Sakit perut merupakan kondisi medis yang umum dan kerap dialami oleh banyak orang. Ada banyak faktor penyebabnya, seperti perut kembung, sembelit, refluks asam lambung, intoleransi laktosa, bakteri hingga stres. Agar tak semakin menyiksa, ketahui berbagai cara mengatasi sakit perut berikut ini.

Cara mengatasi sakit perut yang ampuh
Selama sakit perut yang dialami masih terbilang ringan atau tidak disebabkan oleh penyakit serius, maka pengobatan rumahan sederhana dapat menjadi solusi terbaik. Beberapa diantaranya seperti mengaplikasikan kompres air hangat, melakukan pemijatan pada titik akupresur di perut, dan meminum seduhan air jahe yang hangat.

Iklan dari HonestDocsBeli Anti Inflamasi via HDmall Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️Bila keadaan sudah mendesak, maka obat-obatan apotek atau kimia dengan bahan aktif simethicone, loperamide, atau bismuth hingga paracetamol dapat dikonsumsi. Tentunya hal ini tergantung pada penyebab sakit perut itu sendiri. Apakah itu karena perut kembung, asam lambung atau diare.

Berikut berbagai cara mengatasi sakit perut yang bisa membantu, antara lain:

1. Tempelkan kompres air hangat
Gunakan botol atau bantal pemanas untuk mengompres area perut yang sakit. Rasa hangat yang ditimbulkan tak hanya menciptakan sensasi menenangkan, namun dapat mengurangi rasa mual dan merilekskan otot-otot perut yang tegang.

2. Lakukan pemijatan pada titik-titik refleksi dan akupresur
Cara mengatasi sakit perut selanjutnya yang dapat diterapkan yakni dengan memijat titik atau poin akupresur di area perut. Beberapa titik diantaranya terletak pada 3 jari sejajar di atas pusar, 2 jari sejajar di bawah pusar, dan 2 jari persis dari bagian tengah belakang pinggang (sebelah kanan dan kiri).

Pijat dan gosoklah titik-titik akupresur tersebut dengan lembut searah jarum jam, masing-masing selama 3 menit. Ulangi beberapa kali hingga rasa sakit dirasa berkurang. Tambahkan minyak kayu putih atau minyak terapi agar semakin terasa nyaman.

3. Cobalah pose yoga
Sejumlah pose yoga dirancang untuk membantu merangsang pencernaan dan mengurangi gejala sakit perut. Satu diantaranya yang patut dicoba adalah gerakan Pavanamuktasana.

Iklan dari HonestDocsBeli Obat Antiseptik via HDmall Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️Berbaringlah di tempat yang nyaman, lalu tariklah lutut hingga ke dada sambil melilitkan tangan di sekitar tulang kering. Pastikan punggung tetap rata di lantai. Tahan pose ini selama 1 menit, lalu lepaskan. Ulangi sesuka hati hingga merasa lebih baik.

Baca Juga: Yoga Ketika Sakit, Apakah Boleh?

4. Kunyahlah daun mint segar
Daun mint bersifat anti-inflamasi sehingga dapat digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit alami, tak terkecuali pada kasus sakit perut. Bila suka, kunyahlah beberapa daun mint segar. Tetapi jika tidak, campurkanlah beberapa lembar daun mint ke dalam seduhan teh hangat.

5. Minumlah seduhan air jahe hangat
Jahe dikenal memiliki efek menenangkan pada sistem pencernaan dan bersifat gastroprotektif yang dapat membantu memblokir asam dan menekan bakteri Helicobacter pylori yang hidup dalam perut manusia.

Untuk merasakan khasiatnya, maka minumlah segelas air jahe hangat 2-3 kali sehari. Cara yang lebih sederhana yakni dengan mengonsumsi secara langsung beberapa irisan jahe segar yang telah dibersihkan.

6. Manfaatkan cuka sari apel
Cuka sari apel mampu membunuh bakteri penyebab infeksi di perut dan menyeimbangkan asam lambung sehingga dapat dicoba sebagai salah satu alternatif cara mengatasi sakit perut. Larutkan 1 sdm cuka sari apel ke dalam secangkir air hangat, lalu minumlah secara rutin 2 kali sehari agar hasilnya maksimal.

Iklan dari HonestDocsBeli Anti Inflamasi via HDmall Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️7. Nikmati semangkuk yogurt
Yogurt kaya akan probiotik yang dapat mengembalikan keseimbangan usus sekaligus memperbaiki sistem pencernaan. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan bahwa yogurt dapat mengatasi berbagai masalah pencernaan kronis tertentu, seperti diare hingga sindrom iritasi usus besar.

Pastikan untuk mengonsumsi semangkuk yogurt bergizi tanpa pemanis, pewarna dan perasa buatan.

8. Minum air garam hangat
Umumnya air garam kerap digunakan sebagai obat kumur untuk membantu meringankan gejala sakit tenggorokan maupun sakit gigi. Namun nyatanya, ramuan sederhana ini juga dapat diandalkan dalam membantu meredakan sakit perut yang mengganggu.

Cukup campurkan 1 sdt garam ke dalam secangkir air hangat dan minumlah. Sifat anti-bakteri dan anti-inflamasinya akan bekerja untuk mengatasi masalah perut yang dialami.

9. Makanlah buah pepaya
Jika sakit perut yang dialami berasal dari perut kembung atau penumpukan gas berlebih, maka tak ada salahnya untuk sesegera mungkin mengonsumsi beberapa irisan buah pepaya segar. Pepaya mengandung enzim papain yang terbukti dapat melancarkan pencernaan dan mencegah produksi gas perut yang berlebih.

10. Obat-obatan apotek
Ada beberapa pilihan obat-obatan apotek yang dapat digunakan untuk mengatasi sakit perut. Untuk perut kembung dapat menggunakan obat dengan bahan aktif simethicone.

Jika sakit perut disebabkan oleh GERD cobalah antasida atau peredam asam lambung. Sedangkan untuk konstipasi, obat pencahar dapat menjadi solusi. Untuk perut kram akibat diare, obat-obatan dengan bahan aktif loperamide atau bismuth dapat dipilih.

Baca Juga:Obat Sakit Perut Melilit yang Ampuh Menurut Dokter

Pereda nyeri seperti paracetamol dapat pula dipergunakan. Namun, hindari mengonsumsiobat anti inflamasi non steroid seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen karena justru dapat mengiritasi lambung.

Agar sakit perut tak datang lagi, lakukan tindakan pencegahan dari sekarang. Beberapa diantaranya yakni:

* Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering
* Mengunyah makanan secara perlahan dan lebih lama
* Menjauhi berbagai makanan pemicu seperti makanan pedas, asam dan gorengan
* Mengurangi stres dengan rutin berolahraga

Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami sakit perut yang parah atau telah berlangsung beberapa hari. Gejala-gejala yang perlu diwaspadai diantaranya sakit perut disertai dengan demam, muntah, sakit saat buang air kecil dan terdapat darah pada feses atau urine.

Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.Lee HH, Choi YY, Choi MG. The Efficacy of Hypnotherapy in the Treatment of Irritable Bowel Syndrome: A Systematic Review and Meta-analysis. J Neurogastroenterol Motil. 2014;20(2):152-62. doi:10.5056/jnm.2014.20.2.152 (/10.5056/jnm.2014.20.2.152)Phillips-moore JS, Talley NJ, Jones MP. The mind-body connection in irritable bowel syndrome: A randomised controlled trial of hypnotherapy as a treatment. Health Psychol Open. 2015;2(1): . doi:10.1177/ (/10.1177/ )Eriksson EM, Andrén KI, Kurlberg GK, Eriksson HT. Aspects of the non-pharmacological treatment of irritable bowel syndrome. World J Gastroenterol. 2015;21(40): . doi:10.3748/wjg.v21.i40.11439 (/10.3748/wjg.v21.i40.11439)De heer EW, Gerrits MM, Beekman AT, et al. The association of depression and anxiety with pain: a study from NESDA. PLoS ONE. 2014;9(10):e106907. doi:10.1371/journal.pone. (/10.1371/journal.pone. )Mosaffa-jahromi M, Tamaddon AM, Afsharypuor S, et al. Effectiveness of Anise Oil for Treatment of Mild to Moderate Depression in Patients With Irritable Bowel Syndrome: A Randomized Active and Placebo-Controlled Clinical Trial. J Evid Based Complementary Altern Med. 2017;22(1):41-46. doi:10.1177/ (/10.1177/ )Mckay DL, Blumberg JB. A review of the bioactivity and potential health benefits of peppermint tea (Mentha piperita L.). Phytother Res. 2006;20(8):619-33. doi:10.1002/ptr.1936 (/10.1002/ptr.1936)Harris LR, Roberts L. Treatments for irritable bowel syndrome: patients’ attitudes and acceptability. BMC Complement Altern Med. 2008;8:65. doi:10.1186/ (/10.1186/ )Lengkapnya

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.