Manfaat Dan Fungsi Jangka Sorong adalah :
[ol]
[li]untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.[/li]
[li]untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.[/li]
[li]untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan/menusukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.[/li]
[li]Untuk mengukur ketebalan suatu benda.[/li]
[li]Untuk mengukur diameter luar suatu benda[/li]
[li]Untuk mengukur diameter dalam suatu benda[/li]
[li]Untuk mengukur kedalaman suatu benda[/li]
[li]Jangka sorong memiliki dua macam skala: skala utama dan nonius.[/li]
[/ol]
[hr]
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Momen Inersia
[hr]
Kelebihan dan Kekurangan dari Jangka Sorong
Adapun kelebihan dari jangka sorong diantaranya:
[ul]
[li]Memliki kecermatan pembacaan yang lumayan bagus umumnya kecermatan pembacaannya berkisar 0.05-0.01 mm .[/li]
[li]Dapat mengukur diameter sisi luar dengan cara dijapit.[/li]
[li]Dapat mengukur diameter sisi dalam dengan cara di ulur.[/li]
[li]Dapat mengukur kedalaman.[/li]
[li]Harga murah dan terjangkau.
[hr]
[/li]
[/ul]
Adapun kekurangan dari jangka sorong diantaranya:
[ol]
[li]Tidak bisa mengukur benda yang besar.[/li]
[li]Bisa terjadi pemuaian pada alat.[/li]
[li]Karena sensor berkontak langsung dengan benda kerja memungkinkan terjadinya goresan atau benturan yang bisa menyebabkan ketidakrataan pada kedua sensor atau kedua rahang.[/li]
[/ol]
[hr]
Perawatan jangka sorongPerawatan Faktor terjadinya kerusakan alat adalah ketidakstabilan suhu ruang penyimpanan dan tempat penyimpanan sehingga memungkinkan jangka sorong untuk memuai atau menyusut, terbentur dan/atau tergores. Oleh karena itu simpanlah pada suhu kamar dan tempat yang khusus biasanya terdapat kotak penyimpanan agar tidak terjadi pemuaian dan tergores.

[hr]
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Tabel Periodik Unsur Kimia : Pengertian, Makalah, Sistem Dan Gambar
[hr]
[ul]
[li]Bagian-Bagian Jangka Sorong[/li]
[/ul]
Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada rahang geser. Bentuk jangka sorong serta bagian-bagiannya ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Bagian Jangka Sorong Dan Fungsinya

[hr]
Keterangan :
1. Rahang dalam, bentuknya dapat digeser, terdiri atas rahang geser dan rahang tetap, digunakan untuk mengukur bagian luar benda, misalnya ketebalan kertas, lebar meja dll.
2. Rahang luar, juga terdiri dari rahang tetap dan rahang yang dapat digeser, rahang luar digunakan untuk mengukur bagian dalam benda, misalnya diameter tabung, cincin dan lain lain
3. Depth Probe adalah bagian yang digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda, musalnya kedalaman tabung
[hr]
4. Skala utama (dlm cm), memberikan nilai pengukuran dalam bentuk cm
5. Skala (dlm inchi) membrrikan nilai pengukuran dalam satuan inchi
6. Skala nonius (dlm mm) memberikan pengukuran fraksi dalam bentuk satuan mm
7. Skala nonius (dalam inchi) memberikan pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan inchi
8. Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat pengukuran berlangsung, misalnya rahang gerak.
[hr]
[ul]
[li]Prinsip Cara Kerja Jangka Sorong[/li]
[/ul]
Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil dalam milimeter (1mm = 0,1 cm) dan skala nonius.
[hr]
Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Sehingga skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
[hr]

Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi x = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm. DenganDketelitian jangka sorong adalah : ketelitian 0,005 cm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti (akurat).
[hr]
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter luar sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin maupun untuk mengukur kedalaman sebuah tabung.

Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang terdapat pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak diukur panjangnya atau diameternya maka objek akan dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang ada pada jangka sorong.

[hr]Panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm (0,1cm) kemudian menambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu cm (0,001cm).

[hr]
[ul]
[li]Kalibrasi Jangka Sorong[/li]
[/ul]Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga menyentuh rahang tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu angka nol pada skala utama dengan angka nol pada skala nonius saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka sorong tersebut sudah terkalibrasi dan siap digunakan. Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

[hr]

[ul]
[li]Prosedur Pengukuran Jangka Sorong/ Cara Mengukur Dengan Jangka Sorong

[/li]
[/ul]
Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur diameter luar suatu benda

[ol]
[li]Membuka rahang jangka dengan cara mengendorkan sekrup pengunci, menggeser rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap).[/li]
[li]Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.[/li]
[li]Menggeser rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang sekaligus mengunci sekrup pengunci.[/li]
[li]Membaca dan mencatat hasil pengukuran.[/li]
[/ol]
Mengukur diameter luar suatu benda
[hr]
Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur diameter dalam suatu benda
Mengukur diameter dalam suatu benda
[ol]
[li]Memutar pengunci ke kiri / mengendorkan sekrup pengunci.[/li]
[li]Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.[/li]
[li]Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang (atas) jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut.[/li]
[li]Menggeser rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin/tabung yang diukur dan mengunci sekrup pengunci[/li]
[li]Membaca dan mencatat hasil pengukuran
[hr]
[/li]
[/ol]
Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur kedalaman suatu benda/tabung
Mengukur kedalaman suatu benda atau tabung
[ol]
[li]Meletakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak[/li]
[li]Memutar jangka (posisi tegak) kemudian meletakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.[/li]
[li]Menggeser rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung.[/li]
[li]Mengunci sekrup pengunci[/li]
[li]Membaca dan mencatat hasil pengukuran[/li]
[/ol]
[hr]

Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang terdapat pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak diukur panjangnya atau diameternya maka objek akan dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang ada pada jangka sorong.

[hr]Panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm (0,1cm) kemudian menambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu cm (0,001cm).

[hr]
[ul]
[li]Cara Pembacaan / Membaca Hasil Pengukuran Jangka Sorong[/li]
[/ul]Mula-mula perhatikan skala utama yang berhimpit dengan angka nol pada skala nonius. Dari gambar ditunjukkan bahwa skala utama berhimpit diantara angka 4,7 cm dengan 4,8 cm.
Selanjutnya perhatikan skala nonius yang segaris dengan skala utama. Dari gambar ditunjukkan pada angka 4.

[hr]Perhatikan pembagian skala pada skala nonius, apabila skalanya dibagi menjadi 10 bagian yang sama maka hasil pengukuran skala nonius dikali dengan 1/10mm. Apabila dibagi menjadi 20 bagian maka dikali dengan 1/20mm, dan apabila dibagi menjadi 50 bagian maka dikalikan dengan 1/50 mm.

[hr]Setelah diketahui skala utama serta skala noniusnya maka hasil pengukurannya adalah jumlah keduanya. Dari contoh dapat dibaca hasil pengukuranya sebesar:

Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong) = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 cm).

[hr]x = 0,005 cm (tiga desimal), maka hasil pembacaan pengukuranDKarena (xo) harus juga dinyatakan dalam 3 desimal. Tidak seperti mistar, pada jangka sorong yang memiliki skala nonius, Anda tidak pernah menaksir angka terakhir (desimal ke-3) sehingga anda cukup berikan nilai 0 untuk desimal ke-3. sehingga hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat anda laporkan sebagai :

Maka, hasil pengukurannya menjadi :

4,7 cm + (0,4 x 0,01) cm = 4,7 cm + 0,004 cm = 4,704 cm

Jadi, L = (4,704 + 0,005) cm

[hr]
Contoh Soal Jangka Sorong Dan Pembahasan 1

Carilah panjang benda yang diukur dengan jangka sorong jika pada skala utama dan skala nonius tampak sebagai berikut :

