Beranda / Ibu dan Anak / Kehamilan / Cara Mengatasi Telat Haid & Penyebab Telat Datang Bulan

Terbit: 17 July 2020 | Diperbarui: 28 December 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Batas telat haid selalu menjadi pertanyaan pada banyak wanita karena ada beberapa penyebab telat datang bulan yang sering dialami. Lalu bagaimana cara mengatasi telat haid?

Pada umumnya, seorang wanita memang akan datang bulan dengan siklus normal yang berkisar antara 21 hingga 35 hari. Menstruasi adalah proses bulanan tumpahan lapisan bagian dalam dan darah uterus melalui lubang kelamin wanita atau vagina.

Penyebab Telat Datang Bulan yang Sering Dialami
Lantas apa saja yang menjadi penyebab haid telat yang sering terjadi? Penyebabnya bisa bermacam-macam.

1. Kelelahan

Bagi yang masih belum menikah, penyebab sering telat haid bisa karena terlalu lelah. Contohnya, belajar terlalu keras bagi yang masih sekolah atau kuliah, atau berolahraga kelewat berat.

2. Keseimbangan Hormon Tubuh

Belum seimbangnya hormon dalam tubuh juga bisa menyebabkan remaja telat datang bulan. Fenomena remaja telat datang bulan memang sering terjadi.

3. Perubahan Kebiasaan

Sebaliknya bisa juga sering telat haid terjadi pada mereka yang biasa berolahraga dan menghentikan kebiasaannya secara tiba-tiba.

4. Pola Makan

Pola makan pun bisa memengaruhi siklus haid. Misalnya, mereka yang biasa makan banyak dan mendadak diet. Ini akan membuat tubuh stres. Atau bisa jadi badan kurus jadi gemuk. Perubahan berat badan mencolok bisa membuat remaja telat datang bulan dan hal ini juga bisa terjadi pada orang dewasa.

5. Obat-Obatan

Jenis-jenis obat tertentu juga bisa mengusik pola haid dan membuat wanita sering telat datang bulan, terutama obat-obatan yang mengandung hormon. Contohnya, obat untuk mengatasi gatal-gatal atau obat sakit telinga. Begitu pula obat-obatan KB atau suntik KB. Baru setelah berhenti minum obat, haid akan kembali lancar.

6. Pola Ovulasi Belum Terartur

Terlambat haid lebih sering dialami mereka yang masih gadis, karena pola ovulasinya belum teratur. Hanya saja, kalau sudah terbiasa haid kemudian haidnya tidak ada, harus bertanya pada diri sendiri. Jangan-jangan pernah minum obat tertentu yang bisa memicu efek fisiologis jadi sering telat datang bulan.

Berapa Lama Batas Telat Haid yang Wajar?
Menstruasi adalah sesuatu yang normal, sehingga semua wanita mengalaminya. Pada setiap wanita, siklus haid ini pun bervariasi. Rata-rata berjarak 28 hari, telat haid 1 bulan, namun bisa juga sampai 42 hari. Jika sampai terjadi keterlambatan pun, batas telat haid yang terjadi semisal sampai 3-4 bulan, juga tak perlu terlalu dikhawatirkan.

Sangat disarankan sebaiknya tetap periksa ke dokter spesialis jika memang sudah mengalami telat haid hingga hitungan bulan. Apalagi kalau telat sampai 5-6 bulan. Jadi untuk wanita yang sering telat haid, disarankan untuk memerhatikan batas normal telat haid agar bisa dilakukan penanganan yang tepat.

Kaum hawa sering salah paham, kalau sering telat datang bulan mulai dari 4 sampai 5 bulan, mereka menyangka darahnya bisa mengumpul di dalam, menggenang, dan lama-lama bisa berbahaya. Padahal jika tidak haid, berarti tidak ada pendarahan di dalam tubuh.

Tidak haid berarti tidak ada endometrium yang lepas. Jadi bukan berarti ada darah yang mengumpul. Darah baru keluar jika selaput lendirnya lepas. Jika tidak lepas, ya tidak berdarah. Jadi jangan khawatir jika batas telat haid masih dalam hitungan wajar.

Selain haid tidak teratur, hal lain yang kerap mengganggu kaum wanita adalah nyeri menjelang menstruasi atau pada saat haid. Rasanya seperti mulas bercampur keram ketika darah sedang keluar. Rasa nyeri ini merupakan sesuatu yang wajar, karena dinding rahim saat itu sedang berkontraksi atau mengkerut untuk mengeluarkan gumpalan darah.

Nyeri ini lebih terasa pada wanita yang belum pernah melahirkan. Pasalnya, mulut rahim mereka masih kecil, sehingga rasanya seperti orang yang sedang melahirkan. Inipun sesuatu yang normal. Kecuali bagi wanita yang memang sangat sensitif, yang rasanya bisa sangat menyiksa. Namun, biasanya setelah menikah dan memiliki anak, ini akan hilang.

Akan tetapi, jika nyeri itu hebat dan berkepanjangan, perlu diwaspadai adanya kemungkinan ia menderita endometriosis. Dalam hal ini, sel-sel bagian dalam rahim tumbuh tidak di dalam rahim, tapi juga di luar. Misalnya, di ovarium atau saluran tuba yang sangat menyakitkan.

Jika nyeri menjelang haid begitu hebat sampai terasa melumpuhkan, sebaiknya segera periksa ke dokter. Terlebih bagi yang sudah berhubungan badan, karena mungkin merupakan suatu gejala infeksi. Nah, bila terjadi pelekatan organ genital internal akibat dari infeksi tersebut, dampaknya bisa menyulitkan punya anak.

Pusing yang menyertai menstruasi juga merupakan hal yang wajar. Pasalnya, wanita yang menjelang haid biasanya memang mengalami pre-menstruasi tension atau ketegangan menjelang haid. Efeknya antara lain perasaan tertekan, jerawatan, payudara nyeri, badan sakikt-sakit, perut serasa kembung, bengkak, ada rasa nyeri. Makanya, jadi lebih gampang marah atau sebaliknya dan perubahan emosi lainnya.

Semua itu, wajar-wajar saja dan tidak berbahaya. Untuk mengurangi kondisi yang tidak nyaman ini, dianjurkan mengurangi makanan yang banyak mengandung garam, bumbu penyedap, atau terlalu banyak mengandung minyak. Perbanyaklah makan buah dan sayur, cukup makanan yang mengandung minyak. Perbanyaklah makan buah dan sayur, cukup makanan yang mengandung karbohidrat dan tinggi serat.

DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi