Tuesday, 26 April 2022 / Published in Artikel Kesehatan Wanita mengalami siklus menstruasi yang rutin setiap bulannya. Normalnya siklus menstruasi berlangsung selama hari, tetapi ada beberapa wanita yang tidak mengalami hal tersebut. Bukan masalah, tapi akan lebih baik untuk melakukan konsultasi dengan dokter. Pada siklus menstruasi akan ada fase ovulasi atau masa subur. Bagaimana tanda dan cara menghitung masa subur wanita setelah haid? Simak selengkapnya pada artikel berikut!

Masa subur wanita pada umumnya terjadi kurang lebih dalam jangka waktu 1-2 hari.

Baca Juga: Apa Penyebab dan Ciri-Ciri Gangguan Kesuburan pada Wanita?

Indikator Masa Subur Setelah Haid

Indikator masa subur setelah haid adalah peningkatan suhu tubuh basal, munculnya lendir, rasa nyeri, dan merasa lebih bergairah. Peningkatan suhu tubuh basal pada saat tubuh baru bangun tidur di pagi hari dapat menandakan bahwa wanita sedang dalam masa subur atau ovulasi. Suhu basal ini harus diukur tepat ketika seseorang bangun tidur dan belum beranjak dari kasur sehingga suhu basal akan lebih akurat. Adanya lendir dari leher rahim yang keluar menandakan perubahan hormon estrogen dalam tubuh dan dapat diartikan masa subur atau ovulasi semakin dekat.

Pada masa subur, lendir akan cenderung terasa licin, bening, dan elastis, seperti putih telur mentah. Cairan lendir ini berguna untuk memperlancar dan melindungi jalannya sperma menuju sel telur. Tak jarang juga, beberapa wanita merasakan nyeri ringan hingga berat pada bagian perut atau punggung. Hal ini wajar terjadi pada masa subur atau ovulasi. Selain itu, wanita juga akan memiliki rasa gairah lebih tinggi ketika dalam fase masa suburnya. Itulah beberapa indikator atau tanda masa subur wanita yang umum ditemui.

Baca Juga: Makanan untuk Kesuburan Wanita, Apa Saja Itu?

Tanda Masa Subur Wanita

Tanda masa subur setelah haid wanita dibagi menjadi 7 (tujuh) tanda umum utama, yaitu peningkatan suhu basal tubuh, sensitivitas payudara, nyeri saat ovulasi, posisi serviks, lendir serviks, dan meningkatnya hasrat seksual. Ketujuh tanda tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Peningkatan Suhu Basal Tubuh

Suhu basal adalah suhu yang muncul ketika seseorang baru saja bangun tidur. Suhu basal akan cenderung meningkat ketika wanita sedang dalam masa subur atau ovulasi. Suhu tubuh sendiri juga cenderung naik dan turun tergantung dari aktivitas, hormon, makanan, dan sebagainya.

2. Sensitivitas Payudara

Sensitivitas payudara akan meningkat ketika wanita sedang dalam masa subur atau ovulasi. Sensitivitas payudara meningkat akibat adanya peningkatan hormon pada masa ovulasi. Tanda ini tidak secara akurat mendeteksi masa subur, bisa jadi akibat adanya efek samping dari obat kesuburan.

3. Nyeri Saat Ovulasi

Beberapa wanita akan mengalami rasa nyeri setiap bulannya. Rasa nyeri ini biasa muncul sebelum terjadinya masa ovulasi. Rasa nyeri ini akan menyerang bagian bawah perut.

4. Posisi Serviks

Posisi serviks cenderung berubah-ubah sepanjang siklus menstruasi. Tepat sebelum masa subur atau ovulasi, serviks akan bergerak ke atas, menjadi lebih sensitif, dan sedikit terbuka. Sedangkan, ketika wanita tidak sedang dalam masa subur maka serviks akan lebih rendah, lebih keras, dan tertutup.

5. Lendir Serviks

Saat masa subur atau ovulasi, lendir serviks akan meningkat dan berubah menjadi konsistensi seperti putih telur mentah. Lendir serviks dapat membantu sperma masuk dan sampai pada sel telur.

