Radang tenggorokan pada anak kerap membuat orang tua cemas karena anak menjadi tidak nafsu makan dan tampak gelisah. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena ada beberapa cara mengobati radang tenggorokan pada anak yang dapat dengan mudah Anda lakukan di rumah.
Tak hanya orang dewasa, radang tenggorokan juga dapat dialami anak-anak. Kondisi ini membuat anak tidak nyaman dan gelisah karena merasakan sakit saat minum atau menelan makanan.
Radang tenggorokan pada anak terkadang juga disertai gejala lain, seperti suara serak, batuk pilek, mata gatal atau berair, demam, sakit kepala, mual, muntah, dan diare.
Penyebab Radang Tenggorokan pada Anak
Radang tenggorokan pada anak umumnya disebabkan oleh virus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan anak yang terinfeksi, baik saat bermain atau belajar di sekolah.
Virus dan bakteri penyebab radang tenggorokan juga dapat menyebar melalui percikan air liur saat anak yang terinfeksi batuk atau bersin serta berbagi makanan atau minuman.
Radang tenggorokan pada anak yang disebabkan oleh virus, dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar 1 minggu. Sementara itu, radang tenggorokan yang disebabkan oleh antibiotik biasanya dapat diatasi dengan pemberian antibiotik sesuai resep dokter.
Beragam Cara Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan saat Si Kecil mengalami radang tenggorokan adalah memastikan ia banyak beristirahat agar daya tahan tubuhnya lebih kuat dalam melawan kuman penyebab radang tenggorokan.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan beberapa cara berikut ini untuk meredakan gejala yang dialaminya:
Berikan anak makan dan minum yang cukup
Untuk mengobati radang tenggorokan pada anak, pastikan Si Kecil makan dan minum yang cukup, terutama jika ia juga mengalami demam atau diare. Ini penting dilakukan untuk mencegahnya dari dehidrasi.
Bila Si Kecil masih menyusui, berikan ASI atau susui lebih sering dari biasanya. Selain memenuhi kebutuhan cairan tubuh Si Kecil, beragam kandungan nutrisi di dalam ASI juga baik untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya untuk melawan kuman penyebab penyakit.
Anda juga bisa memberikan minum air putih atau air dingin, teh hangat dicampur madu, teh chamomile, air jahe hangat, dan jus buah segar seperti jus apel atau pir. Jika Si Kecil sulit menelan, Anda bisa memberikannya makanan yang lunak, seperti bubur atau nasi tim.
Meski demikian, Anda tidak dianjurkan untuk memberikan madu bila usia Si Kecil masih kurang dari 1 tahun. Ini karena pemberian madu pada anak di usia tersebut bisa menyebabkan botulisme.
Berikan air garam untuk berkumur
Cara ini juga bisa meringankan gejala radang tenggorokan pada anak. Jika anak Anda sudah memasuki usia sekolah atau setidaknya berusia di atas 5 tahun, Anda bisa mengajarinya untuk berkumur dengan air garam.
Untuk membuatnya, Anda hanya perlu mencampur sekitar ½ sendok teh garam dengan segelas air putih hangat dan aduk hingga larut. Ajari Si Kecil untuk berkumur dan pastikan ia tidak menelan larutan tersebut. Ulangi sebanyak 3 kali sehari hingga radang tenggorokannya sembuh.
Gunakan pelembap udara di ruangan
Anda juga bisa menggunakan pelembap udara ruangan atau humidifier untuk memudahkan Si Kecil bernapas dan mengurangi gejala batuknya. Pasalnya, udara yang kering di dalam ruangan bisa memperburuk gejala radang tenggorokan pada anak.
Jauhkan juga Si Kecil dari debu dan polusi, termasuk asap rokok, agar tenggorokannya tidak semakin meradang dan iritasi.
Jika berbagai cara alami di atas tidak efektif untuk meredakan gejala radang tenggorokan pada Si Kecil, Anda bisa memberikannya obat penurun panas sekaligus pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. Namun, jangan berikan obat-obatan ini pada anak di bawah usia 6 bulan tanpa resep dokter.
Hal penting yang juga perlu Anda perhatikan adalah jangan sekali-kali memberikan obat pereda demam aspirin pada Si Kecil. Pemberian obat tersebut justru bisa menyebabkan ia terkena sindrom Reye.
Jika radang tenggorokan pada anak tak kunjung membaik dalam beberapa hari atau gejala yang dirasakannya semakin parah, seperti sulit bernapas, tidak dapat makan dan minum, atau muncul tanda-tanda dehidrasi, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter agar ia bisa diberi penanganan yang tepat.