah Anda menemukan topik artikel yang tepat, saatnya mendalami topik tersebut. Berikut ini dua pertanyaan yang selalu saya pakai untuk menyelami topik artikel yang ingin saya tulis.

* Apa pesan yang ingin saya sampaikan? -> Saya ingin memberikan tutorial cara membuat artikel yang enak di baca untuk pemula.
* Siapa target visitor saya? -> Target audiens saya adalah blogger pemula dan para penulis freelance pemula.

2. Lakukan Riset Secara Mendalam Terhadap Topik Tersebut
Untuk riset terkait topik artikel, saya mengandalkan naluri penulis (insting), pencarian Google, dan forum diskusi.

Contoh riset topik “cara membuat artikel” dengan insting:

* Kumpulkan referensi pendukung.
* Buat outline artikel.
* Susun heading dan sub-heading.
* Tentukan estimasi panjang artikel.
* Tulis artikel sampai selesai.
* Editing & finishing.

Jadi, saya menuliskan pemikiran saya terkait kebutuhan pembaca yang browsing dengan keyword cara menulis artikel.

Dari mana saya mendapat daftar tersebut? Dari naluri saya sebagai penulis.

Pada tahap ini, Anda tidak perlu takut, tulis saja semua yang ada dalam pemikiran Anda. Nanti, saat membuat kerangka artikel (outline), Anda bisa menghapus daftar yang tidak perlu.

Contoh riset topik dengan pencarian Google:

Jadi, Anda hanya perlu mengetikan fokus keyword atau topik artikel di pencarian Google. Selanjutnya, baca beberapa artikel yang ada di halaman pertama Google.

Kemudian, pahami search intent dari topik tersebut. Terakhir, ambil poin-poin penting terkait search intent dari topik tersebut.

Baca juga: Cara Riset Keywords Dengan Google Keyword Planner.

Contoh riset topik melalui forum diskusi:

Untuk menemukan forum diskusi, Anda dapat mengikuti rumus di bawah ini:

* “keyword forum”
* “keyword” + “forum”
* “keyword” + “forums”
* “keyword” + “board”

Catatan: ganti kata keyword dengan topik atau fokus keyword yang Anda pakai. Pada kasus saya, saya browsing dengan keyword seperti ini: “cara membuat artikel“ + “forum“

Setelah semua proses riset konten selesai, kumpulkan semua referensi yang Anda dapat. Kemudian, lanjut ke tahap berikutnya.

3. Buatlah Struktur Artikel (Outline) yang Jelas dan Komprehensif
Setelah saya memahami search intent dan melakukan riset terkait topik “cara membuat artikel“, saya membuat kerangka artikel. Hasilnya seperti gambar di bawah ini:

Kenapa harus membuat kerangka artikel terlebih dahulu? Menurut pengalaman saya, kerangka artikel akan membuat alur penulisan lebih fokus dan terarah.

Jadi, penulis akan lebih mudah menuangkan ide dan pemikirannya secara terstruktur.

4. Pakailah Heading 1, 2 dan 3 Untuk Memperkuat Struktur Artikel
Langkah selanjutnya, saya mengatur penggunaan heading pada kerangka artikel yang sudah saya buat.

* Judul: Heading 1 (H1).
* Chapter: Heading 2 (H2).
* Sub-chapter: Heading 3 (H3).
* Sub-class: Heading 4 (H4).

Contohnya seperti gambar di bawah ini:

Artikel yang menggunakan heading akan memiliki readability tinggi. Jadi, pembaca lebih mudah memahami pesan yang ingin Anda sampaikan.

Heading juga sangat berguna untuk SEO On-page. Di mana, heading akan membantu Google untuk memahami inti topik utama pada artikel yang panjang. Jadi, heading dapat membantu menaikkan ranking artikel di page-one Google.

Jika Anda ingin mengarahkan fokus pembaca, sebaiknya Anda juga menambahkan heading 2 dan 3. Hierarki dengan subheading akan memperjelas struktur artikel.

Anda juga dapat menggunakan beberapa keyword di heading dan subheading. Tujuannya adalah untuk memfokuskan topik bahasan dan menarik perhatian pembaca tipe skimming.

5. Pastikan Setiap Paragraf Pendek dan Memuat Satu Gagasan Inti

Pada tahap 5, Anda bisa mulai untuk menulis artikel. Mulai aja dulu. Anda dapat mulai menulis dari mana saja.

Akan tetapi, menurut pengalaman saya, lebih baik menulis dengan urutan sebagai berikut:

* Pertama, selesaikan badan artikel terlebih dahulu.
* Kedua, tulis paragraf pembuka semenarik mungkin. Dan selesaikan paragraf penutup dengan kesimpulan yang berbobot.
* Ketiga, buatlah judul yang merepresentasikan isi artikel Anda. Pastikan judul memiliki daya pikat dan membuat orang penasaran.
* Terakhir, mulai proses editing dari paragraf awal sampai paragraf terakhir.

Anda dapat menggunakan kombinasi bullet points, numbering dan multilevel list untuk membuat paragraf lebih berbobot. Akan tetapi, pastikan setiap paragraf memiliki satu gagasan inti. Jadi, fokus pembaca akan tetap terjaga.

6. Tulis Artikel Dengan Mengikuti Kaidah Inverted Pyramid

Inverted Pyramid adalah gaya penulisan artikel dengan memaparkan gambaran besar tulisan terlebih dahulu. Kemudian penulis mengarahkan pembaca secara step by step ke pembahasan yang lebih mengerucut dan detail.

Hingga akhirnya, pembaca menyerap semua pesan yang ingin disampaikan penulis.

Mungkin Anda bertanya, ”Seberapa panjang artikel yang harus saya buat? 1.200 kata? 2500 kata?“. Jangan berpatokan pada jumlah kata.

Saran saya, fokus pada search intent dari fokus keyword yang Anda bidik. Karena kadang ada search intent yang hanya butuh artikel 700 kata, dan ada search intent yang butuh sampai 3.000 kata.

Catatan: Inverted pyramid adalah salah satu teknik rahasia saya dalam memproduksi karya tulis berkualitas secara terus menerus.

Teknik ini dapat Anda aplikasikan untuk berbagai jenis tulisan. Misalnya: tulisan ilmiah, blog, opini, jurnal, dan berita.

7. Lakukan Optimasi SEO On-page

Pada tahap 7, Anda saya asumsikan sudah mendapatkan satu tulisan utuh yang sudah selesai. Langkah selanjutnya adalah melakukan optimasi SEO On-page.

Apa itu SEO On-page? SEO On-page adalah teknik untuk membuat artikel agar mendapatkan ranking tinggi di pencarian Google sesuai fokus keyword yang dibidik.

Saya sudah pernah membahas penerapan SEO On-page secara lengkap pada postingan di bawah ini:

8. Final Editing

Penulis pemula biasanya sudah tidak melakukan proses final editing setelah melakukan optimasi SEO On-page. Karena menurut mereka, final editing itu hanya menghabiskan waktu saja.

Cara penulis profesional dalam membuat konten justru sebaliknya. Tahap editing penulis profesional jauh lebih lama. Dia bahkan menghabiskan waktu 40% dari proses pembuatan artikel hanya untuk editing.

Jadi, tahap editing sama krusialnya dengan tahap riset konten.

Catatan: Apabila Anda ingin membuat artikel yang berkualitas dan menarik, jangan melewatkan tahap editing. Trust me! It’s worth it!

Apa yang perlu saya lakukan pada tahap editing?