6. Meningkatnya Hasrat Seksual

Tanda masa subur wanita yang terakhir adalah meningkatnya hasrat seksual. Keinginan wanita untuk melakukan hubungan seks meningkat tepat saat sebelum masa ovulasi. Rasa cemas, stres dan depresi dapat menghalangi timbulnya tanda peningkatan hasrat seksual.

Masa subur ini terjadi hari sebelum terjadinya siklus menstruasi berikutnya.

Berapa Hari Masa Subur Wanita?

Bagaimana cara menghitung masa subur wanita setelah haid? Masa subur wanita pada umumnya terjadi kurang lebih dalam jangka waktu 1-2 hari. Pada masa subur atau ovulasi, sel telur perlu untuk segera dibuahi dalam waktu jam. Jika melebihi dari waktu tersebut, kemungkinan sel telur sudah luruh dan tidak bisa lagi dibuahi. Siklus menstruasi per-bulan rata-rata pada wanita adalah hari. Biasanya masa subur adalah hari sebelum siklus menstruasi berikutnya.

Masa Subur Wanita Setelah atau Sebelum Haid

Masa subur wanita setelah atau sebelum haid, manakah yang benar? Siklus menstruasi atau haid sendiri terjadi akibat adanya kendali dari hormon dalam tubuh wanita. Pada setiap siklus, peningkatan hormon estrogen menyebabkan ovarium berkembang, melepaskan sel telur dan lapisan rahim menebal. Selanjutnya, hormon progesteron akan membantu rahim untuk mempersiapkan implantasi embrio.

Sel telur akan turun dari tuba fallopi menuju rahim dan jika tidak terjadi pembuahan maka telur akan diserap kembali ke dalam tubuh. Tingkat progesteron dan estrogen turun dan lapisan rahim pun meluruh membentuk sebuah darah menstruasi. Waktu pelepasan sel telur hingga awal menstruasi adalah 10 hingga 16 hari. Lalu, masa subur sendiri terjadi sebelum terjadinya menstruasi berikutnya dan akan berada pada puncak masa subur dalam kurun waktu 1-2 hari saja.

Cara Cek Kesuburan Wanita

Cara cek kesuburan wanita dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti tes pasca koitus, USG trasnvaginal, histerosalpinogram dan biopsi endometrium. Cara penggunaan metode-metode tersebut dijelaskan sebagai berikut:

* Tes pasca koitus. Tes ini mengharuskan wanita melakukan hubungan intim dengan pasangannya beberapa jam sebelum melakukan pemeriksaan. Sampel lendri serviks akan diambil guna pemeriksaan mikroskopis untuk menguji kelangsungan hidup pada sperma dan interaksinya dengan lendir serviks. Adanya lendir serviks sendiri merupakan salah satu tanda masa subur wanita.
* Pemeriksaan USG transvaginal (panggul) akan direkomendasikan guna memeriksa kondisi rahim dan ovarium pada wanita. Metode ini mampu membantu dokter mendiagnosa apakah folikel di ovarium bekerja secara normal. Metode USG sering dilakukan 15 hari sebelum periode menstruasi wanita.
* Histerosalpinogram adalah serangkaian metode yang menggunakan sinar X dalam pemeriksaannya. Metode ini mampu mendiagnosa penyumbatan yang ada di tuba fallopi sehingga tidak memungkinkan wanita untuk menghasilkan sel telur. Secara tidak langsung, metode ini membantu melihat apakah wanita tersebut mampu mencapai masa subur atau tidak.
* Biopsi endometrium dapat melakukan biopsi pada lapisan rahim wanita untuk melihat apakah rahim dalam kondisi normal. Selama melakukan metode biopsi endometrium, sampel jaringan dari endometrium akan diambil menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina.

Selain metode-metode medis di atas, melakukan pencatatan siklus menstruasi dan peka terhadap tanda masa subur wanita sangat diperlukan. Hal tersebut dapat membantu wanita dengan sendiri memahami masa suburnya sendiri dan lebih mudah menghitung masa subur wanita setelah Haid.

Wanita memiliki masa subur yang terjadi setiap bulannya. Masa subur ini terjadi hari sebelum terjadinya siklus menstruasi berikutnya. Munculnya tanda masa subur wanita biasanya beberapa hari sebelum masa ovulasi atau masa subur itu sendiri. Jika terjadi masalah terkait masa subur, maka konsultasi dan periksalah ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama

Source: