PerbesarIlustrasi panu adalah penyakit kulit yang dapat timbul di area wajah. Foto: UnsplashPanu adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Penyakit panu ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat.Dalam istilah medis, panu disebut pityriasis versicolor. Gejala yang paling jelas terlihat pada penderita panu adalah bercak pada permukaan kulit. Gejala yang muncul berupa:

* Bercak kulit yang berwarna lebih terang atau gelap.

* Muncul bercak berwarna merah muda, merah, atau kecokelatan.

* Bercak kulit dapat terjadi pada punggung, dada, leher, lengan, atau wajah.

* Kulit terasa kering atau bersisik disertai rasa gatal.

Pada dasarnya, panu bukanlah penyakit yang berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit. Infeksi kulit ini muncul secara perlahan, tapi seiring waktu bercak kulit tersebut akan menyatu dan membentuk bercak yang lebih besar.

Kehadiran panu tentunya dapat membuat penderita merasa tidak nyaman, terutama jika panu muncul di area wajah. Lantas, bagaimana cara menghilangkan panu di wajah secara efektif?

Panu yang muncul di wajah dapat diobati dengan terapi antijamur, baik dalam bentuk obat topikal atau oral. Untuk kasus panu yang ringan, beberapa obat yang dijual bebas di apotek dapat digunakan untuk membunuh infeksi jamur.

Namun, untuk kasus panu pada area kulit yang luas dan tebal, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Adapun beberapa pengobatan yang umumnya direkomendasikan oleh dokter antara lain sebagai berikut.

1. Pemberian Obat Antijamur Topikal

Cara menghilangkan panu di wajah yang pertama adalah dengan menggunakan obat antijamur topikal yang diaplikasikan langsung ke kulit. Biasanya, obat ini dapat berupa losion, krim, atau salep.

Beberapa obat antijamur dapat dibeli bebas di apotek tanpa resep dokter. Contoh obat antijamur topikal yang bisa digunakan untuk mengatasi panu, antara lain:

Obat antijamur topikal merupakan obat yang umum digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh jamur. Sebaiknya, untuk mengurangi risiko efek samping yang mungkin muncul pada kulit, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakannya.

PerbesarIlustrasi penggunaan losion antijamur untuk mengatasi panu. Foto: Unsplash

2. Penggunaan Sabun Antijamur

Selain obat topikal, sabun antijamur yang mengandung zinc pyrithione juga bisa digunakan untuk membantu menghilangkan panu di wajah yang bersifat ringan. Namun, penggunaan sabun antijamur sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter untuk menghindari timbulnya efek samping, terlebih jika dikombinasikan dengan sabun wajah lain.

3. Pemberian Obat Antijamur Oral

Jika penggunaan obat antijamur topikal tidak efektif untuk menghilangkan panu di wajah, gunakan obat antijamur oral. Obat ini umumnya tersedia dalam bentuk tablet.

Dokter akan meresepkan obat antijamur oral apabila kelainan kulit sudah menyebar luas ke area tubuh yang lain dan bercak kulit semakin menebal.

Obat ini bekerja efektif untuk mengatasi panu yang penyebarannya lebih luas. Beberapa contoh obat antijamur oral adalah Fluconazole, Ketoconazole, dan Itraconazole.

Namun, perlu diperhatikan bahwa obat antijamur oral dapat menimbulkan efek samping, seperti sakit perut dan munculnya ruam pada kulit. Oleh sebab itu, obat ini hanya boleh dikonsumsi dengan dosis sesuai anjuran dokter.

4. Penggunaan Tea Tree Oil

Tea tree oil merupakan minyak pohon teh yang memiliki sifat antijamur dan antiinflamasi. Penggunaan tea tree oil dapat membantu menghambat penyebaran infeksi jamur semakin luas di kulit.

Cara penggunaannya cukup dengan mengoleskan 1-2 tetes tea tree oil atau sesuai kebutuhan pada kulit wajah yang terinfeksi panu. Kemudian, pijat lembut secara merata. Cara ini bisa dilakukan sampai kondisi membaik.

Cuka apel mempunyai sifat antijamur yang bermanfaat untuk melawan jamur penyebab panu. Cara penggunaannya cukup dengan mengoleskan cuka apel pada permukaan kulit wajah yang terkena panu.

Cara Menghilangkan Panu di Wajah dengan Bahan Alami

Selain beberapa perawatan di atas, ada pula cara alami untuk mengatasi panu di wajah. Mengutip Natural Products that Exhibit Antifungal Activity oleh Stephanie Pintas, berikut beberapa cara menghilangkan panu di wajah dengan bahan alami yang bisa dilakukan.

Lengkuas merupakan akar rimpang yang memiliki sifat antijamur dan mampu menghilangkan panu. Cara menggunakan lengkuas sebagai obat panu sangat mudah.

Cukup menumbuk halus lengkuas, kemudian oleskan pada area kulit yang terinfeksi jamur. Setelahnya, tunggu sampai kering lalu bilas dengan air hangat.

Bawang putih memiliki sifat antijamur yang efektif melawan penyakit kulit. Cara menggunakan bawang putih untuk menghilangkan panu di wajah adalah dengan menumbuk halus beberapa siung bawang putih, kemudian oleskan ke area kulit yang terinfeksi jamur.

3. Minyak Zaitun dan Madu

Menurut jurnal Interventions for the Treatment of Pityriasis Versicolor oleh Joel T. M. Bamford, campuran minyak zaitun dan madu memiliki kandungan antibakteri dan antijamur yang dapat membantu mengobati penyakit panu.

Cara penggunaannya sangat mudah, cukup mencampurkan minyak zaitun dan madu dengan perbandingan 2 : 1, lalu jadikan sebagai masker pada bagian kulit yang bermasalah.

PerbesarIlustrasi madu dapat dicampurkan dengan minyak zaitun untuk membuat masker kulit. Foto: UnsplashLidah buaya dapat membantu melawan iritasi pada kulit akibat penyakit panu. Cara menggunakan lidah budaya sebagai obat panu terbilang mudah.

Siapkan 1 batang daun lidah buaya, lalu belah menjadi dua bagian dan gosokkan gel lidah buaya pada kulit yang terinfeksi jamur. Kemudian, biarkan sampai mengering dan bilas dengan air hangat.

Bisa juga menggunakan produk lidah buaya yang tersedia di pasaran. Pastikan memilih produk yang terbukti aman dan tidak mengandung alkohol.

Jika pengobatan alami secara mandiri tidak memberikan hasil yang memuaskan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Panu disebabkan oleh perkembangan infeksi jamur di kulit. Menurut National Health Service (NHS), kondisi ini bisa dipicu oleh lemahnya sistem kekebalan tubuh, perubahan hormon, atau kekurangan nutrisi. Di samping itu, ada beberapa faktor eksternal yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena panu, antara lain: * Cuaca yang lembap dan panas.

* Adanya friksi atau trauma minor.

* Pemakaian antibiotik atau hormonal dalam jangka panjang.

* Berbagi barang pribadi dengan orang lain yang mengidap penyakit panu.

Selain beberapa faktor pemicu di atas, ada pula faktor pada diri seseorang yang bisa memicu kemunculan penyakit panu, di antaranya:

* Memiliki jenis kulit berminyak.

* Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit panu.

* Berusia remaja atau awal 20-an (studi menunjukkan bahwa panu lebih banyak menyerang anak-anak dan remaja).

* Sering mengeluarkan keringat berlebihan.

* Memiliki tingkat kekebalan tubuh yang rendah.

* Mengalami perubahan hormon.

Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.