Bagi kamu yang saat ini sedang merintis usaha kecil, tentunya kamu tak bisa lepas dari perhitungan soal BEP. Hal tersebut sangat berguna agar kamu tahu apakah ada keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan. Jika belum mengerti, sebaiknya kamu simak cara menghitung BEP usaha kecil yang akan diulas berikut ini.

Membuat usaha-walaupun masih kecil-segala tetap harus diperhitungkan. Salah satunya adalah tentang keseimbangan antara harga jual dan modal yang dikeluarkan. Jika tidak, ya percuma dong bikin usaha kalau nggak untung atau minimal bisa menutup modal.

Bukannya tambah kaya malah tambah kere. Tapi, memang sih, risiko bikin usaha itu mesti ada. Hanya saja, risiko dalam usaha bisa diminimalisir, salah satu caranya yakni dengan menghitung BEP sederhana dulu.

Mengapa yang sederhana dulu? Kan, usahanya masih kecil. Jadi, kamu nggak perlu ribet memikirkan bagaimana penghitungan BEP yang rumit seperti usaha-usaha yang skalanya sudah nasional maupun multinasional.

Bagaimana caranya? Silakan simak ulasan berikut ini.

Apa Itu BEP (Break Even Point)?
Sebelum mengetahui tentang rumus dan contoh penghitungan BEP, baiknya kamu tahu dulu mengenai apa itu BEP.

Secara sederhana, BEP merupakan singkatan dari Break Even Point. BEP sendiri merupakan titik impas atau titik yang seimbang di mana jumlah pengeluaran, biaya, ataupun modal yang digunakan sama dengan pendapatan yang dimiliki.

Sederhananya, agar pendapatan dan pengeluaran bisa seimbang. Minimal untuk menutupi biaya modalnya saja dan untuk meminimalisir risiko kerugian.

Mengapa BEP harus ditentukan? Agar kamu bisa lebih tepat dalam memilih berapa keuntungan atau laba yang diambil dari setiap produk barang atau jasa yang dijual.

Ini sangat bermanfaat bagi kamu yang baru memulai usaha kecil. Biasanya, kalau baru memulai usaha, orang biasanya belum paham mengenai cara menetapkan harga.

Langkah paling fatal, menentukan harga sesuai dengan yang ada di pasaran sebelum menghitung BEP-nya. Padahal, belum tentu harga di pasaran, lebih tinggi atau minimal seimbang dengan ongkos produksi.

Jika hal itu terjadi, maka kamu akan sering merugi. Kalau tidak ingin mengalaminya, berikut ini akan diberikan rumus serta cara penghitungannya.

Rumus Menghitung BEP Usaha Kecil
Seperti yang telah disebutkan di atas, kamu harus menentukan BEP untuk meminimalisir risiko kerugian karena pendapatan tidak seimbang dengan modal yang dikeluarkan sebagai biaya, ongkos, atau modal produksi.

Cara menghitung BEP usaha kecil adalah dengan menggunakan rumus BEP yang memang sudah menjadi pakem dan biasa digunakan. Begini rumusnya:

BEP = Total Fixed Cost / (harga jual per unit – biaya variabel per unit)

Fixed cost: merupakan biaya tetap yang tidak mengalami perubahan walaupun barang atau jasa yang diproduksi meningkat atau menurun. Contoh, biaya sewa tempat, penyusutan, gaji karyawan, listrik, pajak, asurani, dsb.

Biaya variabel per unit: biaya yang berubah mengikuti volume dari barang atau jasa yang diproduksi. Contoh, biaya bahan baku, transportasi, pengemasan, dsb.

Satuan yang digunakan dalam penghitungan BEP adalah unit.

Jika kamu belum tahu bagaimana cara untuk menghitungnya, baiknya simak contoh perhitungan BEP sederhana yang akan diberikan di bawah ini.

Contoh dan Cara Menghitung BEP Usaha Kecil
Cara Menghitung BEP Usaha Kecil yang MudahUntuk menghitung nya, kita coba saja menggunakan contoh soal BEP dalam kewirausahaan yang biasanya muncul di bangku sekolah. Begini caranya.

1. Cara Menghitung BEP Usaha Kecil Makanan
Suatu usaha kecil yang menjual makanan, ingin tahu seberapa banyak produk yang harus dibuat untuk mencapai titik impas atau BEP.

Biaya variabel dari produknya sebesar Rp 20.000. Harga jual dalam satu unit, 50.000. Sedangkan biaya untuk melakukan produksi termasuk penggunaan listrik, sewa, dan lain sebagainya adalah Rp 100.000.

Berapa produk yang harus dibuat atau diproduksi agar mencapai titik imbang atau BEP?

Jawab:

BEP = Total Fixed Cost / (harga jual per unit – biaya variabel per unit)

= Rp100.000/ (Rp50.000 – Rp 20.000)

= Rp 100.000/ Rp30.000

= 3,3

Berhubung satuan yang digunakan dalam BEP adalah unit, maka hasil tersebut harus dibulatkan. Prinsip pembulatan, harus ke angka yang lebih dekat dari. Karena angka yang lebih dekat dari 3,3 adalah angka 3, maka perusahaan makanan tersebut harus memproduksi 3 unit makanan agar mencapai BEP.

Tapi, tak berhenti di situ, kamu juga harus menghitung tingkat penjualan dari usaha makanan agar mencapai titik BEP juga. Rumusnya adalah sebagai berikut:

BEP (mata uang rupiah) = Fixed Cost / (1-Biaya variabel/harga jual satu unit)

= Rp100.000 / (1-Rp 20.000/Rp50.000)

= Rp100.000 / (1-0,4)

= Rp100.000 / 0,6

= Rp166.666

Artinya, untuk mencapai titik seimbang, perusahaan tersebut harus mendapatkan total penjualan sebesar Rp166.666

Itulah cara menghitung BEP usaha kecil untuk makanan.

2. Cara Menghitung BEP Usaha Kecil Minuman
Cara menghitung analisa usaha kecil untuk minuman, caranya sama saja. cukup masukkan saja rumus BEP yang telah disediakan di atas.

Lalu, bagaimana cara menghitung BEP usaha kecil untuk minuman? Berikut ini contohnya.

Soal :

Sebuah usaha kecil minuman, ingin mengetahui berapa unit produk yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas atau BEP.

Biaya tetap: 1.000.000

Biaya variabel: 2.500

Harga jual per unit: Berapa rupiah dan berapa unit yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas atau BEP?

Jawab:

1. BEP (unit) = fixed cost / (harga jual per unit/biaya variabel)

= 1.000.000/ (5000/2500)

= 1.000.000/ = 400

Maka, total unit yang harus diproduksi untuk mencapai BEP adalah 400.

2. BEP (rupiah) = fixed cost / (1 – biaya variabel/harga jual per unit)

= 1.000.000 / ( /5000)

= 1.000.000 / (1 – 0,5)

= 2.000.000

Maka, total rupiah yang harus didapatkan untuk mencapai BEP adalah Rp2.000.000 dari total penjualan.

Itulah ulasan mengenai cara menghitung BEP usaha kecil bagi kamu yang belum mengetahuinya. Semoga bermanfaat.