Cara Menanam Cabe – Tanaman cabe termasuk satu diantara banyak jenis tanaman pertanian yang sangat prospek dijadikan sebagai tanaman agrobisnis.

Karena potensi pasarnya yang besar, membuat tanaman ini memiliki potensi memberikan pemasukan yang tidak sedikit bagi petani cabe.

Belum lagi dengan harganya yang sering menembus batas atas harga psikologi. Meski sering membuat konsumen menjerit, namun karena telah menjadi kebutuhan maka harga yang mahal tidak menyurutkan mereka untuk membeli cabe.

Barangkali ini karena memang cabe telah menjadi bumbu kebutuhan bagi banyak orang.

> “Makan terasa hambar tanpa cabe”

Begitu ungkapan yang sering dilontarkan oleh para penggemar pedas.

Sehingga, begitu manianya para penggemarnya, membuat bisnis bertani cabe merupakan salah satu bisnis pertanian yang prospektif.

Baca Juga : Harga Cabe

Jenis-Jenis Cabe
Tanaman ini termasuk tanaman dengan banyak varian. Masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri.

Beberapa jenis cabe yang banyak dikenal oleh masyarakat antara lain :

Cabe rawit adalah cabe yang memiliki ukuran kecil namun memiliki kepedasan yang kuat. Buahnya sering dijadikan teman makan gorengan.

tanaman cabe rawitOrang Jawa menyebutnya dengan “sigitan”. “Nyigit” cabe pada saat makan gorengan akan menambah kenikmatan gorengan. Sensasi rasa pedas yang ditimbulkannya membuat gorengan itu terasa makin nikmat.

Cabe rawit juga campuran rujak buah yang utama. Para penggemar pedas, bahkan seringkali menambahkan cabe ini dalam jumlah yang cukup banyak agar rasa terbakar di lidah semakin terasa.

Yah, rasa pedas yang menimbulkan sensasi terbakarlah yang menjadikan proses makan menjadi semakin nikmat.

Baca Juga : Cara Menanam Cabe Rawit

Dari namanya kita sudah akan mengetahui, bahwa buah ini berwarna merah. Ukurannya besar, warnanya menyala, serta kepedasannya masih kalah dengan cabe rawit.

Cabe berukuran besar ini, sering menjadi pilihan koki dan ibu rumah tangga untuk menemani tumis sayur yang mereka masak.

Tanaman Cabe Merah BesarDengan warnanya yang menyala merah, buah cabe merah akan menambah keindahan masakan dalam sajian.

Para koki sering menjadikan cabe merah ini sebagai garnish di makanan yang mereka sajikan.

Warna merah alaminya pun sering dijadikan pewarna alami masakan. Telur balado misalnya, menggunakan cabai merah yang telah dihaluskan sebagai bumbu dasarnya. Dengan warna merah yang kemudian dihasilkan dari tumbukan bumbu itu membuat siapapun yang melihatnya timbul selera makannya.

Karena tingkat kepedasannya yang tidak terlalu tinggi itu pula kemudian menjadikan mereka yang kurang menyukai pedas pun dapat turut memakan makanan yang menggunakan cabe ini.

Cabe keriting memiliki ukuran sedang. Buahnya tumbuh dengan ukuran antara cabe rawit dan cabe merah.

Ukuran kepedasannya juga diantara cabe rawit dan cabe merah.

Budidaya Tanaman Cabe di IndonesiaBuah cabe ini sering mendampingi cabe merah untuk menambahkan rasa pedas pada masakan.

Jika anda sedang ingin menanam cabe atau bahkan ingin agrobisnis tanaman cabe, maka tulisan ini bisa anda jadikan sebagai referensi.

Baca Juga : Cara Menanam Cabe Di Pot

Persiapan Sebelum Menanam Cabe
Sebelum melakukan penanaman cabe, terlebih dahulu anda perlu mempersiapkan :

1. Lahan untuk ditanami cabe

Sebelum melakukan persiapan lainnya, anda perlu menentukan mana lahan yang akan ditanami cabe, berapa luasannya.

Informasi ini penting karena nantinya akan dijadikan sebagai patokan menghitung kebutuhan bibit cabe dan kebutuhan pupuknya.

Setelah lahan ditentukan, maka perlu dilakukan proses :

Lahan yang akan digunakan untuk menanam cabe dibersihkan dari rumput dan sisa-sisa tanaman sebelumnya.

Setelah rumput dan tanaman lain dibersihkan, kemudian dilakukan pencangkulan untuk menggemburkan tanah.

Mencangkul lahan juga akan memberikan aerasi (udara) ke dalam tanah, sehingga bakteri-bakteri anaerob (yang tidak membutuhkan oksigen) mati.

Lahan Cabe Yang Telah Dicangkul 1 kaliMatinya bakteri anaerob ini akan mengurangi potensi adanya bakteri pengganggu yang menyebabkan penyakit pada cabe.

Pencangkulan dilakukan 2 kali supaya hasilnya lebih bagus.

Apabila menanam cabe ini dilakukan di lahan terbuka, sebaiknya dibuat bedengan-bedengan untuk drainase.

Membuat Bedengan Untuk CabeFungsi dan manfaat bedengan ini adalah :

* untuk mencegah tergenangnya akar tanaman oleh air hujan
* memudahkan proses pemeliharaan dan pengaturan tanaman serta pemanenan
* memperlambat penularan penyakit akibat jamur yang menyerang akar tanaman
* jika akan menggunakan mulsa akan lebih mudah proses pemasangannya

Jarak antar bedengan adalah 50 – 70 cm.