1. Baca tulisan dengan suara keras. Jika menemukan kalimat yang aneh saat dibaca, restructure dan rewrite.
2. Baca tulisan dengan suara keras untuk kedua kalinya. Jika menemukan kata yang ambigu atau sulit dimengerti, rewrite. Pastikan Anda memilih diksi yang mudah dipahami.
3. Baca artikel untuk ketiga kalinya. Jika Anda menemukan typo, ejaan salah, penulisan istilah asing kurang benar, rewrite. Pastikan artikel Anda sudah sesuai dengan kaidah PEUBI.
4. Terakhir, lakukan pengecekan proofreading, seperti pengecekan ejaan, tanda baca, kesalahan penulisan dan peletakan gambar untuk terakhir kali.

Repot banget ya? Iya, sangat detail dan merepotkan! Itulah sebabnya jasa penulis profesional mahal. Hehe.

9. Publish
Selamat, Anda sudah menyelesaikan pembelajaran cara membuat artikel menarik dan berkualitas. Setelah masterpiece Anda selesai, langkah terakhir adalah menyerahkan artikel ke penerbit atau langsung mempublishnya di website Anda.

Kesalahan Mendasar yang Sering Dilakukan Pemula Saat Membuat Artikel
Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh penulis pemula, seperti:

1. Tidak Melakukan Riset Keyword & Riset Konten Dengan Benar
Penulis yang kurang mendalami topik hanya akan menghasilkan tulisan yang biasa-biasa saja.

Dia mungkin dapat mengejar readability dan findability, akan tetapi artikelnya kurang menarik. Karena tidak sesuai dengan search intent. Dan nilai originality tulisan rendah.

Ingat hourglass method yang saya jelaskan pada pembahasan awal? Saya menghabiskan 40% dari proses pembuatan artikel hanya untuk riset topik, memahami search intent dan membuat kerangka tulisan.

Mungkin bagi penulis pemula membosankan, but, it’s work!

2. Lebih Mementingkan Kuantitas Dari Pada Kualitas Artikel
Banyak penulis pemula terjebak pada filosofi bisnis komoditas. Di mana, mereka memandang artikel sebagai komoditas bisnis layaknya jual beli beras.

Jadi, penulis pemula akan menulis sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya agar komoditas mereka laku. Di sini saya merasa iba.

Jika Anda ingin menghasilkan artikel yang bagus, hapus filosofi tersebut. Tanamkan filosofi baru berikut ini: Quality Over Quantity.

Apa keuntungan menanamkan filosofi quality over quantity?

* Anda akan lebih fokus pada tahap persiapan (40%) dan tahap editing (40%).
* Anda akan menghasilkan tulisan yang jauh lebih berbobot, menarik dan enak dibaca.
* Anda dapat membangun branding dan memperkuat SEO On-page secara bersamaan.
* Anda akan puas dengan karya tulis Anda.

3. Tidak Memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PEUBI)
Penulis pemula berfikir bahwa menulis itu mudah. Alhasil, mereka sering meremehkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PEUBI). Akibatnya, mereka tidak melakukan proses editing dengan benar.

Apa yang akan terjadi jika Anda tidak mengikuti kaidah PEUBI?

* Banyak kesalahan dalam penulisan ejaan, kata serapan, dan istilah asing.
* Tulisan terlihat kurang profesional, cenderung berantakan, dan banyak typo.
* Pesan inti dari tulisan Anda tidak tersampaikan dengan baik.
* Karya tulis tidak layak untuk publish di media berita nasional.

Jadi, apabila Anda ingin menghasilkan konten yang bagus, mulailah menerapkan kaidah PEUBI.

Baca juga: 7 Kesalahan Blogger Saat Menulis Judul Postingan Blog.

Kesimpulan
Demikian pembahasan cara membuat artikel yang menarik dan berkualitas. Pesan saya, jangan menulis konten dengan terburu-buru.

Luangkan waktu lebih banyak pada tahap riset konten dan proses editing. Selanjutnya, tinggal mengasah keterampilan menulis secara terus-menerus.

Akhir kata, apakah ada informasi penting tentang cara membuat artikel yang saya lewatkan? Ingatkan saya melalui kolom komentar ya!

Masukan Anda akan saya jadikan renungan untuk menyempurnakan tulisan ini.