4 menit membacaOleh CekAja padaIngin mengajukan kredit pinjaman? Sebaiknya kamu mengetahui cara menghitung bunga pinjaman terlebih dahulu agar tidak keliru.

Ada banyak alasan seseorang mengajukan kredit pinjaman. Namun, sebelum mengajukan lebih baik kamu pahami terlebih dahulu cara menghitung bunga pinjaman.

Dengan memahami cara menghitung bunga pinjaman, kamu dapat memperkirakan total cicilan, mulai dari cicilan pokok beserta bunganya.

Selain itu, kamu dapat mengatur keuangan dengan lebih baik, dan menghindari kesulitan membayar cicilan di kemudian hari.

Bunga pinjaman sendiri merupakan bunga yang harus dibayarkan nasabah sebagai tanda jasa peminjaman. Biasanya suku bunga pinjaman lebih tinggi dibanding suku bunga tabungan.

Jenis-jenis Bunga Pinjaman
Sebelum menghitung bunga pinjaman, alangkah lebih baiknya kamu ketahui jenis-jenis bunga pinjaman terlebih dahulu. Sebab, setiap jenis suku bunga memiliki perhitungan yang berbeda-beda.

Lantas, apa saja jenis bunga pinjaman yang ada? berikut ini CekAja telah merangkum daftarnya buat kamu.

1. Suku Bunga Tetap (Fixed)
Suku bunga tetap adalah bunga yang jumlahnya tidak akan berubah, sampai tenggat waktu cicilan. Jumlah bunga ini umumnya telah ditetapkan di awal saat proses pengajuan pinjaman.

Misalnya, bank menetapkan suku bunga sebesar 10%. Maka, nasabah perlu membayar bunga sebesar 10% hingga akhir cicilan tanpa berubah.

Suka bunga tetap memiliki kelebihan, yakni nasabah tidak perlu khawatir jika ada peningkatan suku bunga acuan di masa mendatang. Karena, nasabah hanya perlu membayar cicilan dengan nilai yang sama.

Akan tetapi, jika suku bunga acuan mengalami penurunan, mau tidak mau nasabah harus membayar bunga cicilan lebih tinggi dibanding suku bunga pasaran.

2. Suku Bunga Mengambang (Floating)
Lalu, suku bunga jenis kedua adalah suku bunga mengambang atau floating. Berbeda dengan suku bunga tetap, maka suku bunga mengambang bersifat fluktuatif.

Jumlah bunga yang harus dibayar ketika masa periode cicilan akan terus berubah mengikuti suku bunga acuan di pasaran.

Jika suku bunga acuan sedang turun, maka bunga pinjaman yang harus dibayarkan nasabah pun akan menurun, begitu pula sebaliknya.

Namun disisi lain, nasabah tidak dapat merasakan kelebihan kompetitif yang ditawarkan suku bunga tetap.

(Baca Juga: 6 Mitos dan Fakta tentang Utang, Ternyata Tak Selamanya Buruk!)
Setelah memahami jenis-jenis suku bunga, selanjutnya kamu perlu mengetahui cara menghitung bunga pinjaman. Bagaimana saja caranya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini!

1. Bunga Flat
Bunga flat merupakan jenis bunga yang paling mudah untuk dihitung. Karena, nilai bunga dan cicilan akan tetap sama dan tidak berubah.

Bunga flat sendiri adalah cara menghitung bunga pinjaman dengan mengacu pada besaran pokok pinjaman.

Cara menghitung bunga flat adalah sebagai berikut:

Rumus bunga per bulan = (Pokok Pinjaman x Suku Bunga x Total Jangka Waktu Kredit) / Jumlah Bulan dalam Jangka Waktu Kredit

Misal kamu meminjam senilai Rp60 juta dalam jangka waktu 24 bulan dengan bunga sebesar 8% dalam setahun, maka:

* Pokok pinjaman per bulan = Rp60 juta / 24 = Rp2.500.000,-
* Bunga per tahun = Rp60 juta x 8% = Rp4.800.000,-
* Bunga per bulan = Rp4.800.000 / 24 = Rp200.000,-

Sehingga cicilan yang harus kamu bayar per bulan sebesar Rp2.500.000 + Rp. 200.000 = Rp. 2.700.000,-

2. Bunga Efektif
Berbeda dengan bunga flat, sistem bunga ini akan membuat angsuran semakin mengecil setiap bulannya. Hal tersebut terjadi karena bunga efektif menghitung sisa pokok utang setiap bulannya.

