Sariawan sangatlah menganggu. Tapi tahukah Anda bahwa sariawan tidak hanya bisa terjadi di sekitar mulut? Jika tenggorokan terasa perih tapi Anda tidak sedang sakit dan udara tidak kering, mungkin ada sariawan di tenggorokan Anda.

Sariawan pada tenggorokan tidak jauh berbeda dengan sariawan yang lazimnya muncul di area mulut. Namun risiko bahaya di baliknya bisa jadi lebih serius dan memerlukan perhatian lebih besar.

Sariawan bisa muncul di tenggorokan ketika ada luka atau infeksi bakteri, jamur, atau virus. Jika ada sariawan di tenggorokan, akan timbul rasa sakit saat menelan. Tidak hanya menelan makanan, saat minum pun tenggorokan terasa sakit. Jaringan yang terluka atau terinfeksi akan membengkak sehingga menjadi seperti benjolan.

Ada risiko jalan napas tertutup akibat sariawan di tenggorokan sehingga dapat menyebabkan kematian. Karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter bila menduga ada sariawan pada tenggorokan. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan hasil diagnosis, termasuk mengidentifikasi apa penyebabnya.

Seperti sariawan di mulut, sariawan di tenggorokan berupa luka kecil berbentuk bulat berwarna keputihan di tengah dan kemerahan di bagian luar. Rasa sakit bahkan bisa muncul ketika berbicara. Dalam beberapa kasus, sariawan ini disertai demam, tidak enak badan, dan benjolan di leher. Bila sariawan sangat besar dan butuh waktu lama untuk sembuh, bisa jadi ada penyakit yang lebih serius seperti AIDS atau kanker.

Gejala Sariawan di Tenggorokan
Ada berbagai gejala sariawan di tenggorokan yang tidak sama antara satu orang dan orang lain. Gejala juga dipengaruhi faktor penyebab sariawan. Contohnya:

* Sakit tenggorokan
* Demam dan menggigil
* Nyeri sendi
* Kesulitan/sakit saat menelan
* Regurgitasi asam lambung
* Nyeri dada atau dada seperti terbakar
* Merasa seperti ada benjolan di tenggorokan
* Mual
* Muntah dengan atau tanpa darah
* Sensasi tersedak
* Perubahan suara
* Sering batuk
* Lidah terasa asam atau pahit
* Sakit telinga

Penyebab Sariawan di Tenggorokan
Ada sederet kemungkinan penyebab sariawan pada tenggorokan, antara lain:

* Sistem kekebalan melemah, terutama jika Anda menderita herpes, karena virus mungkin telah menginfeksi lapisan mulut dan tenggorokan
* Makanan asam, seperti nanas atau tomat
* Masalah perut, seperti refluks asam
* Kekurangan vitamin B kompleks, asam folat atau mineral seperti zat besi
* Radang amandel
* Aphthous stomatitis, luka di bagian bawah gusi, biasanya pada anak-anak
* Kanker tenggorokan
* Infeksi HIV/AIDS

Bagaimana Cara Mengatasi Sariawan di Tenggorokan
Mengatasi sariawan di tenggorokan bisa secara mandiri di rumah ataupun dengan bantuan dokter di rumah sakit. Tapi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter agar mendapat diagnosis dan obat yang tepat. Dokter bisa sekaligus menemukan dan menangani penyebab sariawan itu.

Obat yang diresepkan dokter di antaranya:

* Antivirus, antibiotik, dan antijamur
* Penghilang rasa sakit seperti parasetamol dan ibuprofen
* Obat kumur untuk meredakan ketidaknyamanan
* Obat asam lambung

Jika sariawan sangat besar dan tak kunjung sembuh, dokter mungkin perlu melakukan operasi untuk mengatasi sariawan.

Mencegah Sariawan di Tenggorokan
Untuk mencegah sariawan di tenggorokan, Anda harus rajin menjaga kebersihan. Terutama kebersihan tangan dan mulut. Bila merasa ada gejala sariawan pada tenggorokan, Anda bisa melakukan sejumlah hal ini untuk mencegahnya makin parah:

* Membilas mulut Anda dengan obat kumur setelah menyikat gigi untuk membantu menghilangkan bakteri dan membersihkan mulut
* Kurangi atau berhenti makan makanan asam seperti lemon, nanas, tomat, dan jeruk karena keasaman meningkatkan rasa sakit
* Makan lebih banyak makanan kaya vitamin B kompleks, asam folat, dan zat besi seperti pisang, mangga, yogurt rendah lemak, atau jus apel
* Berkumur dengan air hangat dan garam atau hidrogen peroksida yang diencerkan di dalam air. Cairan ini bersifat antiseptik dan bisa membersihkan area mulut. Untuk menyiapkan obat kumur, cukup tambahkan 1 sendok makan garam ke dalam 1 cangkir air hangat.
* Menggunakan sikat gigi dengan bulu lembut,
* Tidak menggunakan produk kebersihan mulut yang mengandung sodium lauryl sulfate karena bisa mengikis lapisan mulut.

Kapan Harus ke Dokter?
Sariawan di tenggorokan bisa jadi merupakan gejala penyakit yang lebih serius, seperti AIDS dan kanker tenggorokan. Maka langkah pertama jika curiga ada sariawan pada tenggorokan adalah memeriksakan diri ke dokter.

Sariawan pada tenggorokan juga bisa menimbulkan gejala yang membahayakan, terutama tertutupnya saluran napas, tersedak, dan sangat sulit bernapas. Gejala ini kadang muncul dengan bibir yang memucat dan membiru, irama detak jantung cepat, demam tinggi, nyeri dada, pembengkakan lidah, tingkat kesadaran/kewaspadaan menurun, dan perubahan perilaku secara mendadak.

Bila mendapat sejumlah gejala serius itu, segera datangi dokter untuk berkonsultasi dan mendapat pemeriksaan. Sariawan di tenggorokan yang tak juga hilang walau sudah diobati juga harus diperiksa lebih lanjut karena mungkin timbul karena penyakit yang lebih serius.

Ditinjau oleh:

dr. Ricky Setiawan

Dokter Umum

Primaya Hospital Betang Pambelum

Referensi:

What you should know about throat ulcers. /articles/throat-ulcers. Diakses 20 Oktober Persistent Oral Ulcers and Sore Throat. /journals/jamadermatology/article-abstract/553173. Diakses 20 Oktober Esophageal Ulcer./patient-education/40532. Diakses 20 Oktober Throat Ulcers. /health/throat-ulcers. Diakses 20 Oktober Bagikan ke :