Jawaban :
Lingkaran Biru : 5, 3 “sekian” cm, sekian akan kita dapatkan di lingkaran “merah”
Lingkaran Merah : 5
Jadi hasilnya = 5,35 cm
Saat ini sudah ada yang namanya jangka sorong digital. Cara menggunakan jangka sorong ini sangat mudah, tingal mengapitnya di antara rahang tetap dan rahang geser dan layar digital akan menampilkan hasil pengukuran dengan akurat.
[hr]
Contoh Soal Jangka Sorong Dan Pembahasan 2 Dan 3

[hr]
CARA PEMBACAAN JANGKA SORONG UNTUK SATUAN METRIS
[ul]
[li]Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius puluhan [/li]
[/ul]

Dari gambar di diatas diperoleh hasil pengukuran sebesar 31,4 mm, yakni diperoleh dari: 31+4(0,1) = 31,4
(A) (B)
[hr]
[ul]
[li]Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius dua puluhan[/li]
[/ul]

[ul]
[li]Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius lima puluhan [/li]
[/ul]

[hr]
[ul]
[li]Cara pembacaan jangka sorong untuk satuan inchi[/li]
[/ul]
Dalam paparan ini hanya akan disajikan cara pembacaan jangka sorong untuk sauan inchi dengan tingkat ketelitian 1/128 inchi.

Dari gambar di atas diperoleh hasil pengukuran sebesar 4 1/32” yakni diperoleh
dari: 4+6/8+2(1/128) = 4 + 22/128 + 2/128)4 + 24/128
= 4 1/32”
[hr]
[ul]
[li]Cara membaca skala ukur pada Jangka Sorong (Vernier caliper) ketelitian 0,05 mm[/li]
[/ul]
Contoh 1. Pembacaan ukuran ketelitian 0,05 mm

[ul]
[li]Cara membaca skala ukur pada Vernier caliper ketelitian 0,02 mm[/li]
[/ul]
Contoh 1. Pembacaan ukuran ketelitian 0,02 mm

[hr]
Rumus Cara Pembacaan Hasil Pengukuran Jangka Sorong :
[ul]
[li]Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong) = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 cm).[/li]
[/ul]
[hr]
[ul]
[li]Jenis Jangka Sorong[/li]
[/ul]
Adapun jenis – jenis jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur panjang adalah seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
[ul]
[li]Jangka sorong manual atau biasa

[/li]
[/ul]
jangka sorong yang cara pembacaan biasa seperti pada meteran roll.
Jangka sorong manual
[hr]
[ul]
[li]Jangka sorong arloji/jam[/li]
[/ul]

yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka (dengan stopper). Jangka sorong jam memakai jam ukur sebagai ganti skala nonius dalam menginterpolasikan posisi garis indeks reltif terhadap skala pada batang ukur. Gerakan translasi peluncur diubah menjadi gerakan putaran jarum penunjuk dengan perantaraan roda gigi pada poros jam ukur dan batang bergigi yang dilekatkan di sepanjang batang ukur.

[hr]
Jangka sorong arloji
[hr]
[ul]
[li]Jangka sorong digital[/li]
[/ul]
yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan display digital.
Jangka sorong digital
[hr]
[ul]
[li]Jangka Sorong Ketinggian[/li]
[/ul]Suatu jenis mistar ingsut yang berfungsi sebagai pengukuran ketinggian disebut jangka sorong ketinggian atau kaliber tinggi. Alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak vertikal pada batang berskala yang tegak lurus dengan landasannya.

[hr]Permukaan rahang ukur dibuat sejajar dengan alas, sehingga garis ukur akan tegak lurus dengan permukaan di atas mana landasan diletakkan. Oleh karena itu, dalam pemakaiannnya jangka sorong ketinggian ini memerlukan permukaan rata sebagai acuan, yang dlam hal ini bisa dipenuhi oleh meja rata.

Jangka Sorong Ketinggian
[hr]
[ul]
[li]Jangka Sorong Tak Sebidang[/li]
[/ul]
Jangka Sorong Tak Sebidang
[hr]
[ul]
[li]Jangka Sorong Diameter Alur Dalam[/li]
[/ul]
Jangka Sorong Diameter Alur Dalam
[hr]
[ul]
[li]Jangka Sorong Pipa[/li]
[/ul]
Jangka Sorong Pipa
[hr]

Sumber : jangka sorong