Ada banyak permasalahan yang muncul ketika menggunakan laptop salah satunya yang paling umum adalah laptop lemot setelah digunakan dalam waktu yang lama.

Bahkan ada yang baru saja membeli laptop namun sudah mengalami lemot. Apakah kamu sedang merasakannya sekarang?

Kamu tidak perlu khawatir, kali ini kita akan membahas lengkap terkait permasalahan dari laptop yang lemot mulai dari penyebabnya hingga cara mengatasinya.

1. Penyebab Laptop Menjadi Lemot
Sebelum kamu tahu cara mengatasinya, alangkah baiknya kamu harus mengetahui terlebih dahulu apa sih penyebab laptop kamu menjadi lemot. Nah, berikut beberapa penyebab laptop menjadi lemot ketika internetas maupun saat tidak melakukan aktivitas sekalipun:

Laptop kamu terlalu banyak startup programs atau software yang berjalan di background secara otomatis ketika kamu menyalakannya. Hal ini akan membuat laptop kamu menjadi semakin lambat ketika booting.

Umur harddisk (HDD) yang terlalu tua. Hal ini akan mempengaruhi performa secara kesuluruhan pada laptop.

HDD penuh dengan data. Bahkan hal ini sudah diungkapkan oleh pakar bahwa HDD yang penuh sampai 95% bisa memperlambat laptop sampai 50%.

Laptop kamu memiliki kapasitas RAM yang terlalu kecil misal 2-4GB saja.

Laptop menjalankan banyak software dalam satu waktu yang dapat membebani kinerja RAM.

Terlalu banyak add-ons di browser seperti Internet Download Manager, AdBlocker, dan sebagainya.

Terlalu banyak tab yang kamu buka di browser.

Virus yang menyerang laptop kemungkinan akan memperlambat kinerja bahan merusak laptop.

Terkadang juga karena software antivirusnya yang terlalu aktif.

Jarang meng-update sistem operasi.

Baca Juga: 5 Cara Mengaktifkan Bluetooth Di Laptop

2. Cara Mengatasi Laptop yang Lemot bagi Windows 7, 8, dan 10
1. Mengganti HDD dengan SSD

Apabila ternyata ditemukan permasalahan laptop lemot dari HDD-nya, maka cara awal yang dapat kamu lakukan adalah melakukan proses defrag untuk menyegakan kembali kinerjanya.

Namun seadainya cara tersebut kurang ampuh, kamu dapat mengganti ke Harddisk (HDD) yang terbaru atau menggantinya ke Solid State Drive (SSD).

Selain dari perbedaan performanya, SSD ini akan membuat proses booting pada laptop menjadi lebih cepat dan responsif. Akan tetapi ukurannya terbilang kecil dan harganya juga cukup mahal dibandingkan HDD.

2. Melakukan Upgrade Kapasistas RAM

Pada umumnya, pabrik laptop ini akan membekali laptopmu dengan kapasistas RAM yang berkisar antara 2-4GB. Padahal kamu perlu kapasistas RAM 8GB untuk menjalankan software tersebut.

Oleh sebab itu, kamu dapat menambahkan RAM pada slot yang masih tersedia. Sebelum itu, kamu harus memastikan terlebih dahulu tipe RAM yakni DIMM atau SODIMM, kapasitas serta kecepatannya.

3. Melakukan Perawatan Hardware Secara Rutin

Untuk kinerja laptop agar tetap baik dan lancar, ternyata kamu harus sesekali melakukan perawatan hardware. Kamu bisa melakukannya minimal setahun sekali.

Cara membersihkan sampah laptop supaya tidak lemot dapat dimulai dari kipas, motherboard sampai penggantian thermal paste di bagian prosesor laptop.

4. Menggunakan Aksesori Pendukung Laptop

Kamu dapat menambahkan aksesori pendukung laptop seperti cooling pad atau kipas tambahan tambahan supaya suhu laptop tetap terjaga.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa memakai vacuum cooler untuk menyedor udara panas keluar supaya suhu laptop tetap dingin.

5. Melakukan Full Scan dengan Software Antivirus

Banyak sekali rekomendasi-rekomendasi software virus yang dapat kamu gunakan. Kamu disarankan untuk melakukan full scan dengan software antivirus tersebut minimal seminggu sekali.

Kamu juga jangan lupa untuk mematikan fitur automatic scan supaya antivirus tidak berjalan di background dan malah membuat laptop kamu makin lemot.

6. Hapus Software yang Tidak Dibutuhkan

Mungkin banyak yang belum menyadari bahwa laptop bisa menginstal otomatis banyak software yang tidak terhitung jumlahnya. Padahal, software tersebut yang jarang kamu gunakan.

Oleh sebab itu, kamu perlu meng-uninstall software yang tidak dibutuhkan tersebut. Kamu bisa memakai settings atau software uninstaller seperti CCleaner dan sebagainya.

7. Menghapus Sampah Laptop

Adapun cara membersihkan sampah laptop kamu bisa menggunakan perintah pada Run supaya laptop kembali ngebut. Adapun caranya:

Ketik kata Run pada menu pencarian Windows kemudian buka program Run. Kamu juga bisa menggunakan shortcut kominasi antara tombol Windows+R.

Ketik perintah “%temp% pada program yang muncul lalu enter.

Bersihkan seluruh temporary files yang tersimpan pada laptop kamu.

8. Menggunakan Software Versi Lama atau Lite

Perlu kamu ketahui bahwa update software terbaru bisa membebani perangkat laptop kamu. Nah, sebagai solusinya kamu dpat melakukannya dengan meng-install software versi lama yang mana memiliki fitur esensial yang tidak jauh berbeda dengan versi terbaru.

9. Mengunakan Software Booster

Penggunaan yang kurang optimal dapat membuat kinerja laptop menjadi lambat, sehingga kamu dapat meng-install software pendukungnya seperti aplikasi Booster seperti CCleaner dan Advance System Care.

Software booster ini akan melakukan optimalisasi terhadap laptop mulai dari menghapus history browser, cookies dan cache, recycle bin, dan banyak lagi.

10. Meng-install ulang OS Windows

Dengan meng-install ulang Windows, kamu akan mengetahui kenapa laptop menjadi lemot. Misal, apakah disebabkan karena software atau hardwarenya.

Cara install ulang OS Windows juga mudah sekali yakni kamu hanya perlu menggunakan flashdisk.

Baca Juga: Review Huawei MateBook 14s: Laptop Kasual Berlayar Sentuh Keren!