Jakarta, IDN Times – Ancaman dalam bertransaksi menggunakan rekening bank selalu ada. Kasus terbaru yang menghebohkan masyarakat ialah hilangnya saldo rekening nasabah Bank Mandiri sebesar Rp128,5 juta. Bank Mandiri memperkirakan modus yang digunakan pelaku adalah penukaran kartu debit dan penguasaan PIN.

Korban yang uangnya terkuras itu pun harus menerima kenyataan pahit bahwa Bank Mandiri tidak bisa mengganti kerugiannya. Pasalnya, berdasarkan hasil penelusuran dan investigasi Mandiri, transaksi yang terjadi dan penarikan uang adalah sah. Transaksi itu menggunakan kartu debit Bank Mandiri dan PIN yang sesuai.

Untuk menghindari kasus seperti di atas, berikut cara mengambil uang di ATM dengan aman menurut cyber security analyst Samsaraji Deyanbunayya alias Deyan.

Baca Juga: Viral Nasabah Bank Mandiri Kehilangan Rp128 Juta, Begini Kronologisnya

1. Cari mesin ATM terdekat kantor cabang bank
Ilustrasi Bank (IDN Times/Arief Rahmat) Deyan mengatakan apabila harus mengambil uang menggunakan kartu ATM, maka sebaiknya carilah ATM yang letaknya dekat atau di kantor cabang (kacab) banknya itu sendiri.

Menurutnya, mesin ATM yang di bank atau dekat dengan bank biasanya diawasi oleh satpam dengan ketat. Dengan demikian, pengawasan itu bisa meminimalisir aksi penjahat memasang alat skimming atau skimmer di mesin ATM.

“Karena dekat bank itu biasanya kan sudah ada satpamnya. Kalau di dekat ruko atau toko itu pengawasannya kurang. Jadi mungkin ada orang-orang yg bisa menanamkan skimmer di sana. Lalu dari sisi keamanan eksternal, adanya kejahatan dari faktor manusia itu juga lebih baik untuk yang dia ada penjaganya,” kata Deyan kepada IDN Times, Minggu (6/6/2021).

Baca Juga: Kasus Pembobolan ATM dari Kartu SIM, Kemkominfo Akan Panggil Provider

2. Pastikan mesin ATM aman
Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti) Untuk memastikan mesin ATM aman, kamu harus tahu potensi-potensi kejahatan apa yang bisa dilakukan oleh penjahat. Deyan mengatakan, skimming bisa dilakukan dengan memasang sejumlah alat di mesin ATM. Misalnya kamera tempel di dekat keypad atau alat ketik PIN ATM.

“Jadi kita kita bersihkan dulu, atau pastikan kondisi ATM itu bagus. Jadi kondisi sekitar aman, cek juga apakah ada kamera mini di bagian keypad-nya itu untuk memasukkan PIN,” imbuh dia.

Lalu, periksa juga apakah di bagian mesin ATM yang mengeluarkan uang ada tambalan atau tidak. Begitu juga di bagian keluar-masuk kartu ATM.

“Karena biasanya ada yang ditambal, jadi uangnya nggak bisa keluar, tertahan. Dan bahkan kalau bagian kartunya, dia bisa dikasih semacam tusuk gigi biar kartunya nggak keluar lagi. Yang bisa mengeluarkan hanya penjahatnya,” ujar Deyan.

Namun, apabila untuk memeriksa titik-titik tersebut sulit, maka ia menyarankan untuk mencari ATM yang diawasi petugas keamanan.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks
“Jadi faktor-faktor seperti itu kan susah. Jadi lebih baik cari yang aman saja ATM-nya,” tutur pria yang juga aktif membuat konten edukasi di Instagram @deyanbunayya tersebut.

Baca Juga: Waspada Skimming, Ini Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Pandemi

3. Pastikan antrean ATM aman
Ilustrasi Antre di ATM (IDN Times/Mardya Shakti) Apabila kamu mengantre atau di belakangmu ada orang yang mengantre untuk menggunakan mesin ATM yang sama, pastikan orang di belakangmu itu aman, atau tidak menunjukkan gerak-gerik yang mencurigakan.

“Lalu selalu awasi belakang sih, karena faktor terlemah dari security itu bukan sistemnya, tapi manusianya. Banyak kita temui kalau ada suatu pencurian, kayak orang kebingungan, pura-pura dicolong orang lain, padahal itu penjahatnya, yang dia diam-diam pakai ATM-nya, ditukar pakai ATM palsu,” urainya.

Baca Juga: Bobol 1.000 ATM, Skimming di Bali Dikendalikan Napi Lapas Kerobokan

4. Minimalisasi penarikan uang menggunakan kartu ATM
Ilustrasi Cashless (IDN Times/Arief Rahmat) Menurut Deyan, cara teraman menarik uang di mesin ATM adalah dengan meminimalisasi penggunaan kartu ATM. Ia pun menyarankan masyarakat menggunakan mobile banking, dan pilih fitur cashless transaction.

“Cashless transaction pakai mobile banking itu lebih aman, karena kita cuma memasukkan nomor handphone dan OTP, kita nggak masukkan password apapun,” tutur dia.

Dengan cashless transaction, maka pelaku kejahatan skimming tak bisa melancarkan aksinya untuk membaca PIN kartu ATM.

“Jadi kalau misalnya, terburuknya ada kamera di situ, ya kameranya cuma bisa lihat nomor kita dan OTP. Nah OTP ini kan bisa expired kalau kita nggak pakai. Dan kalau kita sudah pakai, itu nggak berguna lagi. Jadi ya secara teknis mereka nggak dapat apa-apa. Ya hanya dapat nomor handphone kita saja,” jelas Deyan.

5. Segera lapor apabila ATM bermasalah
Ilustrasi ATM Centre (IDN Times/Mardya Shakti) Apabila kamu mendapati kartu ATM tertelan atau kendala sejenis, segera melapor kepada pihak bank melalui call center. Cara itu bisa meminimalisir kerugian yang bisa saja ditanggung.

“Karena kalau akun atau kartu ATM kita sudah jatuh ke tangan orang lain, itu sudah bahaya. Karena secara sistem itu sah, nggak ada yang salah. Misalnya WhatsApp kena hack karena dia kasih OTP ke orang lain, secara sistem itu sah. Karena OTP itu harusnya yang tahu org tersebut. Tapi karena dia kena social engineering, dia kasih OTP itu ke orang lain, nah secara manusiawinya itu pencurian, tapi by sistem itu sah-sah saja. Jadi selalu minimalisir risiko dulu sejak awal,” pungkas Deyan.