Mau pembukuan bisnis Anda jadi lebih baik? Coba training Accurate dengan SAC!

Saat ini banyak anak muda yang memilih bisnis sebagai pekerjaannya. Baik pekerjaan sampingan maupun pekerjaan utama. Salah satu jenis bisnis yang paling populer adalah bisnis kopi. Lalu bagaimana cara menghitung cost kopi? Sebagai pebisnis, Anda harus tahu cara menghitung harga pokok penjualan (HPP) dan Break Even Point (BEP). Tujuannya agar keuntungan yang Anda peroleh dapat mengembalikan modal awal Anda, menutupi biaya operasional dan memperpanjang umur kedai kopi Anda.

Oleh karena itu, Anda harus tahu cara menghitung bisnis kopi yang benar dan jangan asal-asalan. Harga jual tidak hanya nilai keuntungan yang besar, tetapi harga juga harus dapat diterima oleh pelanggan Anda. Artinya harga produk tetap terjangkau, tetapi Anda tidak mengalami kerugian dan sekaligus memperoleh keuntungan yang layak.

Memahami Apa Itu HPP

HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah total biaya yang Anda keluarkan secara tidak langsung dan langsung. Biaya ini terkait dengan mendapatkan layanan atau barang yang dapat mendukung operasi produksi kopi Anda.

Saat menghitung HPP bisnis kopi, Anda bisa menentukan harga jual produk kopi Anda. Sebelum menentukan HPP, Anda juga perlu mengetahui biaya makan.

Food Cost dan Fungsinya Dalam Menghitung HPP Usaha Kopi
Biaya makan adalah total biaya yang Anda keluarkan untuk menyiapkan atau mendapatkan menu kopi untuk resep tertentu. Mulai dari bahan-bahannya, proses pengolahannya hingga menjadi menu kopi yang siap dijual dalam satu porsi.

Sebagai aturan, tugas menghitung biaya makanan ada di tangan juru masak atau koki. Angka normal untuk biaya makan dan minum biasanya antara 28% dan 32%. Namun, angka ini hanya perkiraan umum, biaya makanan sebenarnya tergantung pada pemilik bisnis kopi. Semakin rendah biaya makanan, semakin baik.

Setelah mengetahui angka food cost dan menghitung HPP usaha kopi, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual.

Cara Menghitung HPP Kopi Dengan Rumus Food Cost

Berikut beberapa contoh cara menghitung HPP kopi per cangkir, per set menu, serta harga minuman yang sebenarnya:

Perhitungan HPP Kopi Per Cangkir
Di bawah ini adalah contoh perhitungan HPP minuman kopi per cangkir dengan menggunakan bahan-bahan seperti:

> 2 gram kopi bubuk: Harga 1 kg kopi adalah Rp 100.000. Jadi untuk 2 gram kopi bubuk harganya Rp 100.000 : 1000 x 2 = Rp 200.
100 gram buncis: Harga 1 kg buncis adalah Rp 50.000. Jadi untuk 100 gram buncis harganya Rp 50.000 : 1000 x 100 = Rp 5000.
200 ml susu cair utuh: Harga 1 liter susu cair utuh adalah Rp30.000. Jadi untuk 200ml susu cair utuh harganya Rp 30.000 : 1000 x 200 = Rp 6000.
20 gram gula pasir: Harga 1 kg gula pasir adalah Rp 50.000.
Jadi untuk 20 gram gula pasir harganya Rp 50.000 : 1000 x 20 = Rp 1000.
1 gelas minuman seharga Rp 500.
HPP untuk secangkir kopi adalah Rp200 + Rp5.000 + Rp6.000 + Rp1.000 + Rp500 = Rp12.200.

Jadi, untuk menghitung HPP bisnis kopi pada set menu. Jika persediaan awal semua bahan baku adalah Rp500.000. Kemudian pada bulan yang sama terjadi pembelian Rp600.000 dan stok akhir Rp600.000.

Rumus dasar untuk menghitung HPP makanan atau minuman adalah:

> Harga Biaya = Persediaan Pembuka + Pembelian-Persediaan Akhir
Jadi HPP untuk menu set kopi adalah Rp 500.000 + Rp 60.000 – Rp 600.000 = Rp 500.000.

