Hewata.com. Cara mencangkok kelengkeng atau pohon buah lengkeng tidaklah sulit, asal tahu caranya. Agar usaha pencangkokan tidak gagal, diperlukan pemilihan cabang yang bagus dan waktu yang tepat dalam pelaksanaannya.

Sebetulnya mencangkok pohon kelengkeng tidak berbeda dengan mencangkok tanaman buah lainnya, namun ada beberapa hal yang agak istimewa yang menyebabkan pohon lengkeng berbeda dengan tanaman buah yang lain.

Sebelum memanjat untuk mencangkok ranting, sebaiknya kita amati pohon induk, agar tidak salah pilih. Pohon induk yang siap dicangkok adalah yang sudah dewasa, berumur tahun. Setiap tahun menghasilkan buah yang lebat, rasa buahnya manis dengan aroma khas lengkeng yang menonjol.

Kulit batang kelengkeng dikelupas kurang lebih 4 – 5 cmBuahnya besar dan bentuknya agak lonjong, dilapisi kulit berwarna cokelat cerah dan bersih. Daging buahnya tebal dan ngelotok.

1. Pemilihan Pohon Induk
Pemilihan pohon induk ini memang harus hati-hati, karena sifat tanaman lengkeng agak aneh, tidak seperti tanaman buah lainnya. Berdasarkan pengalaman, bisa disimpulkan ada empat macam pohon lengkeng, yaitu :

1. Pohon lengkeng yang berbuah penuh pada musim berbuah, baik yang seluruh cabang mengeluarkan buah maupun yang bergantian antara cabang yang satu dengan cabang yang lain.
2. Pohon lengkeng yang dapat berbuah dua kali dalam satu tahun. Ini umumnya terjadi pada pohon yang cabangnya berganian mengeluarkan buah.
3. Ada juga dalam satu pohon, hanya cabang itu-itu saja yang berbuah sementara beberapa cabang yang lain tidak pernah berbuah.
4. Yang terakhir adalah pohon yang tumbuh sehat dan normal tetapi sama sekali tidak mau berbuah, meskipun sudah diusahakan dengan berbagai cara (pemangkasan cabang maupun akar, pemupukan intensif, pengerokan kulit batang)

2. Cabang Mana yang Digunakan untuk Pencangkokan?
Cabang yang akan dicangkok ialah cabang yang bentuknya bagus (silindris lurus). Sudah cukup umur (terlihat dari kulitnya yang hijau kecokelatan), dan tentu saja cabang ini tak pernah absen berbuah. Baca Juga : Cara Sambung Pucuh Pohon Kelengkeng

Jangan sekali-kali mencoba mencangkok cabang air, walau bagus sekali bentuknya. Bibit cangkokan dari cabang air ini akan sulit berbuah nantinya. Saat mencangkok usahakan antara bulan April – Mei, yaitu ketika pohon lengkeng sedang mulai bertunas setelah dipanen buahnya pada bulan Januari – Maret.

Perlengkapan yang perlu kita siapkan berupa pisau tajam, tali (paling mudah memakai tali rafia), kantong plastik ukuran ½ kg, sabut kelapa atau injuk secukupnya, lalu media tanam berupa tanah dan pupuk kandang (perbandingan 1 : 1).

Media tanam ini akan lebih bagus kalau kita campurkan lumut segar (jenis lumut yang biasa tumbuh menempel pada batu bata) atau serbuk sabut kelapa yang direndam dulu dalam air. Bila perlu kita juga bisa menyediakan obat perangsang pertumbuhan akar, sebab akar cangkokan lengkeng tergolong lama munculnya.

Cabang yang terpilih ketika ingin mencangkok lengkeng, mula-mula kita kerat dan kulitnya dikelupas kira-kira 4-5 cm. Bersihkan lendirnya sehingga nampak kayunya yang putih dan kering.

4. Agar Cangkokan Cepat Berakar
Luka keratan pisau pada bagian atas lalu diolesi larutan obat perangsang pertumbuhan akar secara merata.

Kemudian ditutup dengan media tanam (tanah + pupuk kandang, lumut, serbuk sabut kelapa). Media tanam ini segera diselimuti dengan ijuk atau sabut kelapa, atau bisa juga dengan plastik saja. kedua ujungnya diikat dengan tali rafia.

Bungkus plastik akhir-akhir ini lebih disukai lantaran mudah didapat dan tembus pandang, sehingga kita bisa melihat akar cangkokan yang sudah tumbuh tanpa harus membuka bungkusnya.

Biarkan cangkokan baru itu selama 3-5 hari. Seandainya selama jangka waktu ini tidak turun hujan, cangkokan itu kita siram agar selalu terjaga kelembapannya. Penyiraman selanjutnya hanya kita berikan kalau memang tidak ada hujan (3-5 hari). Akan tetapi kalau hujan sering turun, kita tidak usah rajin-rajin menyiram.

Umumnya setelah 2-3 bulan akar cangkokan sudah tumbuh. Namun jangan cepat-cepat dipotong. Tunggulah sampai akarnya cukup panjang sehingga mampu hidup sendiri, nantinya.

Sesudah cabang cangkokan dipotong, segera kita tanam dalam pot atau keranjang bambu untuk sementara waktu, sampai ia mamu tumbuh sendiri. Kalau cangkokan sudah cukup besar, kira-kira tingginya sudah 50 cm lebih, ia sudah bisa dipindah tanamkan di kebun.

Berhubung pohon lengkeng tumbuh besar, kelak, maka jarak tanamnya juga harus cukup jauh, kira-kira 9 x 9 meter atau 9 x 10 meter.

Bibit lengkeng asal cangkok, kebanyakan sudah bisa berbuah pada umur 5 – 7 tahun, dengan produksi pertama antara 25 kg sampai 75 kg. Dengan demikian kita dapat mempercepat saat berbuah dibanding kalau menanam dari biji, di samping itu kita juga sudah melakukan perbaikan tanaman lengkeng dengan memilih bibit bermutu tinggi.