Dengan demikian, pembayaran bunga pinjaman akan terus menurun setiap bulannya.

Cara menghitung bunga efektif adalah sebagai berikut:

Rumus bunga per bulan = Sisa pokok pinjaman bulan sebelumnya x Suku bunga per tahun x (30 hari / 360 hari)

Contoh, kamu mengajukan kredit sebesar 120 juta dengan bunga tahunan 10% selama 12 bulan, maka:

* Angsuran bulanan pokok = Rp120 juta / 12 = Rp10 juta
* Bunga bulan ke-1 = Rp120 juta x 10% / 12 = Rp1 juta
* Total cicilan bulan pertama = Rp10 juta + Rp1 juta = Rp11 juta
* Sisa pokok pinjaman bulan ke-2 = Rp120 juta – Rp 10 juta = Rp110 juta
* Bunga bulan ke-2 = Rp110 juta x 10% / 12 = Rp916.666,67
* Total cicilan bulan kedua = Rp10 juta + Rp916.666,67 = Rp10.916.666,67
* Dan selanjutnya pada bulan ke-12 bunga = Rp10 juta x 10% / 12 = Rp83.333,33
* Jadi total cicilan pada bulan ke-12 = Rp10 juta + Rp83.333,33 = Rp10.083.333,33

3. Bunga Anuitas
Bunga anuitas merupakan modifikasi dari bunga efektif dimana total cicilan per bulannya berjumlah sama. Rumus yang dipakai juga sama, yakni bunga dilihat dari sisa pokok pinjaman.

Dalam perhitungannya, agar jumlah cicilannya sama tiap bulan, tingkat suku bunga yang dibebankan akan berkurang. Sementara besaran pokok pinjaman per bulan ditambah.

Di masa awal cicilan, bunga yang harus dibayarkan nasabah lebih tinggi. Namun bunga tersebut akan terus berkurang sampai masa tenor berakhir.

Tujuan dari bunga anuitas adalah untuk mempermudah nasabah mengangsur cicilan dan tidak bingung dengan jumlah yang berubah-ubah.

Cara menghitung bunga anuitas adalah sebagai berikut:

Rumus bunga = Sisa pokok pinjaman bulan sebelumnya x suku bunga tahunan x (30 hari / 360 hari)

Misal, kamu mengajukan kredit sebesar Rp100 juta dengan bunga 15% per tahun selama 12 bulan, maka:

* Pokok pinjaman per bulan = Rp100 juta / 12 = Rp8.333.333
* Bunga per tahun = Rp100 juta x 15% = Rp15 juta
* Bunga per bulan = Rp15 juta / 12 = Rp1.250.000
* Total cicilan per bulan = Rp8.333.333 + Rp1.250.000 = Rp9.583.333

Dengan rincian sebagai berikut:

* Angsuran bunga bulan ke-1 = Rp100 juta x 15% / 12 = Rp1.250.000
* Angsuran pokok bulan ke-1 = Rp9.583.333 – Rp1.250.000 = Rp8.333.333
* Angsuran bunga bulan ke-2 = Rp91.666.667 x 15% / 12 = Rp1.145.833
* Angsuran pokok bulan ke-2 = Rp9.583.333 – Rp1.145.833 = Rp8.437.500
* Angsuran bunga bulan ke-3 = Rp83.229.167 x 15% / 12 = Rp1.040.364
* Angsuran pokok bulan ke-3 = Rp9.583.333 – Rp1.040.364 = Rp8.542.969

(Baca Juga: Bisnis Sabun Handmade dengan KTA OK Bank? Tentu Bisa!)
Setelah mengetahui beberapa cara menghitung bunga pinjaman, kini kamu dapat lebih teliti dalam mengatur keuangan.

Kamu juga bisa mengaplikasikan cara menghitung bunga tersebut dengan melakukan pinjaman melalui skema Kredit Tanpa Agunan (KTA).

KTA menawarkan pinjaman dengan bunga tanpa harus menjaminkan apapun. KTA sangat berguna bagi kamu yang mau memulai usaha.

Saat ini, ada banyak bank dan lembaga keuangan yang menawarkan produk KTA. Kamu bisa membandingkannya terlebih dahulu di CekAja.com untuk mengetahui setiap fitur, biaya, serta kelebihannya.

Setelah menemukan produk KTA yang cocok dengan kebutuhan, kamu bisa langsung mengajukan KTA dengan mudah di CekAja.com.

Tidak usah berlama-lama lagi. Yuk, ajukan KTA melalui CekAja.com sekarang juga!

Tentang kami
CekAja