Puisi adalah karya sastra yang bentuknya terikat oleh rima, irama, penyusunan larik, baris hingga suku kata. Cara membuat puisi baik itu ber-tema bebas, cinta, ibu, tentang alam, untuk lomba, sebenarnya sangat mudah selama kita tahu ide dan gagasan yang menjadi landasan dari karya tersebut.

Kalimat yang biasa, akan berubah menarik, apabila diikat dengan diksi, irama, dan majas.

Bagi saya, sebuah puisi di bagi menjadi dua. Pertama yang mengungkapkan gagasan secara langsung, dan kedua secara simbolis.

> Puisi adalah bunyi.

Begitulah kata penyair Jokpin (Joko Pinurbo) salah satu sastrawan Indoensia yang sudah banyak menerbitkan buku. Dengan salah satu kalimatnya yang terkenal, “kurang atau lebih, setiap rezeki wajib dirayakan dengan secangkir kopi.”

Dalam contoh kalimat di atas, kita sudah tahu, ada unsur diksi, dan permainan kata/irama yang membentuk bunyi huruf (i). Kalimat di atas pun bisa dimaknai berbeda bagi setiap pembacanya. Pemilihan kata kopi. Bisa bermakna: pahit-manis tetap dinikmati. Yang barangkali, maksudnya disyukuri.

Jadi maksud kalimat di atas, secara simbolis. Kurang atau lebih setiap rezeki wajib dinikmati/disyukuri.

Sedangkan untuk puisi yang diungkapkan secara langsung. Contohnya: Aku mencintaimu dengan dengan seluruh jiwa dan ragaku.

Puisi yang baik adalah yang memiliki struktur kata efisien dan efektif, pemilihan diksi yang tepat, sehingga gagasan yang disampaikan bisa sampai di tangan pembaca. Bahkan bisa menyebabkan pembaca berfikir dan bertanya atau bercermin pada dirinya sendiri.

Cara membuat puisi dari berbagai tema dari tema bebas, persahabatan, cinta, ibu, guru, tentang alam, dan kemerdekan adalah:

* Pertama, tentukan gagasan/apa yang ingin disampaikan lewat puisi tersebut.

Misalkan gagasan yang akan kita gunakan adalah tunjukan keseriusanmu dalam mengejar mimpi.

* Kedua, tuangkan pengalaman ke dalam puisi tersebut.

Dari gagasan di atas, kita bisa memasukan tentang perjuangan untuk mencapai mimpi kita. Seperti misalkan, keseriusan mengejar mimpi dibuktikan dengan perbuatan bukan membual.

> Tak terasa sudah jam tiga pagi lagi, banyak orang tertidur lelap, dan sebagian orang bercerita diselingi tawa tentang omong kosong yang tak ada habisnya.

Namun aku, sedari pagi kemarin, masih berjibaku dengan buku, sedang mengarang sebuah cerita tentang cita-cita yang akan menjadi nyata.

Pemilihan diksi atau kalimat akan membantu pembaca memahami maksud dari kalimat dalam puisi tersebut misalkan. Pemilihkan kata “kita” dan “kami”. Kata “kami” berarti pembaca tidak ikut campur dalam puisi tersebut namun menerangkan penulis, dan orang lain. Sedangkan kita, berarti si penulis, dan pembaca ikut di ajak biacara.

Pemilihan diksi juga akan mempengaruhi irama.

Contohnya:

Di bangku taman, aku duduk tanpa sahabat. (Sebelum di perbaiki.)

Di bangku taman, aku duduk tanpa teman. (Setelah mengenal diksi.)

Kedua kalimat itu, sama maksudnya. Intinya aku duduk sendirian di taman. Namun kalimat kedua lebih puitis. Itulah puisi, akan menarik bila kita mampu mempermainakan kata.

Irama merupakan salah satu faktor yang cukup banyak mengikat puisi. Dari jaman dahulu sampai sekarang, hal itu masih digunakan dan berlaku. Dan diajarkan di sekolah.

Namun bagi saya secara pribadi, tak selalau harus terikat dengan irama, apalagi memaksakannya. Bahkan salah satu penyair besar dunia, beberapa puisinya tidak terikat dengan irama.