Menghitung HPP Total Penjualan Kopi
Setelah mengetahui HPP kopi pada menu set, Anda juga harus mengetahui total penjualan coffee set pada menu tersebut.

> Jika 100 set menu kopi terjual dalam satu bulan dengan harga Rp18.000.
Jadi total penjualan adalah 100 x Rp 18.000 = Rp 1.800.000.
Total HPP untuk menu set kopi yaitu Rp 500.000. Jika dibandingkan dengan total penjualan Rp 1.800.000, maka biaya makannya adalah Rp 500.000: Rp 1.800.000 x 100% = 27%.

Biaya HPP (Harga Pokok Penjualan) merupakan salah satu biaya variabel yang sangat penting dan signifikan dalam menentukan biaya BEP sebuah kedai kopi. Berbicara tentang HPP, ini berarti termasuk perhitungan stok awal, pembelian bahan baku dan stok akhir kedai kopi.

Mengetahui proyeksi pendapatan dan total biaya tetap + variabel, Anda hanya perlu mengetahui nilai setoran modal awal Anda. Setoran modal awal bisa berasal dari uang pribadi, utang, atau investasi dari investor. Di sinilah Anda menggunakan setoran modal ini untuk membeli aset dan mendanai semua pengeluaran kedai kopi yang Anda miliki.

Pengertian BEP

Wajar jika Anda mengalami kerugian saat pertama kali membuka bisnis ini. Namun ketika bisnis mencapai BEP, itu berarti kedai kopi Anda tidak lagi mengalami kerugian. BEP adalah titik di mana penjualan bisnis Anda berhasil menutupi semua biaya dan modal awal yang telah Anda investasikan.

Mengetahui angka BEP mungkin bisa memberikan gambaran tentang anggaran untuk bisnis kedai kopi Anda. Misalnya, ukuran tempat yang dibutuhkan, jumlah mesin kopi yang dibutuhkan dan jumlah staf yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kedai kopi. Berikut langkah-langkah menghitung dan mendapatkan nilai BEP untuk bisnis kedai kopi Anda:

Cara Menghitung BEP untuk Kedai Kopi (Coffee Shop)

Mengetahui semua komponen yang disebutkan sebelumnya, Anda dapat menghitung biaya BEP bisnis Anda sendiri. Formulasi nilai BEP:

> BEP = Setoran Modal Awal / Total Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak
Laba bersih sebelum bunga dan pajak = total pendapatan bersih – total pengeluaran
Misalnya, kedai kopi A memprediksi pendapatan rata-rata Rp 1.200.000 per hari. Jika dihitung-hitung, maka dalam satu bulan warung kopi A dapat memperoleh penghasilan sebesar 1.200.000 rupiah, – x 30 = 36.000.000 rupiah, –
Setelah dihitung, total biaya tetap kedai kopi A selama satu bulan adalah Rp6.000.000 dan biaya variabel adalah Rp11.800.000.
Jadi total biaya = 6.000.000,- + 11.800.000 = Rp17.800.000,-
Sedangkan setoran modal awal warung kopi A adalah Rp 150.000.000,-
Jika termasuk dalam resep, maka nilai BEP Coffee shop A dalam perhitungan bulanan adalah:
BEP = Rp 150.000.000 / (Rp 36.000.000 – Rp 17.800.000)
BEP = 8,2 bulan

Padahal, kedai kopi A hanya bisa mencapai BEP dalam waktu sekitar 8 bulan. Namun, dalam praktiknya jelas bahwa pendapatan dan beban yang dikeluarkan selama periode berjalan akan berfluktuasi. Pastikan perkiraan pendapatan dan pengeluaran yang Anda gunakan adalah patokan minimum. Jadi, jika kedai kopi Anda dapat mencetak lebih banyak laba bersih dan mengendalikan biaya, Anda dapat mencapai BEP lebih cepat.

Baca juga: Training Accurate Resmi #1 di Indonesia

Mau pembukuan bisnis Anda jadi lebih baik? Coba training Accurate dengan SAC!