Apabila tanahnya basah atau becek, tinggi bedengan bisa dibuat dengan kedalaman 60 – 70 cm.

Arah bedengan yang baik adalah menghadap utara selatan agar masing-masing tanaman mendapatkan sinar matahari dalam jumlah yang cukup.

Namun apabila lahannya berkontur atau miring, maka bedengan perlu dibuat dengan arah yang memotong kontur lahan. Sehingga mencegah terjadinya run off atau erosi.

Lahan yang telah di cangkul dan di buat bedengan perlu diberikan pupuk dasar sebagai modal dasar bagi bibit cabe untuk tumbuh.

Pemupukan dasar ini terdiri atas :

Dolomit digunakan untuk mengatur kadar pH lahan cabe dan menambah kandungan Mg (magnesium) dalam tanah.

Pemberian dolomit dilakukan sebulan sebelum pemindahan bibit supaya dolomit telah meresap ke dalam tanah serta tidak lagi mengandung panas.

Pemberian Dolomit Untuk Lahan CabeDosis dolomit untuk 1 Ha lahan adalah 2-4 ton (tergantung dengan kondisi pH tanah).

Jika lahan sudah dalam bentuk bedengan, maka dosis dolomit adalah 1,5 – 3 ton per Ha. Atau 150 – 300 gr per meter persegi.

Magnesium ini nantinya akan berguna bagi tanaman untuk pembentukan klorofil.

Pupuk kandang diaplikasikan bersamaan dengan pengapuran (pemberian dolomit). Pupuk kandang yang diberikan adalah pupuk kandang yang telah matang.

Dosis pupuk kandang untuk lahan cabe ini adalah 3,3 – 5 kg per meter persegi.

1. Bibit cabe yang siap tanam

Bibit cabe yang siap untuk ditanam adalah bibit cabe yang usianya 5-6 minggu setelah semai. Bibit dengan umur ini biasanya telah memiliki 6-8 helai daun.

bibit cabe yang siap di tanamPilih bibit yang sehat untuk ditanam di lahan.

Bibit cabe yang sehat ini memiliki ciri-ciri batangnya kokoh dan kuat, daun dan batangnya berwarna hijau serta tidak ada hama atau penyakit yang terlihat.

Bibit ini bisa diperoleh dengan membibitkan sendiri atau membeli bibit yang siap tanam.

Jika ingin membibitkan sendiri anda bisa ke artikel benih dan bibit cabe untuk penjelasan detailnya.

Pupuk kandang yang diberikan ke lahan adalah pupuk kandang yang telah matang. Ciri-ciri pupuk kandang yang telah matang adalah ketika kita memasukkan tangan ke dalam tumpukan pupuk, sudah tidak terasa panas.

Panas yang ada di tumpukan pupuk kandang menunjukkan sedang berlangsungnya proses fermentasi bahan organik oleh bakteri pengurai.

Sehingga ketika pupuk dicek sudah terasa dingin, artinya adalah proses penguraiaan oleh bakteri telah selesai. Dengan kata lain, pupuk telah siap di gunakan.

Jenis pupuk kandang yang dipakai bisa dipilih menggunakan hewan ternak yang dimiliki atau memilih yang dekat dengan lahan.

Pilihan ini dilakukan untuk mengurangi biaya transportasi pupuk ke lahan.

Pupuk urea sangat penting bagi tanaman muda. Bibit cabe yang nantinya ditanam di lahan akan membutuhkannya di awal pertumbuhan.

Kenapa pupuk urea ini penting?

Karena pupuk urea kandungan terbesarnya adalah unsur Nitrogen. Dan unsur Nitrogen ini berfungsi untuk proses pembentukan batang dan daun.

Dosis pupuk urea yang dibutuhkan adalah 66 kg per Ha lahan.

Baca Juga : Budidaya Cabe

Lahan CabeSetelah lahan siap, bibit juga siap, maka saatnya kita menanam cabe.

Jarak tanam cabe adalah 50 x 60 cm atau bisa juga menggunakan 60 x 70 cm. Lubang tanam akan lebih baik jika dibuat dengan sistem zig zag untuk memberikan ruang yang lebih luas untuk masing-masing tanaman sehingga nantinya bisa mendapatkan sinar matahari dalam jumlah yang cukup.

Lubang tanam cabe bisa dibuat menggunakan tugal. Kedalaman lubang yang ideal adalah 10 cm. Tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dangkal sehingga memungkinkan akar bibit tumbuh dengan optimal

Siram lubang tanah dengan air untuk membantu bibit cabe beradaptasi di awal.

* Tanam bibit cabe yang telah di seleksi.

Usahakan pada saat mencabut bibit, tanahnya ikut terbawa. Supaya akarnya tidak rusak.

Apabila menggunakan plastik kecil, cukup sobek plastiknya saja, biarkan tanahnya ikut tertanam kembali.

Untuk menghindari adanya serangan jamur pada akar, siramkan fungisida ke tanaman yang telah di tanam. Dosis fungisida untuk tanaman adalah 1 g per liter air.

Baca Juga : Hama Tanaman Cabe

Baca Juga : Cara Mengatasi Hama Cabe

* Memilih waktu menanam yang baik.

Waktu penanaman yang baik adalah pagi hari sebelum jam 09.00 atau sore hari setelah jam 15.00. Hindari penanaman pada siang hari karena membuat tanaman menjadi stres dan tinggat kegagalannya tinggi.