Contohnya:

Saat kecil, kita pernah mengukir janji di pohon kayu jati. (i)

Dan berkata, kelak jika kita tumbuh dewasa, cinta itu juga kan tumbuh dan berbuah. (a)

Kita tak harus terikat pada akhri irama i dan i. Namun irama tersebut bisa digunakan dalam per kata, bukan hanya saja di akhir.

* Kelima, biarkan 3 sampai 7 hari, lalu baca lagi dan rasakan sensasinya.

Barangkali hal ini agak aneh, namun banyak penulis yang melakukannya. Saya sendiri juga demikian. Biasanya karya puisi yang baru dibuat dan dibaca akan terasa bagus menurut sendiri.

Namun saat dibiarkan selama 3-7 hari bahkan lebih. Di saat itu, kita seoalah-olah baru pertama kali membacanya, dan penilaian kita, bukan lagi menilai sebagai penulis. Namun sebagai pembaca.

Jika memang di saat itu, puisi yang pernah dibuat tersebut terasa bagus. Ya silakan kumpulkan, untuk nantinya dibuat buku.

Atau cara yang lebih sederhana bisa meminta saran orang lain. Namun jangan orang dekat, sebab mereka barangkali takut menyakiti perasaaan bila terus terang menyampaikan kritik.

Itulah cara membuat puisi dengan mudah dari pengalaman pribadi.

Nah bilamana kita kesulitan memilih kata, berarti kosa kata yang kita miliki terbatas, untuk mengatasinya bisa dengan membaca puisi seperti Pablo Neruda, Kalil Ghibran, atau dari dalam negeri seeprti Alm. Sapardi Djoko Damono, dan Joko Pinurbo.

Contoh puisi
Puisi bebas.
Berikut contoh puisi bebas yang singkat:

> Ada makhluk yang lebih buas dari hewan, lebih menyeramkan dari setan.

Makhluk itu seperti manusia, namun bukan manusia.

Puisi cinta.

Berikut contoh pusi cinta berjudul, Rumah:

> Jiku kau memintaku membangunkan seribu candi dalam satu malam.

Atau kau ingin aku membangunkan sebuah rumah megah yang mirip Taj mahal.

Jujur saja, aku tak sanggup.

Sebab aku memang tak sesakti bandung bondowoso, dan sekaya Kaisar Mughal Shah Jahan.

Aku hanya mampu membangun sebuah rumah kecil.

Dengan halaman depan yang luas, yang dapat kita tanami bunga-bunga untuk dijadikan taman.

Rumah yang pondasinya bukan dari batu namun dari hatiku.

Dindingnya bukan dari bata, namun perasaan rinduku.

Atapnya bukan dari genteng, namun dari rasa sayangku.

Rumah yang akan melindungiku dan dirimu.

Rumah itu.

Adalah.

Rumah tangga.

Puisi ibu.

Beriku contoh puisi bertema ibu dengan judul, Kau yang Selalu Mencintaiku.

> Kau masih mencintaiku, walaupun waktu bayi dulu ngompol dan ee dibajumu.

Kau masih mencintaiku, walaupun waktu kecil dulu sering menyusahkanmu dengan tangisan mainan baru dan jajanan ini itu.

Kau masih mencintaiku, walaupun waktu remaja dulu kelakukanku tak sesuai dengan harapanmu.

Kau masih saja mencintaiku, walaupun aku lebih mementingkan pekerjaanku.

Kau masih mencintaiku, walaupun aku belum sempat menunjukan bahwa aku juga mencintaimu.

Puisi tentang alam.

Berikut contoh puisi tentang keindahan alam:

> Bersama kabut yang tertiup perlahan.

Bersama embun yang membeku di dedaunan.

Bersama gunung-gunung yang mengelilingi.

Bersama langit bersih yang mengkilap.

Di puncak gunung tertingggi di negeriku ini.

Kusampaikan pesan pada kotaku Jakarta.

Pada mereka yang sebagian besar hidupnya habis di jalan yang rgemuruh.

Pada mereka yang sering menyangga kepala dengan siku di meja kerja.

Atau pada mereka yang berbaring di tempat tidur walauipun sanggup berjalan sepuluh kilometer.

Sampaikan bahwa, ada kata yang tak bisa disampaikan pendaki lewat puisi.

Demikian cara membuat puisi, semoga membantu. Salam.